Antilock Brake System atau ABS

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Antilock brake system (ABS) adalah salah satu jenis rem pada kendaraan. Fungsi antilock brake system (ABS) adalah agar tidak timbul atau terjadi penguncian pada roda ketika terjadi pengereman yang kuat dan keras. Oleh karena itu dengan adanya ABS atau antilock brake system maka traksi roda terhadap jalan akan semakin kuat sehingga pengereman dapat diteruskan secara sempurna untuk menghentikan kendaraan.</span></div><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sistem rem ABS merupakan salah satu perkembangan pada sistem rem yang digunakan pada kendaraan. Rem ABS atau antilock brake system merupakan sistem rem yang dikontrol secara elektronik. Kinerja utama dikontrol oleh ECU atau control module yang menyesuaikan dengan kebutuhan kendaraan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada rem ABS atau antilock brake system terdapat beberapa komponen. Komponen antilock brake system (ABS) ini membentuk mekanisme elektronik sehingga rem ABS atau antilock brake system dapat bekerja sesuai peruntukannya. Komponen-komponen rem ABS atau antilock brake system terdiri dari control module, sensor, pompa, serta katup. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-mczeBNwDyC4/XySGBx6UcDI/AAAAAAAAC4w/2ji3VComsaUa4ioVTA62x0fU62sTet_GACLcBGAsYHQ/s1280/qw.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://1.bp.blogspot.com/-mczeBNwDyC4/XySGBx6UcDI/AAAAAAAAC4w/2ji3VComsaUa4ioVTA62x0fU62sTet_GACLcBGAsYHQ/s640/qw.png" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cara kerja rem antilock brake system (ABS) sebenarnya sangat sederhana. Rem ABS atau antilock brake system mengatur aliran minyak fluida yang mengalir ke silinder roda. Ketika sensor mendeteksi roda mengunci maka aliran fluida ke silinder roda akan diputus. Sementara itu ketika roda tidak mengunci maka aliran fluida dialirkan kembali ke silinder roda sehingga pengereman kembali terjadi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe" size="5">Fungsi Antilock Brake System (ABS)</font></b></div><div style="text-align: justify;">Fungsi antilock brake system (ABS) adalah untuk mencegah terjadinya penguncian roda atau wheel lock up saat dilakukan pengereman mendadak dan keras dengan mengatur aliran minyak pada silinder roda yang dikontrol secara elektronik. Hal ini berguna agar kendaraan tidak terjadi selip atau meluncur ketika dilakukan pengereman yang keras.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Jt95qg8-TYA/XySIAPwbrJI/AAAAAAAAC48/lXaIb7puLXsF8BePTzPwDYqLUcTxhTZdgCLcBGAsYHQ/s1229/ds.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="692" data-original-width="1229" src="https://1.bp.blogspot.com/-Jt95qg8-TYA/XySIAPwbrJI/AAAAAAAAC48/lXaIb7puLXsF8BePTzPwDYqLUcTxhTZdgCLcBGAsYHQ/s640/ds.png" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kelebihan dan Kekurangan Antilock Brake System (ABS)Sedikit berbeda dengan sistem rem hidrolik dan rem manual, pada rem ABS akan menghasilkan pengereman yang lebih baik. Apabila menggunakan rem manual maka ketika terjadi pengereman mendadak dan roda terkunci dapat menimbulkan pengendalian kendaraan yang sulit serta menyebabkan kendaraan tergelincir. Untuk lebih jelasnya berikut pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan ABS.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Kelebihan Antilock Brake System (ABS)</b></div><div style="text-align: justify;">Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan beberapa kelebihan dari rem ABS atau antilock brake system yang digunakan pada kendaraan.</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Stabilitas kendaraan yang terjaga</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Pengemudian kendaraan yang stabil</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Jarak pengereman yang lebih pendek</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Pengereman yang lebih efektif dan efisien</div></font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Kekurangan Antilock Brake System (ABS)</b></div><div style="text-align: justify;">Namun dari berbagai kelebihan dari rem ABS atau antilock brake system juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut merupakan kekurangan rem ABS atau antilock brake system pada kendaraan.</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Sparepart mahal</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Biaya perawatan lebih mahal</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Perawatan yang lebih sulit</div></font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe" size="5">Tipe Anti-lock Brake System</font></b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;"><b>Tipe 4 Sensor 4 Chanel (Independent Control Type). </b>Tipe ini mempunyai empat sensor roda dan 4 hidrolik control chanel dan masing-masing mengontrol sendiri. Kendaraan yang dilengkapi dengan 4 chanel ABS mengaplikasikan pilihan Low Logic pada roda belakang untuk menjaga kestabilan dalam berbagai kondisi.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-O1irTxiQ-ws/XySJjPIAnTI/AAAAAAAAC5I/xHDFJ2JlJ0gMCBopQq88qmfHBVTxq44hgCLcBGAsYHQ/s320/qq.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="144" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-O1irTxiQ-ws/XySJjPIAnTI/AAAAAAAAC5I/xHDFJ2JlJ0gMCBopQq88qmfHBVTxq44hgCLcBGAsYHQ/s0/qq.png" /></a></div></div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;"><b>Tipe 4 Sensor 3 Chanel (Roda depan: Independent Control, Roda belakang: Select Low Control), </b>Digunakan umunya pada kendaraan bertipe mesin FF, karena bobot kendaraan terpusat hamper 70% didepan saat kendaraan dilakukan pengereman. Oleh karena itu pada saat pengereman, roda belakang hanya menyesuaikan tekanan pengereman saat roda-roda mengalami penguncian.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;"><b>Tipe 4 Sensor 3 Chanel (Roda depan: Independent Control, Roda belakang: Select Low Control) H-Brake Line an X-Brake Line</b>. Tipe ABS H-Line ini, dua chanel dipakai unuk roda depan dan lainnya untuk mengontol roda belakang yang dikontrol menggunakan a select low control logic. Untuk system X-Brake Line 2 chanel (2 ports didalam unit ABS) mengontrol tekanan pada roda belakang, karena masing-masing roda belakng mempunyai jalur pengontrolan sendiri-sendiri.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-poIwJ8dAeKI/XySJrrtTSYI/AAAAAAAAC5M/AV1NnIKZVPIdmvF2RxsEgyFs4UMiLEr-wCLcBGAsYHQ/s320/qa.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="75" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-poIwJ8dAeKI/XySJrrtTSYI/AAAAAAAAC5M/AV1NnIKZVPIdmvF2RxsEgyFs4UMiLEr-wCLcBGAsYHQ/s0/qa.png" /></a></div></div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;"><b>Tipe 1 Sensor 1 Chanel (Roda belakang: Select Low Conrol)</b> Pada system ini, prinsip kerja sama dengan H-Brake Line akan tetapi ada penambahan wheel speed sensor pada differential axle.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-F6hp6o3ioGw/XySJzRuimVI/AAAAAAAAC5U/_wWoTg7UnFIhKpwRJw8YoIfZaow3peZ0ACLcBGAsYHQ/s320/qs.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="124" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-F6hp6o3ioGw/XySJzRuimVI/AAAAAAAAC5U/_wWoTg7UnFIhKpwRJw8YoIfZaow3peZ0ACLcBGAsYHQ/s0/qs.png" /></a></div></div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe" size="5">Komponen Anti Lock Brake System (ABS)</font></b></div><div style="text-align: justify;">Pada rem ABS atau antilock brake system terdapat beberapa komponen. Beberapa komponen rem ABS atau antilock brake system mempunyai tugas dan fungsi masing-masing. Berikut merupakan komponen antilock brake system (ABS) yang digunakan pada kendaraan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. ABS Control Modul</b></div><div style="text-align: justify;">ABS control modul merupakan salah satu komponen ABS atau antilock brake system yang memiliki fungsi untuk membandingkan informasi dari sensor ABS atau antilock brake system agar ABS dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Control module mendapat informasi dari sensor-sensor ABS, informasi tersebut kemudian diolah. Hasil olahan akan diubah untuk mengaktifkan berbagai actuator ABS.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-RzgjVknBgIQ/XySKOrZGjEI/AAAAAAAAC5c/bN_-Cuv-_IoC1lJ9arr-tl3GXqN_SUGlwCLcBGAsYHQ/s638/za.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="319" data-original-width="638" src="https://1.bp.blogspot.com/-RzgjVknBgIQ/XySKOrZGjEI/AAAAAAAAC5c/bN_-Cuv-_IoC1lJ9arr-tl3GXqN_SUGlwCLcBGAsYHQ/s0/za.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, ABS control module juga mengontrol durasi pengereman dan kinerja komponen ABS lain seperti pompa, dan lain sebagainya. Dengan begitu, kinerja ABS akan disesuaikan dengan kondisi kendaraan. Saat roda hampir mengunci maka ABS akan mengurangi tekanan rem untuk mencegah wheel lock. Apabila kecepatan bertambah atau putarannya bertambah maka tekanan fluida akan ditambah untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Apabila kedua putaran roda sama maka control module akan mengaktifkan pressure hold off operation.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Solenoid Valve Assembly</b></div><div style="text-align: justify;">Solenoid valve assembly merupakan salah satu komponen ABS yang memiliki fungsi untuk mengatur fluida yang mengalir ke silinder roda dengan membuka dan menutup saluran. Katup solenoid dikontrol oleh ABS control module agar menyesuaikan kebutuhan kendaraan. Pada sistem rem biasa, fluida akan diteruskan langsung dari master silinder ke silinder roda. Namun pada rem ABS atau antilock brake system, fluida akan diteruskan ke solenoid valve assembly untuk memanipulasi aliran fluida yang mengalir ke silinder roda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Solenoid valve assembly biasanya terdapat beberapa saluran atau posisi. Saluran ini memiliki fungsi masing-masing. Berikut merupakan beberapa fungsi saluran pada solenoid valve assembly.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Posisi satu, memiliki fungsi sebagai increase pressure. Increase pressure merupakan posisi dimana kedua solenoid terbuka dan tekanan fluida diteruskan langsung ke silinder roda. Hal ini tentunya akan menghasilkan daya pengereman yang kuat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Posisi dua, memiliki fungsi sebagai hold pressure steady. Hold pressure steady merupakan posisi dimana kedua solenoid tertutup sehingga tidak ada pergerakan tekanan fluid. Hal ini berfungsi untuk menghentikan kendaraan secara efisien.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Posisi tiga, memiliki fungsi sebagai decrease pressure. Decrease pressure merupakan posisi dimana solenoid pedal rem tertutup. Sementara itu solenoid ventilasi terbuka sehingga tekanan fluida akan dialirkan sebagian ke accumulator chamber. Hal ini akan menyebabkan tekanan pengereman berkurang sehingga daya pengereman juga akan berkurang. Selain itu hal ini berfungsi untuk mengatasi wheel locking.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Sensor Kecepatan Roda atau Speed Sensor</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Sensor kecepatan roda atau speed sensor merupakan salah satu komponen ABS atau antilock brake system yang mempuyai fungsi untuk mendeteksi kecepatan roda. Pada kendaraan biasanya terdapat empat sensor kecepatan atau speed sensor. Ke empat sensor mempunyai tugas untuk mendeteksi putaran pada masing-masing roda.