GuidePedia

1

 SISTEM PELUMASAN

Mesin terdiri dari bagian-bagian logam (metal part) yang bergerak, beberapa diantaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu dengan lainnya. Termasuk crankshaft, camshaft dan bagian mekanisme katup.

Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antara bagian-bagian mesin akan menyebabkan hilangnya tenaga dan bagian-bagian mesin tersebut menjadi aus. Oli pelumas melumasi secara kontinyu ke bagian-bagian mesin untuk mencegah keausan. Oli pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan pada mesin.

Fungsi oli pelumas:

– Mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam, mengurangi gesekan dan mencegah keausan dan panas.

– Mendinginkan pada bagian-bagian mesin.

– Seal antara torak dengan lubang dinding silinder.

– Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin.

– Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.

Macam-macam sistem pelumasan:

– Model tekanan

Oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak.

Gambar 1. Sistem Pelumasan Model Tekanan

Keterangan gambar:

(1) Oil pan

(2) Oil strainer

(3) Pompa oli

(4) Dipstick (pengukur permukaan)

(5) Switch tekanan oli

(6) Saringan oil

– Model percikan

Minyak pelumas dipercikkan oleh connecting rod yang mempunyai oil spoon ( sendok ).

Gambar 2. Sistem Pelumasan Model Percikan

– Model kombinasi percikan dan tekanan

Minyak pelumas dipercikkan untuk melumasi dinding silinder dan minyak pelumas ditekan untuk melumasi komponen-komponen yang lain.

Gambar 3. Sistem Pelumasan Model Kombinasi Percikan dan Tekanan
Gambar 4. Aliran Oli pada Sistem Pelumasan Model Tekanan

Komponen Sistem Pelumasan

A. Pompa Oli

Pompa oli ( oil pump ) befungsi menghisap oli dari bak oli ( oil pan ) kemudian menekan dan menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Pompa oli ada yang digerakan oleh poros engkol dan ada juga yang digerakan oleh sumbu nok ( camshaft ) dan timing belt. Saringan oli terpasang pada inlet pompa oli dan berfungsi menyaring kotoran dari oli.

Macam-macam pompa oli:

1. Pompa oli model roda gigi

Pompa oli model roda gigi terdiri dari gigi penggerak (drive gear) dan gigi yang digerakan ( driven gear ), berputar secar bersamaan untuk menghisap dan memompakan oli keluar.

Gambar 5. Pompa Oli Tipe Internal Gear
Gambar 6. Pompa Oli Tipe External Gear

2. Pompa oli model trochid

Pompa oli model trochoid (trochoid pump) dilengkapi dua rotor (rotor penggerak dan rotor yang digerakan), yang terdapat di dalmrumah pompa (pump body).

Gambar 7. Pompa Oli Model Trochid

B. Sistem Pengatur Tekanan Oli/Oil Presure Regulator/Relief Valve

Ketika pompa oli digerakan oleh mesin, maka tekanan oli akan naik dan pompa akan menghasilkan oli yang berlebihan saat kecepatan mesin bertambah. Hal ini akan menimbulkan oli bocor dan hilangnya tenaga. Untuk mencegah hal ini, diperlukan semacam pengatur tekanan oli di dalam rumah pompa untuk menjaga agar tekanan tetap konstan.

Ketika tekanan oli melebihi dari yang ditetapkan, oli akan mendorong pegas yang terdapat pada relief valve dan membuka relief valve. Selanjutnya oli akan kembali melalui relief valve ke bak oli ( oil pan ).

Gambar 8. Saat Kecepatan Mesin Rendah
Gambar 9. Saat Kecepatan Mesin Tinggi

C. Saringan Oli

Saringan oli (oil filter) berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang terdapat pada oli mesin atau memisahkan kotorn-kotoran dari oli. Pada saringan oli juga dipasang relief valve. Bila elemen-elemen saringan oli tersumbat oleh kotoran, maka akan terjadi perbedaan tekanan antara saluran masuk ( inlet ) dan saluran keluar ( discharge ) dan bila melebihi tekanan yang ditetapkan ( sekitar 1 kg/cm2 atau 14 psi atau 98 Kpa ) maka katup bypass akan membuka dan menyalurkan oli ke bypass element saringan oli dan oli akan disalurkan langsung ke bgian mesin yang bergerak.