</blockquote></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Mgq3r3d-Znk/XySKaP88-0I/AAAAAAAAC5g/I0cijQQuGxYvQOAVsIOXNZe202SmvQzvwCLcBGAsYHQ/s318/z.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="305" data-original-width="318" src="https://1.bp.blogspot.com/-Mgq3r3d-Znk/XySKaP88-0I/AAAAAAAAC5g/I0cijQQuGxYvQOAVsIOXNZe202SmvQzvwCLcBGAsYHQ/s0/z.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Informasi putaran roda atau kecepatan roda ini sangat penting bagi rem ABS. Dengan mengetahui kecepatan roda maka akan diketahui saat roda mengalami wheel locking. Hal ini yang menyebabkan terjadi selip dan dapat berbahaya apabila kendaraan terus meluncur. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-OxHwcJ2mVyc/XySNQOvNaXI/AAAAAAAAC54/co-n0GS0cgIsV8XEyr_aAuPZh9uDVqqkACLcBGAsYHQ/s384/dd.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="310" data-original-width="384" src="https://1.bp.blogspot.com/-OxHwcJ2mVyc/XySNQOvNaXI/AAAAAAAAC54/co-n0GS0cgIsV8XEyr_aAuPZh9uDVqqkACLcBGAsYHQ/s0/dd.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Prinsip kerja speed sensor sebenarnya sangat sederhana. Speed sensor terdiri dari komponen bergerigi dan pick up coil. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-jgg46U5jnoE/XySNfLW86QI/AAAAAAAAC58/JLUgZoXJIHoVWzYJjP8S-bnSG4nXIYwsACLcBGAsYHQ/s478/dss.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="446" data-original-width="478" src="https://1.bp.blogspot.com/-jgg46U5jnoE/XySNfLW86QI/AAAAAAAAC58/JLUgZoXJIHoVWzYJjP8S-bnSG4nXIYwsACLcBGAsYHQ/s0/dss.png" /></a></div></div><div style="text-align: justify;">Komponen bergerigi ini akan berputar mengikuti perputaran pada roda. Putaran ini akan memotong medan magnet yang dihasilkan oleh pick up coil sehingga menghasilkan tegangan. Tegangan ini yang akan dialirkan ke control module untuk proses selanjutnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4. ABS Pump</b></div><div style="text-align: justify;">ABS pump atau pompa ABS merupakan salah satu komponen ABS atau antilock brake system yang memiliki fungsi untuk mengembalikan fluida bertekanan pada silinder roda. Pompa ABS berfungsi menggunakan energi listrik. Selain itu pompa ini dapat bekerja beberapa kali dalam selang wkatu tertentu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pompa ABS akan berfungsi ketika terjadi penurunan tekanan hidrolik untuk mengatasi wheel locking. Saat roda sudah kembali berputar untuk mengurangi kecepatan kembali maka tekanan fluida harus dikembalikan secara cepat agar silinder roda dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu pompa ABS akan menekan fluida agar segera kembali ke silinder sehingga terjadi proses pengereman kembali.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Indikator ABS</b></div><div style="text-align: justify;">Indikator ABS merupakan salah satu komponen ABS atau antilock brake system yang memiliki fungsi untuk memberitahukan kinerja sistem ABS pada pengemudi. Indikator ABS biasanya terdapat pada panel instrumen dan akan menyala ketika kunci kontak ON dan akan mati ketika mesin dinyalakan. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-okdFUnMmX7A/XySLBid6ZPI/AAAAAAAAC5s/BkLVIQFKSr0pVc139jRrxQgK23bjbCQtgCLcBGAsYHQ/s900/zx.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="585" data-original-width="900" height="130" src="https://1.bp.blogspot.com/-okdFUnMmX7A/XySLBid6ZPI/AAAAAAAAC5s/BkLVIQFKSr0pVc139jRrxQgK23bjbCQtgCLcBGAsYHQ/w200-h130/zx.png" width="200" /></a></div></div><div style="text-align: justify;">Namun apabila terjadi kerusakan maka indikator ABS atau antilock brake system akan menyala berkedip sebagai tanda terjadi malfungsi atau kerusakan pada sistem ABS. Dengan begitu maka pengemudi dapat segera melakukan perbaikan sehingga keamanan berkendara tetap terjamin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Hidraulic Brake Channel atau Electronic Brake Force Distribution</b></div><div style="text-align: justify;">Hidraulic brake channel atau electronic brake force distribution merupakan salah satu komponen ABS atau antilock brake system yang memiliki fungsi untuk menyalurkan fluida bertekanan ke masing-masing roda sesuai dengan porsinya tersendiri. EBD biasanya terdiri dari 4 channel atau saluran yang menuju ke masing-masing silinder roda. Jadi setiap silinder roda mempunyai saluran tersendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hidraulic brake channelatau electronic brake force distribution berfungsi untuk membagi fluida bertekanan. Pada umumnya rem depan membutuhkan gaya penekanan yang lebih besar daripada rem belakang. Hal ini berguna untuk proses pengendalian kendaraan agar lebih mudah dan stabil. Oleh karena itu minyak rem bertekanan harus dibagi yang mana silinder roda rem depan diberikan porsi yang lebih banyak dibanding rem belakang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>7. Pedal Rem</b></div><div style="text-align: justify;">Pedal rem merupakan salah satu komponen ABS atau antilock brake system untuk meneruskan tenaga dari pengemudi ke mekanisme rem. Pedal rem sebenarnya salah satu komponen pada sistem rem yang wajib ada meskipun pada jenis rem manual atau rem lainnya. Pedal rem ini dihubungkan ke mekanisme master cylinder melalui push rod. Oleh karena itu ketika pedal rem diinjak, tenaga ini akan diteruskan untuk mendorong piston pada master cylinder untuk memberikan tekanan pada fluida minyak rem.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>8. Master Cylinder</b></div><div style="text-align: justify;">Master cylinder merupakan salah satu komponen ABS atau antilock brake system yang memiliki fungsi untuk memberikan tekanan pada minyak fluida. Pada master cylinder, minyak rem akan dimampatkan sehingga memiliki tekanan. Pemampatan minyak rem ini dilakukan dengan piston yang didorong oleh pushrod yang terhubung dengan pedal rem. Minyak fluida bertekanan ini akan diteruskan ke mekanisme rem ABS.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>9. Silinder Roda atau Wheel Cylinder</b></div><div style="text-align: justify;">Wheel cylinder atau silinder roda merupakan salah satu komponen ABS atau antilock brake system yang mempunyai fungsi untuk mengubah tekanan hidrolis dari minyak rem menjadi gerakan mekanis yang akan mendorong kampas rem agar bergesekan dengan cakram. Gesekan ini yang akan membuat proses pengereman terjadi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe" size="5">Cara Kerja Antilock Brake System (ABS)</font></b></div></font><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebenarnya sebagian besar mengenai cara kerja antilock brake system (ABS) sudah dibahas diatas. Namun untuk lebih jelasnya berikut merupakan cara kerja ABS atau antilock brake system yang digunakan pada kendaraan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">1. Rem Bekerja Normal (ABS Tidak Berfungsi)</font></b></div><div style="text-align: justify;">Karena sistem masukan yang berupa putaran rotor dan sensor tidak membaca terjadinya slip antara putaran masing-masing roda, sehingga control otomatis ABS tidak bekerja. Sistem pengereman pada proses kerja ini hanya berkerja seperti kendaraan yang tidak menggunakan ABS. Tekanan dari Master silinder diteruskan langsung menuju caliper rem.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-171RZ6COQCE/XySP1c2LghI/AAAAAAAAC6g/5bc_d_62p1kl3X7QpIEPWKchynFt8WJ3ACLcBGAsYHQ/s640/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="486" data-original-width="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-171RZ6COQCE/XySP1c2LghI/AAAAAAAAC6g/5bc_d_62p1kl3X7QpIEPWKchynFt8WJ3ACLcBGAsYHQ/s0/1.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">2. Rem Bekerja (Tekanan Tetap / Roda Mulai Slip)</font></b></div><div style="text-align: justify;">Sistem rem sudah mulai mengalami slip pada masing-masing roda, akan tetapi perbedaan putaran antara masing-masing roda tidak memberikan masukan yang cukup besar. Pengaturan fluida rem ini terjadi oleh pengaturan solenoid karena tekanan yang tetap pada keempat roda akibat penurunan tekanan oleh roda yang mulai selip tidak cukup besar. Aliran fluida rem dapat dilihat gambar diatas.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-hO9EiWuFnzI/XySP4oAom7I/AAAAAAAAC6k/MWRNtxP33uo0LOZ680Os79iFvaAnL5mUACLcBGAsYHQ/s622/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="622" src="https://1.bp.blogspot.com/-hO9EiWuFnzI/XySP4oAom7I/AAAAAAAAC6k/MWRNtxP33uo0LOZ680Os79iFvaAnL5mUACLcBGAsYHQ/s0/2.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">3. ABS Bekerja (Tekanan Menurun / Roda Slip Secara Cepat)</font></b></div><div style="text-align: justify;">Putaran-putaran roda yang terjadi saat pengereman ini berbeda-beda, sehingga mengakibatkan roda-roda mengalami selip. Karena terjadinya putaran slip ini mengakibatkan tekanan yang dari master silinder akan membalik tidak dapat menuju caliper dan kembali ke by-pass check valve. Putaran yang berbeda tersebut dibaca oleh wheel speed sensor dan memberikan masukan ke modul ECU untuk memproses pemberian tekanan akibat perbedaan putaran. ECU yang telah menerima respon dari wheel speed sensor akan mengaktifkan motor dan pompa, sehingga tekanan akan disuplai kembali kedalam sistem rem. Akan tetapi pemberian tekanan ini tidak sepenuhnya tinggi tetapi putaran pompa diatur oleh ecu unuk berkerja secara fluktuatif agar roda-roda kendaraan tidak terjadi penguncian. Aliran fluida data dilihat pada gambar.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-gzFXZSkAKV8/XySP7vB87bI/AAAAAAAAC6o/g6gMJYB2phQ2xdcVpHzZIk49_1-0LT2VwCLcBGAsYHQ/s640/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-gzFXZSkAKV8/XySP7vB87bI/AAAAAAAAC6o/g6gMJYB2phQ2xdcVpHzZIk49_1-0LT2VwCLcBGAsYHQ/s0/3.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">4. ABS Bekerja (Tekanan Meningkat / Roda Slip Sesaat)</font></b></div><div style="text-align: justify;">ABS bekerja tekanan meningkat dan roda selip sesaat. Proses kerja ini terusan dari proses kerja ABS Tekanan Menurun dan Roda Slip Secara Cepat. Setelah perbedaan putaran dibaca oleh wheel speed sensor mendekati keseimbangan sensor memberikan input ke ECU dan selanjutnya ECU memberhentikan atau memutus aliran listrik ke motor dan pompa sehingga tekanan tinggi hanya disuplai oleh accumulator tanpa pompa dari ABS. Aliran dapat dilihat gambar diatas.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-9Oqm0q24oMk/XySP-6nE5LI/AAAAAAAAC6s/f7BBs08MuBgJXi4fQs8UBcKBwaoQ57EsACLcBGAsYHQ/s590/4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="449" data-original-width="590" src="https://1.bp.blogspot.com/-9Oqm0q24oMk/XySP-6nE5LI/AAAAAAAAC6s/f7BBs08MuBgJXi4fQs8UBcKBwaoQ57EsACLcBGAsYHQ/s0/4.png" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">5. Rem Dilepas</font></b></div><div style="text-align: justify;">Setelah wheel sensor membaca tidak ada lagi perbedaan putaran antara masing-masing roda, maka selanjutnya sistem ABS tidak berfungsi. Saat pedal rem dilepas, tekanan fluida rem dari caliper rem akan kembali lagi menuju master rem / reservoir tank. Aliran dapat dilihat pada gambar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-b7298JzkHPk/XySQCS5_caI/AAAAAAAAC6w/hhgAaSUxxb0bgq_NwkATtij9u_vMcP3jACLcBGAsYHQ/s640/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="490" data-original-width="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-b7298JzkHPk/XySQCS5_caI/AAAAAAAAC6w/hhgAaSUxxb0bgq_NwkATtij9u_vMcP3jACLcBGAsYHQ/s0/5.png" /></a></div></div></font></div>

Antilock Brake System atau ABS

Antilock brake system (ABS) adalah salah satu jenis rem pada kendaraan. Fungsi antilock brake system (ABS) adalah agar tidak timbul atau ter...

Baca selengkapnya »

Electric Parking Brake atau EPB

<div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Rem parkir elektric atau electric parking brake merupakan pengembangan dari rem tangan atau rem parkir konvensional yang mana untuk mengaktifkan rem tangan hanya dengan menekan saklar atau tombol.</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><font face="helvetica">Electric parking brake (EPB) adalah rangkaian yang terdiri dari mekanisme mekanis dan elektronika untuk difungsikan sebagai penahan kendaraan atau rem parkir. </font></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Agar fungsi electric parking brake dapat bekerja sebagaimana mestinya, maka diperlukan berbagai komponen didalamnya. Komponen electric parking brake ini terdiri dari parking button, electric motor, module, brake pedal sensor, dan lain sebagainya. Setiap komponen electric parking brake memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Cara kerja electric parking brake sebenarnya cukup sederhana. Ada dua input yang digunakan untuk mengaktifkan electric parking brake. Input tersebut terdiri dari sensor pedal rem, dan tombol atau saklar yang ditekan untuk mengaktifkan electric parking brake. Keduanya dibutuhkan sebagai syarat atau tanda untuk modul mengaktifkan motor electric parking brake.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; text-align: start;"><b><font color="#ff0000">Fungsi electric parking brake</font></b></span></div><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Fungsi electric parking brake adalah untuk menahan kendaraan agar tidak bergerak. Electric parking brake (EPB) merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari mekanisme mekanis dan elektronika. Keduanya berfungsi untuk menggantikan rem tangan atau rem parkir mekanis. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk mengaktifkan electric parking brake tinggal menekan pedal rem dan saklar atau tombol rem parkir yang tersedia. Sebaliknya untuk menonaktifkan juga sama. Hal ini sudah diatur dari modul yang tersedia pada rangkaian electric parking brake<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-hXg_0sZkHMo/XySEm9DoTWI/AAAAAAAAC4k/HXgDtxryj9AW1wAn4G5QK5c9ZbX_hdj-ACLcBGAsYHQ/s369/21.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="369" data-original-width="369" src="https://1.bp.blogspot.com/-hXg_0sZkHMo/XySEm9DoTWI/AAAAAAAAC4k/HXgDtxryj9AW1wAn4G5QK5c9ZbX_hdj-ACLcBGAsYHQ/s0/21.png" /></a></div></div></font><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>Komponen Electric Parking Brake (EPB)</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Komponen electric parkir brake terdiri dari beberapa macam. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan komponen electric parking brake (EPB).</font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="helvetica"><b>1. Parking Button</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Parking button merupakan salah satu komponen electric parking brake yang memiliki fungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan atau menonaktifkan electric parking brake. Tombol ini biasanya diletakkan pada cabin kendaraan.</blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="helvetica"><b>2. Electric Motor</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Electric motor merupakan salah satu komponen electric parking brake yang memiliki fungsi untuk menarik kawat penghubung untuk mengaktifkan rem parkir kendaraan. Motor ini dikontrol menggunakan EPB module berdasarkan input dari sensor dan parkir button.</blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="helvetica"><b>3. EPB Module</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>EPB Module merupakan salah satu komponen electric parking brake yang memiliki fungsi sebagai kontrol electric parking brake. EPB module akan mengontrol pergerakan dari electric motor berdasarkan gap pada rem tromol. Oleh karena itu tidak memerlukan lagi penyetelan tuas rem parkir pada sistem rem kendaraan.</blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="helvetica"><b>4. Brake Pedal Sensor</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Brake pedal sensor merupakan salah satu komponen electric parking brake yang memiliki fungsi sebagai deteksi posisi pedal rem apakah sedang ditekan atau terbebas. Kondisi ini kemudian dikirimkan ke EPB module yang kemudian diolah untuk mengatur kerja electric motor.</blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="helvetica"><b>5. Kawat Penghubung</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Kawat penghubung merupakan salah satu komponen electric parking brake yang memiliki fungsi untuk menghubungkan komponen electric dengan komponen mekanis pada electric parking brake. Kawat penghubung menghubungkan antara electric motor dengan mekanisme rem tromol pada kendaraan. Kawat ini yang akan digunakan untuk menarik tuas rem tangan atau rem parkir. Namun beberapa tipe tidak menggunakan kawat penghubung.</blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="helvetica"><b>6. Rangkaian Tromol Rem Parkir</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Rangkaian tromol rem parkir merupakan salah satu komponen electric parking brake yang memiliki fungsi sebagai penahan gerak roda saat kondisi parkir. Rem tromol ini biasanya di letakkan berdampingan dengan mekanisme rem cakram sebagai pengereman utama kendaraan.</blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>Cara Kerja Electric Parking Brake (EPB)</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Cara kerja electric parking brake sebenarnya sangat sederhana. Namun fungsi mekanis sedikit dihilangkan untuk memudahkan pengoperasian atau kinerja dari rem tangan atau rem parkir. Dengan begitu efisiensi pengereman dapat tercapai dengan lebih baik.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Ada dua acuan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan electric parking brake. Dua acuan tersebut adalahh brake pedal sensor untuk mengetahui posisi pedal rem dan tombol rem parkir untuk mengaktifkan atau menonaktifkan electric parking brake.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Untuk mengaktifkan electric parking brake maka perlu menekan pedal rem. Informasi ini akan dikirimkan ke EPB module yang menandakan bahwa rem utama sedang berfungsi. Namun EPB belum bekerja. Untuk mengaktifkan tinggal menekan parking button. Otomatis EPB module akan mengirimkan arus listri ke electric motor.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Akibatnya electric motor akan menarik atau menggulung kawat penghubung dan mengungkit tuas rem parkir sehingga kedua kampas rem tromol akan menekan tromol dan roda akan tertahan. Hal ini yang menyebabkan kendaraan terkunci dan akan tetap pada posisinya atau diam. Sebagai informasi maka akan ada lampu indikator rem parkir pada dashboard yang menunjukan electric parking brake sedang aktif.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Untuk menonaktifkan electric parking brake maka perlu menekan pedal parkir kembali dan menarik parking button keatas. Kedua informasi ini dikirimkan ke EPB module. EPB module mengirimkan arus listrik ke electric motor untuk merelease atau melepas kawat penghubung sehingga tromol terbebas dari tekanan kampas sehingga kedua roda dalam kondisi bebas.</font></div>