Gambar 10. Saringan Oli/Oil Filter
Gambar 11. Sirkuit Pelumasan

Gambar 12Elemen Tipe Konvensional
Gambar 13. Elemen Tipe Kristal

D. Oil Pan/Karter Oli

Karter, oil pan, atau yang lebih dikenal dengan bak oli merupakan bagian dari sistem pelumasan yang mempunyai fungsi untuk menampung oli pelumasan. Oli pelumas pada bak oli akan dihisap oleh pompa oli kemudian akan di distribusikan ke seluruh komponen pada mesin dan akan kembali lagi ke bak oli. Hal ini merupakan siklus dari pelumasan pada mesin.
Gambar 14. Oil Pan/Karter Oli

E. Oil Strainer/Saringan Kasar

Saringan kasar atau yang dikenal dengan oil strainer merupakan bagian dari sistem pelumasan yang mempunyai fungsi untuk menyaring berbagai kotoran agar tidak ikut terhisap ke pompa oli. Hal ini bertujuan agar kotoran tidak merusak pompa oli.
Gambar 15. Oil Strainer/Saringan Kasar

F. Oil Feed/ Oil Main Gallery

Oil feed atau oil main gallery merupakan bagian dari sistem pelumasan yang memiliki fungsi sebagai jalur atau jalan oli pelumas. Jalur ini sebenarnya sudah didesain dari awal sejak mesin dibuat. Jalur oli ini dibuat menuju ke berbagai komponen yang membutuhkan pelumasan seperti bearing, dinding silinder dan berbagai komponen lainnya. Jalur ini juga mengalirkan oli menuju ke head silinder untuk pelumasan camshaft dan mekanisme katup. Jalur ini dilihat dari fungsinya ada dua jenis yaitu inner jet atau jalur dalam untuk melumasi berbagai komponen di dalam mesin dan outer jet yang berfungsi untuk pelumasan sistem diluar mesin semisal turbocharger dan lain sebagainya.
Gambar 16.Oil Feed/ Oil Main Gallery

G. Oil Jet

Oil jet merupakan bagian dari sistem pelumasan yang berfungsi untuk menyemprotkan oli pelumas ke dinding silinder dan piston. Bentuk dari oil jet sendiri seperti lubang yang mana bagian atas akan mengecil membentuk kerucut sehingga akan memperbesar tekanan oli yang disemprotkan. Pada umumnya oil jet terletak pada bagian bawah mesin dekat dengan poros engkol.
Gambar 17. Oil Jet

H. Oli Mesin/Pelumas

Oli merupakan komponen terpenting pada sistem pelumasan agar dapat bekerja sebagaimana mestinya. Oli sendiri memiliki beberapa jenis namun pada umumnya yang banyak digunakan adalah pelumas sintetis. Oli ini tercampur dengan berbagai zat additive yang mana lama kelamaan akan menurun kemampuannya. Oleh karena itu diperlukan penggantian oli pelumas secara berkala sehingga fungsi sistem pelumasan dapat bekerja secara maksimal.
Gambar 18. Oli Mesin/Pelumas

I. Oil Cooler

Oil cooler merupakan komponen tambahan pada sistem pelumasan. Biasanya komponen ini digunakan pada kendaraan yang memiliki turbocharger. Fungsi dari oil cooler sendiri yaitu semacam radiator yang berfungsi untuk mendinginkan oli sebelum masuk ke blok mesin sehingga pendinginan dengan oli akan lebih maksimal.
Gambar 19. Oil Cooler

Posting Komentar

  1. Matur nuwun Pak Boss...
    semoga tambah sukses.
    bisa membantu untuk pembelajran siswa.

    BalasHapus

Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…

 
Top