Electric Parking Brake atau EPB

Rem parkir elektric atau electric parking brake merupakan pengembangan dari rem tangan atau rem parkir konvensional yang mana untuk mengakti...

Baca selengkapnya »

Mengenal Cara Kerja Rem Tromol

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;">Cara kerja rem tromol memanfaatkan gesekan yang terjadi antara kampas rem dengan tromol yang berbentuk mangkuk. Gesekan ini akan mengubah energi mekanik menjadi energi panas. Oleh karena itu laju kendaraan dapat di kurangi atau bahkan dihentikan.</span></div><font face="georgia"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat ini masih banyak kendaraan yang menggunakan rem tromol. Hal ini dikarenakan rem tromol yang bekerja menggunakan self energizing effect. Selain itu bidang gesek pada rem tromol juga lebih lebar. Akibatnya daya pengereman rem tromol tinggi. Oleh karena itu dapat digunakan untuk kendaraan berat atau niaga.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-2gkQqgZo6Dw/XyR28Gn-2gI/AAAAAAAAC4Y/8gltsUwZRk876OO_-rVAnA_K2IfTPvuMQCLcBGAsYHQ/s895/a4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="406" data-original-width="895" src="https://1.bp.blogspot.com/-2gkQqgZo6Dw/XyR28Gn-2gI/AAAAAAAAC4Y/8gltsUwZRk876OO_-rVAnA_K2IfTPvuMQCLcBGAsYHQ/s640/a4.png" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun kerja rem tromol tidak sama seperti rem cakram. Ketika pedal rem pada rem tromol diinjak maka laju kendaraan tidak langsung berkurang. Artinya untuk dapat bekerja rem tromol membutuhkan jarak tertentu agar kendaraan dapat berhenti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">Cara Kerja Rem Tromol</font></b></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe">A. Cara Kerja Rem Tromol Saat Pedal Rem Diinjak</font></b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Saat pedal rem diinjak maka tekanan pushrod akan diteruskan ke booster rem. Booster rem akan melipatgandakan tenaga ini untuk selanjutnya mendorong piston didalam master silinder. Akibatnya tenaga hidrolik yang dihasilkan akan lebih besar sehingga tenaga pengereman lebih besar namun tetap terasa ringan.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Piston master silinder akan terdorong kedepan. Hal ini akan menyebabkan mengecilnya volume ruang didepan piston. Pengecilan volume ruang ini menyebabkan fluida atau minyak rem keluar melalui outlet valve menuju outlet house pada master cylinder.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Sesuai dengan prinsip hukum pascal bahwa tekanan akan diteruskan ke segala arah dengan besaran yang sama. Oleh karena itu tenaga hidrolik yang timbul pada minyak rem akan diteruskan ke segala arah melalui selang rem menuju ke silinder roda. Tenaga hidrolik diteruskan baik ke silinder roda rem depan maupun silinder roda rem belakang.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Pada silinder roda, tenaga hidrolis akan dirubah menjadi tenaga mekanis. Tekanan hidrolik pada minyak rem menyebabkan piston silinder roda terdorong keluar. Piston silinder roda akan mendorong brake shoe. Akibatnya brake shoe mengembang dan menekan tromol rem atau brake drum.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Penekanan ini maka akan timbul gesekan antara brake shoe dengan brake drum. Akibat gesekan tenaga mekanis akan dirubah menjadi energi panas sehingga laju kendaraan dapat dikurangi atau bahkan dihentikan. Semakin besar gaya gesek yang ditimbulkan maka kendaraan akan lebih cepat berhenti.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Respon rem tromol ketika bekerja tergantung jarak antara brake shoe dengan brake drum. Semakin dekat jarak keduanya maka kerja rem tromol akan semakin responsif. Namun apabila terlalu dekat akan timbul gaya gesek sehingga mengurangi kinerja dari kendaraan dan dapat menyebabkan kerusakan komponen. Selain itu, apabila jarak terlalu jauh maka respon rem tromol akan semakin lama. Oleh karena itu perlu dilakukan penyetelan secara berkala agar rem tromol dapat bekerja maksimal.</div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe">B. Cara Kerja Rem Tromol Saat Pedal Rem Dilepas </font></b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Pada saat pedal rem dilepas maka pegas kembali atau return spring akan menarik brake shoe kembali ke posisi awal. Dorongan pegas ini juga akan mengakibatkan posisi piston silinder roda dan master rem kembali ke posisi awal. Piston master rem akan kembali dikarenakan tidak ada gaya dorong untuk mengalahkan tekanan pegas pengembali sehingga piston kembali ke posisi semula.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Akibatnya timbul ruang didepan master rem dan menyebabkan terjadinya kevakuman. Minyak rem akan terhisap kembali ke master rem akibat kevakuman ini. Selain itu sebagian akan masuk kedalam reservoir.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Tidak adanya tenaga hidrolik dari minyak rem akan menyebabkan brake shoe kembali ke posisi awal. Selain itu gaya gesek yang timbul antara brake shoe dengan brake drum juga akan menghilang. Akibatnya brake drum dapat berputar bebas sehingga kendaraan dapat melaju kembali.</div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe">C. Cara Kerja Rem Tromol Saat Rem Parkir Bekerja</font></b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Rem tromol untuk roda belakang biasanya satu paket dengan rem tangan. Oleh karena itu rem tromol pada roda belakang akan bekerja untuk pengereman dan juga bekerja ketika rem tangan diaktifkan. Keduanya hanya berbeda cara atau mekanisme kerjanya.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Ketika rem tangan atau tuas rem tangan ditarik, maka brake parking cabel akan tertarik. Gaya tarik ini akan diteruskan untuk menarik brake parking lever. Akibatnya brake shoe bagian depan akan terdorong keluar dan bergesekan dengan tromol.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Ketika brake shoe bagian depan sudah mentok, maka brake parking lever mengungkit dan mendorong brake shoe bagian belakang agar bergerak keluar mendekati tromol. Akibatnya kedua kampas rem akan bergesekan dengan brake drum.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Gesekan ini yang kemudian dimanfaatkan untuk menahan brake drum agar tidak berputar. Kendaraan akan berhenti meskipun pada posisi yang tidak rata. Dengan begitu proses kerja rem tangan atau rem parkir pada rem tromol dapat bekerja.</div></font></li><li><font face="georgia"><div style="text-align: justify;">Saat tuas rem tangan dirilis atau dilepaskan, maka brake parking cable akan mengendor. Mengendornya brake parking cable menyebabkan return spring mampu mengalahkan tekanan brake parking lever sehingga brake shoe akan kembali ke posisi semula. Dengan kata lain tidak ada yang menekan tromol rem sehingga tromol dapat berputar bebas.</div></font></li></ol></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/ZOcg_-ClYvw" width="320" youtube-src-id="ZOcg_-ClYvw"></iframe></div><div style="text-align: justify;"><br /></div></font>

Mengenal Cara Kerja Rem Tromol

Cara kerja rem tromol memanfaatkan gesekan yang terjadi antara kampas rem dengan tromol yang berbentuk mangkuk. Gesekan ini akan mengubah en...

Baca selengkapnya »

Mengenal Cara Kerja Rem Cakram

<div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>Cara Kerja Rem Cakram</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Rem cakram atau disc brake adalah salah satu jenis sistem rem yang menggunakan piringan cakram sebagai bidang gesek untuk menghentikan atau mengurangi laju kendaraan. Prinsip kerjanya memanfaatkan perubahan energi mekanik menjadi energi panas.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica" style="background-color: #01ffff;">Lalu bagaimana cara kerja rem cakram?</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-so99aK-m0a8/XyRzBH1sb7I/AAAAAAAAC34/JguRUte7viUwPRl8RFdOaNAHjtYI2kyswCLcBGAsYHQ/s852/a1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="369" data-original-width="852" src="https://1.bp.blogspot.com/-so99aK-m0a8/XyRzBH1sb7I/AAAAAAAAC34/JguRUte7viUwPRl8RFdOaNAHjtYI2kyswCLcBGAsYHQ/s640/a1.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: #fcff01;">Gambar prinsip kerja rem cakram</span><br /><br /></td></tr></tbody></table>Rem cakram banyak digunakan pada berbagai kendaraan terbaru. Hal ini dikarenakan tampilan kendaraan semakin sporty. Selain itu dari segi kinerja, rem cakram memiliki kemampuan pengereman yang efektif. Rem cakram tidak membutuhkan jarak untuk menghentikan laju kendaraan. Oleh karena itu dari segi keamanan, rem cakram sangat terjamin.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Rem cakram yang digunakan pada umumnya adalah sistem rem hidrolik. Sistem hidrolik memanfaatkan hukum pascal dimana fluida yang ditekan akan menyebar secara merata ke segala arah. Tenaga hidrolik ini yang dimanfaatkan untuk menggerakkan piston untuk menekan kampas rem.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Cara kerja rem cakram sebenarnya sangat sederhana. Tenaga hidrolik yang dibangkitkan oleh mekanisme rem akan diteruskan menuju kaliper rem. Selanjutnya piston akan menekan kampas rem sehingga menjepit dan bergesekan dengan piringan cakram sehingga laju kendaraan dapat dikurangi atau berhenti. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">Prinsip Kerja Rem Cakram</font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Prinsip kerja rem cakram yaitu memanfaatkan perubahan energi dari energi mekanis menjadi energi panas. Energi panas akan tercipta dari gesekan antara komponen statis rem dengan komponen dinamis rem. Gesekan yang timbul antara keduanya akan menimbulkan panas. Komponen statis berasal dari kampas rem. Sementara komponen dinamis berasal dari piringan cakram.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Gesekan ini akan menyebabkan penurunan kecepatan rotasi atau energi mekanik. Rem cakram bekerja dengan metode jepitan yang mana kampas rem akan menjepit piringan cakram yang terhubung dengan putaran roda. Putaran piringan cakram akan menurun sesuai besarnya energi gesek yang timbul. Semakin besar energi gesek maka semakin cepat putaran turun sehingga terjadilah proses pengereman.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Pada umumnya yang banyak digunakan pada kendaraan adalah rem cakram tipe hidrolis. Oleh karena itu berikut pembahasan mengenai cara kerja rem cakram hidrolis.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="helvetica"><b>1. Saat Pedal Rem Diinjak</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Saat pedal rem diinjak maka pushrod akan tertekan dan mendorong piston yang berada didalam master silinder. Didalam master silinder rem inilah terjadi perubahan energi mekanik menjadi energi fluida yang berasal dari minyak rem. Tekanan piston menyebabkan fluida atau minyak rem tertekan dan menghasilkan tenaga hidrolik.</font></div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-3QBRsKvalDo/XyRzpRHCsFI/AAAAAAAAC4A/9mFSM6o6QYcIKLXUqBk01EmdTjgf9bs5gCLcBGAsYHQ/s282/a2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="282" data-original-width="265" src="https://1.bp.blogspot.com/-3QBRsKvalDo/XyRzpRHCsFI/AAAAAAAAC4A/9mFSM6o6QYcIKLXUqBk01EmdTjgf9bs5gCLcBGAsYHQ/s0/a2.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: #fcff01;">Gambar rem cakram saat pedal di injak</span><br /></td></tr></tbody></table><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Sesuai dengan hukum pascal, maka fluida yang tertekan akan mengalir ke segala arah dengan besar dan kekuatan yang sama. Tekanan fluida yang dihasilkan oleh master silinder kemudian diteruskan menuju kaliper rem melalui selang. Apabila terdapat empat kaliper maka tenaga hidrolik akan dialirkan ke empat kaliper dengan besaran yang sama.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Tenaga hidrolik yang berada di kaliper akan dirubah kembali menjadi tenaga mekanik untuk mendorong kampas rem. Tekanan hidrolik akan mendorong kampas rem agar menjepit piringan cakram. Semakin besar tekanan hidrolik maka brake pad akan semakin kuat menjepit piringan cakram. Akibatnya rotasi piringan cakram akan diperlambat akibat adanya gaya gesek yang timbul antara piringan cakram dengan kampas rem.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">cara kerja rem cakram</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="helvetica"><b>2. Saat Pedal Rem Dilepas</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Saat pedal rem dilepas maka pushrod akan kembali ke tempat semula. Akibatnya akan tercipta kevakuman yang akan membuat minyak rem terhisap kembali ke master silinder rem. Tidak adanya tekanan hidrolik menyebabkan piston dan brake pad kembali ke posisi semula. Akibatnya piringan cakram akan kembali berputar bebas.</font></div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-rjEwp00rBls/XyRzy2Ao7HI/AAAAAAAAC4E/8WTYiOBXCqAmcKfEust-eY23PqDEzJJ4wCLcBGAsYHQ/s278/a3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="278" data-original-width="265" src="https://1.bp.blogspot.com/-rjEwp00rBls/XyRzy2Ao7HI/AAAAAAAAC4E/8WTYiOBXCqAmcKfEust-eY23PqDEzJJ4wCLcBGAsYHQ/s0/a3.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: #fcff01;">Gambar rem cakram saat pedal di lepas<br /></span></td></tr></tbody></table><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Oleh karena itu pada rem cakram hidrolis, minyak rem memiliki peranan yang sangat penting. Minyak rem berfungsi untuk memindahkan tenaga dari injakan pedal rem agar dapat digunakan oleh kaliper untuk menghentikan atau memperlambat laju piringan cakram. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Dengan begitu maka kondisi minyak rem harus selalu dijaga baik kuantitas maupun kualitas. Hal ini bertujuan agar tekanan hidrolik yang dihasilkan maksimal sehingga sistem rem cakram dapat bekerja secara efektif dan efisien.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Untuk kaliper rem cakram yang banyak digunakan ada dua jenis yaitu tipe floating dan tipe double piston. Kaliper tipe floating memiliki satu piston yang akan menekan kampas rem pada sisi dalam. Sementara kampas rem sisi luar akan terdorong dengan sendirinya oleh kaliper melayang. Akibatnya kedua kampas akan menjepit piringan cakram.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Semetara itu kaliper rem tipe double piston memiliki dua buah piston. Kedua piston ini akan menekan kampas dari kedua sisi. Oleh karena itu daya pengereman lebih besar dan banyak digunakan pada kendaraan offroader atau big SUV.</font></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div> <iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ar5j1mUdFA8" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>

Mengenal Cara Kerja Rem Cakram

Cara Kerja Rem Cakram Rem cakram atau disc brake adalah salah satu jenis sistem rem yang menggunakan piringan cakram sebagai bidang gesek un...

Baca selengkapnya »

Rangkaian Kelistrikan Sistem Power Window Dan Cara Kerjanya

<div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><font color="#ff0000" size="5">Pengertian Power Window</font></b></span></div><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><blockquote>Pengertian power window adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan kaca mobil secara otomatis melalui saklar yang tersedia pada salah satu pintu atau semua pintunya. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">Penaikkan dan penurunan kaca mobil ini dilakukan mulai dari 0 sampai penuh melalui sentuhan pada saklar atau tombol yang tersedia tanpa harus mengongkel seperti power window manual.</div></font><div><font face="georgia"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-jxJO_zatRLY/XyRqhkw7x5I/AAAAAAAAC2U/5oF9lVr9pGY68EZzGJJKKu6mvlqaw1JuACLcBGAsYHQ/s373/2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="297" data-original-width="373" src="https://1.bp.blogspot.com/-jxJO_zatRLY/XyRqhkw7x5I/AAAAAAAAC2U/5oF9lVr9pGY68EZzGJJKKu6mvlqaw1JuACLcBGAsYHQ/s0/2.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;">Power window sekarang sudah menggunakan motor listrik. Motor listrik ini dihubungkan dengan kaca mobil melalui mekanisme penggerak. Untuk mengatur kerja motor listrik diberikan saklar yang akan menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir. Oleh karena itu kerja power window dapat dikontrol sesuai kebutuhan pengguna.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara umum sebenarnya power window sama dengan tipe konvensional yang digunakan pada mobil-mobil lama. Perbedaanya hanya terletak pada titik engkol yang diganti secara otomatis menggunakan motor listrik. Oleh karena itu pengguna tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk membuka dan menutup kaca mobil.</div></font></div><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000" size="5">Jenis-Jenis Power Window</font></b></div><div style="text-align: justify;">Dalam kerjanya, maka power window terdapat beberapa jenis. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan jenis powe window.</div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">1. Power Window Dengan Mekanisme Kabel</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Power window dengan mekanisme kabel adalah salah satu jenis power window yang penerusan atau petransferan power window melalui sebuah kabel. Gerakan putar motor listrik akan dirubah menjadi gerakan translasi atau gerakan naik turun melalui kabel penghubung.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">2. Sistem Power Window Dengan Regulator</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Power window dengan regulator adalah salah satu jenis power window yang proses penerusan tenaga dari motor listrik melalui regulator atau roda gigi dengan pembatas. Putaran dari motor listrik akan dirubah menjadi gerakan translasi atau gerakan naik turun melalui gear atau roda gigi reduksi. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000" size="5">Komponen Power Window Dan Fungsinya</font></b></div><div style="text-align: justify;">Dalam power window tentunya terdapat berbagai komponen yang memiliki tugas atau fungsi yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan komponen power window.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">1. Baterai</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Baterai adalah salah satu komponen power window yang befungsi sebagai suplai arus listrik ke berbagai komponen pada sistem power window yang membutuhkan. Komponen utama power window pada umumnya membutuhkan arus listrik yang didapatkan dari baterai yang memiliki tegangan kurang lebih 12 volt.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">2. Kabel Penghubung</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kabel Penghubung adalah salah satu komponen power window yang berfungsi untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen lain pada sistem power window yang membutuhkan arus listrik. Namanya sebuah rangkaian maka membutuhkan penghubung antar komponen untuk mengalirkan arus listrik. Hal ini bertujuan agar setiap komponen dapat bekerja sebagaimana fungsinya.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">3. Fuse</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Fuse adalah salah satu komponen power window yang berfungsi untuk mengamankan rangkaian kelistrikan dari konsleting listrik dan beban berlebihan yang dapat mengakibatkan kerusakan. Rangkaian kelistrikan tentunya rawan terjadi konsleting listrik oleh karena itu power window juga tetap membutuhkan fuse atau sekering.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">4. Kunci Kontak</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kunci Kontak adalah salah satu komponen power window yang berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubungkan arus listrik dari baterai ke rangkaian power window.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">5. Relay</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Relay adalah salah satu komponen power window berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari baterai ke beban. Dalam rangkaian sistem power window ada beberapa yang menggunakan namun ada beberapa juga yang tidak menggunakan relay. Relay ini berfungsi sebagai saklar elektronik untuk mengatur aliran listrik ke rangkaian power window.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">6. Saklar Power Window</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Saklar Power Window (Central) adalah salah satu komponen power window yang berfungsi sebagai saklar utama yang dapat digunakan untuk mengontrol semua power window pada setiap pintu. Jadi semua pintu baik depan maupun belakang, sistem power windownya dapat dikontrol melalui saklar utama ini. Selain itu terdapat juga saklar lock atau pengunci agar power window pada setiap pintu tidak dapat dioperasikan.</blockquote></div></font><div><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-PFII20QuCQU/XyRrBmUAuoI/AAAAAAAAC2c/P4KL6EG0h7wUq_ge3WIthKkrddgrmihHQCLcBGAsYHQ/s401/3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="401" data-original-width="384" src="https://1.bp.blogspot.com/-PFII20QuCQU/XyRrBmUAuoI/AAAAAAAAC2c/P4KL6EG0h7wUq_ge3WIthKkrddgrmihHQCLcBGAsYHQ/s0/3.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">7. Saklar Tunggal</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Saklar Tunggal adalah salah satu komponen power window yang berfungsi sebagai saklar yang ditempatkan pada setiap pintu kecuali pintu pengemudi. Namun saklar ini hanya dapat mengontrol sistem power window dimana saklar ini ditaruh atau diletakkan. Jadi satu saklar hanya dapat mengontrol satu pintu saja.</blockquote></div></font></div><div><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-xLrGXKyo-xs/XyRrPC-narI/AAAAAAAAC2g/hw3BfgjdII4XcYEBZCGQNLiaoxMKOe50ACLcBGAsYHQ/s412/4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="313" data-original-width="412" src="https://1.bp.blogspot.com/-xLrGXKyo-xs/XyRrPC-narI/AAAAAAAAC2g/hw3BfgjdII4XcYEBZCGQNLiaoxMKOe50ACLcBGAsYHQ/s0/4.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">8. Motor Power Window</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Motor Power Window adalah salah satu komponen power window yang berfungsi untuk penggerak pada sistem power window. Motor ini mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi putar yang mana akan diteruskan ke mechanisme regulator untuk menggerakkan kaca naik dan turun sesuai kebutuhan.</blockquote></div></font></div><div><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-KkOnZ7MJvZw/XyRr8JPFRsI/AAAAAAAAC2w/No_meI-ZPJQ37lgqDoQBkp51vbmt9U3DgCLcBGAsYHQ/s394/6.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="235" data-original-width="394" src="https://1.bp.blogspot.com/-KkOnZ7MJvZw/XyRr8JPFRsI/AAAAAAAAC2w/No_meI-ZPJQ37lgqDoQBkp51vbmt9U3DgCLcBGAsYHQ/s0/6.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">9. Regulator Power Window</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Regulator Power Window adalah salah satu komponen power window yang berfungsi untuk merubah gerakan putar dari motor power window menjadi gerakkan naik turun pada kaca. Namun untuk mekanisme hanya digunakan pada jenis power window dengan regulator. Untuk penerusan tenaga dari motor listrik dilakukan oleh mekanisme roda gigi dan diteruskan melalui batang penghubung untuk menggerakkan kaca. Oleh karena itu responnya lebih baik daripada tipe kabel.</blockquote></div></font><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-PL5wisXwRck/XyRra1TQlUI/AAAAAAAAC2k/tAWCuHedE9sNvBi-q_thLEYgp-gRF74kACLcBGAsYHQ/s418/5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="418" src="https://1.bp.blogspot.com/-PL5wisXwRck/XyRra1TQlUI/AAAAAAAAC2k/tAWCuHedE9sNvBi-q_thLEYgp-gRF74kACLcBGAsYHQ/s0/5.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe; text-align: left;">10. Transfer Gear</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Tranfer Gear adalah salah satu komponen power window yang berfungsi sama seperti regulator namun tipe ini digunakan pada jenis sistem power window kabel. Transfer gear terdiri dari sebuah pulley yang terdapat lilitan kawat penghubung. Cara kerjanya sama seperti rantai motor. Ketika motor listrik berputar maka tranfer gear akan meneruskan putaran dan mengubah menjadi daya tarik kawat penghubung untuk menggerakkan kaca.</blockquote></div></font></div><div><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-odtD0_WhSvA/XyRsNgCYBYI/AAAAAAAAC24/YJOgV5P56sctnsYjI8u-ZoYLNdtVtxIkgCLcBGAsYHQ/s371/7.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="355" data-original-width="371" src="https://1.bp.blogspot.com/-odtD0_WhSvA/XyRsNgCYBYI/AAAAAAAAC24/YJOgV5P56sctnsYjI8u-ZoYLNdtVtxIkgCLcBGAsYHQ/s0/7.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">11. Kawat Penghubung</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kawat Penghubung adalah salah satu komponen power window jenis kabel yang berfungsi untuk sebagai rantai yang mengubah gerakan putar dari motor menjadi gerakan naik turun kaca. Kawat penghubung ini bertugas meneruskan tenaga dari motor listrik untuk menggerakkan kaca agar naik turun sesuai dengan kebutuhan. Kawat yang digunakan adalah kawat baja yang memiliki kekuatan dan daya tahan terhadap tarikan yang tinggi sehingga tidak mudah putus.</blockquote></div></font></div><div><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-B4lp1DgigoY/XyRshVIGpHI/AAAAAAAAC3A/2-lfWSO3Zx4RZ4SUCCu2uYDL4As4REVagCLcBGAsYHQ/s371/8.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="363" data-original-width="371" src="https://1.bp.blogspot.com/-B4lp1DgigoY/XyRshVIGpHI/AAAAAAAAC3A/2-lfWSO3Zx4RZ4SUCCu2uYDL4As4REVagCLcBGAsYHQ/s0/8.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">12. Glass Holder</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Glass Holder adalah salah satu komponen power window yang berfungsi sebagai tempat untuk menahan kaca atau bracket penahan kaca agar tidak jatuh. Selain itu glass holder juga terhubung dengan kawat penghubung. Oleh karena itu ketika motor listrik berputar maka kawat penghubung akan menarik glass holder beserta kaca agar naik atau turun sesuai dengan kebutuhan</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">13. Glass Holder Track</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Glass Holder Track adalah salah satu komponen power window pada jenis kabel yang digunakan sebagai jalur pergerakan glass holder naik turun. Glass holder track berguna agar pergerakan dari grass holder tepat atau akurat sesuai dengan kebutuhan atau dengan kata lain agar glass holder tidak bergerak keluar jalur ketika mendapat tenaga dari motor listrik.</blockquote></div></font></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><div style="text-align: justify;"><font face="georgia"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-9C4hElLrExQ/XyRts91FAKI/AAAAAAAAC3M/dmM5vCqUYEkIgj316an-JulC79Nmd_xBACLcBGAsYHQ/s602/9.png" style="background-color: white; font-size: 16px; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="599" data-original-width="602" src="https://1.bp.blogspot.com/-9C4hElLrExQ/XyRts91FAKI/AAAAAAAAC3M/dmM5vCqUYEkIgj316an-JulC79Nmd_xBACLcBGAsYHQ/s0/9.png" /></a></font></div><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" size="5"><b>Rangkaian Power Window Dan Cara Kerjanya</b></font></div><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya rangkaian power window sangat sederhana. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan rangkaian power window dan cara kerjanya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rangkaian power window bekerja dengan mengontrol putaran dari motor listrik. Motor listrik yang digunakan adalah motor listrik bolak balik. Artinya motor listrik ini dapat berputar searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam tergantung pengontrolan aliran arus listrik yang mengalir ke motor power window.</div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Saat motor power window mendapat arus listrik positif melalui terminal A motor listrik dan terminal B motor listrik sebagai massa maka motor listrik akan bergerak searah jarum jam. Sebaliknya saat terminal A motor listrik sebagai massa dan terminal B motor listrik sebagai arus listrik positif maka motor power window akan bergerak berlawanan arah jarum jam.</blockquote></div></font></div></div><div><div><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Au3zzCeJVoE/XyRuDwJLBPI/AAAAAAAAC3U/tVbKEjYYI103Cd73gU7ORt-ufypBwDZSwCLcBGAsYHQ/s604/10.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="469" data-original-width="604" src="https://1.bp.blogspot.com/-Au3zzCeJVoE/XyRuDwJLBPI/AAAAAAAAC3U/tVbKEjYYI103Cd73gU7ORt-ufypBwDZSwCLcBGAsYHQ/s0/10.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;">Untuk lebih jelas mengenai rangkaian power window, berikut merupakan rangkaian kelistrikan power window. Keterangan komponen rangkaian power window sebagai berikut: baterai (1), fuse (2), kunci kontak (3), circuit breaker (4), saklar pengunci (5), saklar utama (6), saklar pintu belakang (7), motor penggerak depan (8), motor penggerak belakang (9). </div><div style="text-align: justify;">Untuk penjelasan cara kerjanya sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></font></div><div><font color="#ff0000" face="arial"><b>1. Cara Kerja Power Window Posisi Naik (UP)</b></font><div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-size: 16px; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both;"><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-H3HdUG0z6Cg/XyRumtAw3OI/AAAAAAAAC3g/9GvImenSQQYgtm9hUiNmhJrdwhc4-NW3ACLcBGAsYHQ/s579/11.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="491" data-original-width="579" src="https://1.bp.blogspot.com/-H3HdUG0z6Cg/XyRumtAw3OI/AAAAAAAAC3g/9GvImenSQQYgtm9hUiNmhJrdwhc4-NW3ACLcBGAsYHQ/s0/11.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><blockquote>Pada saat posisi naik tentunya saklar ditekan pada posisi naik dengan saklar lock pada posisi ON. Sehngga arus dari baterai dapat mengalir menuju fuse → kunci kontak → circuit breaker → terminal up → saklar → motor penggerak → terminal saklar E → massa. Akibatnya motor mendapatkan arus listrik sehingga dapat berputar.</blockquote></div></font></div><div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-size: 16px;"><span style="background-color: transparent; font-family: arial; text-align: justify;">Putaran motor listrik ini akan dimanfaatkan atau diteruskan ke tranfer gear untuk power window mekanisme kabel atau regulator untuk power window regulator. Selanjutnya mekanisme penggerak akan mengubah putaran motor listrik menjadi gerakan naik untuk menggerakkan kaca keatas atau menutup.</span></div><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000"><b>2. Cara Kerja Power Window Posisi Turun (Down)</b></font></div></font></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-size: 16px; text-align: center;"></div><div style="background-color: white; font-size: 16px;"></div><div><font face="georgia" style="background-color: white; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-IOGiI_omTug/XyRuyg_fgOI/AAAAAAAAC3k/1Z8-t36smZwjo4HsRtKtDbHqmI1xJq_-ACLcBGAsYHQ/s579/12.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="493" data-original-width="579" src="https://1.bp.blogspot.com/-IOGiI_omTug/XyRuyg_fgOI/AAAAAAAAC3k/1Z8-t36smZwjo4HsRtKtDbHqmI1xJq_-ACLcBGAsYHQ/s0/12.png" /></a></div></font><font face="arial"><div style="text-align: justify;"><blockquote>Pada posisi turun sebenarnya sama seperti posisi naik, yang membedakan hanyalah pada putaran motor penggerak yang berlawanan arah jarum jam. Aliran arus dari baterai dapat mengalir menuju fuse → kunci kontak → circuit breaker → terminal down → saklar → motor penggerak → terminal saklar E → massa. Adanya perbedaan terminal motor listrik maka putaran dari motor listrik menjadi kebalikan arah jarum jam.</blockquote></div><div style="text-align: justify;">Putaran motor listrik ini akan dimanfaatkan atau diteruskan ke tranfer gear untuk power window mekanisme kabel atau regulator untuk power window regulator. Selanjutnya mekanisme penggerak akan mengubah putaran motor listrik menjadi gerakan naik untuk menggerakkan kaca keatas atau menutup. Mekanisme regulator atau kabel menggulung atau bergerak ke arah bawah sehingga kaca dapat bergerak turun.</div></font></div></div></div></div>

Rangkaian Kelistrikan Sistem Power Window Dan Cara Kerjanya

Pengertian Power Window Pengertian power window adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan kaca mobil secara otomati...

Baca selengkapnya »

SISTEM EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION )

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">A. Pendahuluan</font></b></span></div><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Pada sistem pembakaran karburator, percampurannya masih sangat tergantung pada proses hisapan oleh gerak turun piston dan karakteristik karburator itu sendiri. Sering terjadi karena faktor-faktor tertentu dari karburator, campuran bisa lebih banyak bahan bakarnya dari pada udaranya (campuran seperti ini disebut dengan campuran kaya atau campuran gemuk) dan ada kalanya justru lebih banyak udaranya (campuran seperti ini disebut campuran miskin atau campuran kurus). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baik campuran gemuk maupun kurus sangat tidak diharapkan dalam proses kerja motor bakar karena, selain daya motor bakar yang dihasilkan tidak normal, bahan bakarnya menjadi boros dan hasil pembakarannya sangat tidak ramah lingkungan karena mengotori udara dengan masih adanya unsur H, C, maupun O yang terikat sempurna (gas CO, HC, NO×, SO×, PbO×). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada sistem injeksi bahan bakar, masuknya bahan bakar ke dalam ruang bakar karena adanya tekanan (injeksi), sedang pada sistem bahan bakar mekanik (konvensional), masuknya bahan bakar karena adanya hisapan (kevakuman). Masuknya bahan bakar ke ruang bakar pada sistem injeksi bahan bakar dapat diatur secara mekanik (model lama) dan secara elektronik atau biasa disebut dengan EFI yaitu kependekan dari Electronic Fuel Injection (injeksi bahan bakar yang diatur atau diukur secara elektronik)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan mengukur jumlah serta temperatur udara melalui analisis komputer, sejumlah bahan bakar di injeksikan sesuai dengan kebutuhan sehingga diharapkan campuran yang terjadi secara optimal, menjadi campuran yang ideal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">B. Pengertian Electronic Fuel Injection</font></b></div><div style="text-align: justify;">EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun pengertian dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan. </div><div style="text-align: justify;">Kelebihan dari sistem EFI dibandingkan dengan sistem konvensional degan memakai karburator antara lain :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Nilai campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan kebutuhan mesin.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Campuran antara bahan bakar dan udara akan lebih homogen.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Pembakaran yang dihasilkan lebih baik.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih optimal.</div></font></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Emisi gas buang yang dihasilkan lebih rendah.Pada sistem EFI terdapat 3 sistem utama yaitu sistem bahan bakar (fuel system), sistem induksi udara (air induction system) dan sistem kontrol elektronik (electronic control system).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ecu pada sistem EFI berfungsi sebagai otak atau pengontrol dari aktuator-aktuator. ECU akan mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator berdasarkan data yang masuk dari sensor-sensor. Sedangkan aktuator sendiri adalah sebagai pelaksana atau komponen yang bekerja dan dikontrol oleh ECU. Contoh aktuator pada mesin EFI adalah injektor, ISC, ESA dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">C. Sistem Induksi Udara (Sistem Air Induction)</font></b></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">1.1. Fungsi Sistem Induksi</font></div><div style="text-align: justify;">Sistem induksi berfungsi untuk menyalurkan udara segar dari luar untuk proses pembakaran dalam silinder. </div><div style="text-align: justify;">Mengukur jumlah (L-EFI) atau tekanan (D-EFI) udara yang masuk, dan diubah oleh sensor pada sistem induksi menjadi sinyal yang dikirim ke ECU untuk menambah atau mengurangi jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai dengan kondisi beban. Disisi lain sistem induksi bekerja untuk mengatur posis idle dan putaran tinggi untuk meningkatkan efisiensi volumetrik engine.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">2.2. Skema Aliran Sistem Induksi</font></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan engine tipe L-EFI dan D-EFI hanya terdapat pada sensor pengukuran udara yang masuk, pada komponen sensor maupun aktuator lain kedua tipe mesin EFI tetap sama. Sistem aliran udara dimulai dari aliran udara masuk dari filter udara dengan menyaring kotoran dan debu, air metering (Air Temperatur Sensor dan Air flow sensor pada L-EFI), menuju trottle body, intake manifold berupa sensor (Manifold Air Pressure pada D-EFI), dan ke ruang bakar. Skema aliran udara terlihat pada gambar dibawah ini.</div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe"><b>a. Skema aliran sistem induksi tipe L-EFI</b></font></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-TuEmqQ85AZs/XyQ2wHGziII/AAAAAAAACvs/n6-4eGwkVaAq9J7LUBwRys6WWLgnPmbFACLcBGAsYHQ/s0/1.png" /></a></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-u1g2NwhjtYQ/XyQ2_CDt0CI/AAAAAAAACvw/3_gsoXvw-CksNIOe1zfdoa42E0AWb_SMQCLcBGAsYHQ/s0/4.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe">b. Skema aliran sistem induksi tipe D-EFI</font></b></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-ja_uJFNdYO0/XyQ3HqrLqtI/AAAAAAAACv4/MUKPEvOqmAwpIRKPJyNN3gIXynzdg-a4QCLcBGAsYHQ/s0/2.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-02DothdwYJw/XyQ3I6nQlAI/AAAAAAAACv8/A47MIgO6k0EbvGkhvHJAllLxUmnTubSNgCLcBGAsYHQ/s0/3.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Komponen sistem injeksi udara mesin EFI membedakan menjadi dua tipe EFI yaitu tipe L-EFI dan D-EFI. Sensor yang terdapat pada sistem induksi berfungsi untuk memonitor keadaan termperatur udara, aliran udara yang masuk atau tekanan kevakuman intake manifold, dan sensor posisi throttle. Sinyal dari sensor tersebut berguna untuk memasukan sinyal input ke ECU yang nantinya diolah dan digunakan kondisikan kerja aktuator.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000"><b>2.3. Komponen Sistem Induksi Udara</b></font></div><div style="text-align: justify;">Berikut ini adalah komponen-komponen sistem induksi kedua tipe EFI :</div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">a. Filter Udara (Air Filter)</font></div><div style="text-align: justify;">Udara bebas yang diserap bukan hanya terdiri dari oksigen tetapi terdapat kandungan udara yang lain dan kotoran atau debu, sedangkan kebutuhan udara yang dibutuhkan untuk pembakaran adalah udara bersih lebih spesifiknya oksigen. Udara yang masuk kedalam ruang bakar harus udara yang bersih, kotoran yang ikut masuk ke dalam ruang bakar menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Alasan tersebut menjelaskan bahwa sistem induksi yang berfungsi mengalirkan udara kedalam ruang silinder juga harus bisa membersihkan udara yang masuk. Filter udara merupakan permulaan dimana udara luar masuk ke dalam sistem induksi. </div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-hmyj4pDiNGQ/XyQ4-l3WdeI/AAAAAAAACwg/1JhEUVY_vbsAaThK9eRWiY4ug2dv-RqYwCLcBGAsYHQ/w256-h192/5.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Filter udara berfungsi menyaring udara luar yang masuk ke dalam sistem induksi, adanya filter udara diharapkan udara yang masuk ke ruang bakar adalah udara yang bersih. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">Kotoran yang masuk dalam silinder tidak hanya mengotori ruang bakar tapi dapat membuat dinding silinder dan piston aus tergores debu yang masuk, jika dinding silinder sudah aus kotoran yang masuk dalam silinder akan menyebabkan oli kotor.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">b. Sensor Temperatur Udara (Intake Air Temperature Sensor)</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Intake air temperatur sensor (IAT sensor) berfungsi untuk mengukur temperatur udara yang masuk ke intake manifold, sinyal dari temperatur digunakan ECU salah satunya untuk mengatur jumlah penyemprotan bahan bakar di injektor. </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-UKm2O2ifjDA/XyQ5VDkWvuI/AAAAAAAACwo/odownf2To0ssjv3jUCNSr0GzLHuRt5lRACLcBGAsYHQ/s0/6.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">IAT Sensor pada mesin L-EFI menyatu dengan Air flow sensor Sensor dan berada disaluran antara filter udara dan throttle body, sedangkan pada mesin D-EFI sensor ini berada di belakang air filter.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">c. Sensor Aliran Udara L-EFI (Air Flow Sensor)</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Air flow sensor berfungsi untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam ruang silinder. </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-K63rLoaNl1M/XyQ51HiK5PI/AAAAAAAACww/MVjWsTkFnmskDhLtYL2_sZG1D6aBs_ytACLcBGAsYHQ/w328-h218/7.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Perubahan jumlah udara ini seiring dengan perubahan pembukaan throttle valve, perubahan jumlah aliran udara yang masuk juga merubah besarnya sinyal output air flow sensor ke ECU. Sensor ini berada di antara filter udara dan throttle body. Sensor air flow sensor memanfaatkan tahanan yang berubah-ubah untuk merubah tegangan output sesuai banyaknya aliran udara yang masuk. </div><div style="text-align: justify;">Air flow sensor sensor merupakan komponen vital untuk mesin L-EFI sehingga harus memiliki kriteria sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Respon akurat terhadap berbagai aliran udara yagn masuk.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Respon cepat dan langsung terhadap berbagai perubahan yang capat pada aliran udara.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Proses sinyal mudah.Karakter tersebut digunakan sebagai syarat mutlak Air flow sensor untuk memaksimalkan sinyal input ke ECU.</div></font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">d. Sensor Kevakuman D-EFI (Manifold Absolute Pressure Sensor)</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP) ini adalah sensor yang digunakan untuk mengukur tekanan udara vakum di dalam intake manifold. Data dari sensor ini digunakan untuk mengatur timing pengapian berdasarkan beban kerja mesin.</blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-oHjh3TocMJ0/XyQ7T1fPTOI/AAAAAAAACw8/CdR7SAekU24dUfr2mULa9C6UP0_-gvdhgCLcBGAsYHQ/w320-h125/8.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Tekanan hisap (vakum) udara didalam intake manifold berbeda-beda sesuai dengan pembebanan pada mesin. Ketika mesin mati tekanan didalam intake manifold sama dengan tekanan diluar (tekanan atmosfir). Kevakuman besar terjadi ketika mesin hidup dan posisi throttle tertutup, sebagai contoh saat mesin deselerasi atau ketika terjadi pengereman. Kevakuman pada intake manifold akan menurun seiring katup throttle membuka semakin besar.</div><div style="text-align: justify;">Kevakuman pada intake manifold tidak bisa menjadi vakum sempurna karena udara tetap ada yang masuk kedalam intake manifold, sebab saat mesin hidup jika saluran intake ditutup rapat maka mesin akan mati. Kevakuman dalam intake manifold ini diukur dengan menggunakan manifold absolute pressure sensor atau sering disebut MAP sensor. Sinyal output MAP sensor digunakan ECM untuk menentukan jumlah injeksi dan saat pengapian. MAP sensor dalam pengukuran jumlah udara yang masuk tidak terpengaruh terhadap kebocoran pada manifold dan perubahan tekanan udara luar dan komponen mekanis untuk mengukur jumlah udara lebih sedikit, sehingga lebih baik bila dibandingakan dengan air flow sensor.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">e. Throttle Body</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Throttle body pada mesin EFI berfungsi untuk mengatur besarnya jumlah udar yang masuk ke dalam silinder sesuai pembukaan throttle dan beban kendaraan. </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-3OULljaT9h0/XyQ9Pm-ewJI/AAAAAAAACxY/kGgK-C3Qo-sxJug4aRI9QZm9OrMZiy2bACLcBGAsYHQ/w256-h178/9.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Throttle body bukan merupakan satu komponen tetapi gabungan dari beberapa komponen menjadi satu sistem. Throttle body terdiri dari beberapa bagian yaitu throttle valve (katup throttle), skrup penyetel putaran idle, throttle position sensor, air valve, dashport dan idle speed control.</div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">1) Throttle valve dan idle speed adjusting screw</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Throttle valve berfungsi mengatur besarnya udara yang masuk kedalam intake manifold berdasarkan besarnya penekanan pada pedal gas yang dikendalikan oleh pengemudi. </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-jt1zIQ-tfL8/XyQ-jvE5UJI/AAAAAAAACxk/EtoSc0nWNCYVVdc2QHv7CyoC1-wnHfB4QCLcBGAsYHQ/w195-h205/9a.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Saluran udara throttle merupakan saluran utama untuk menyuplai udara ke dalam silinder. Ketika throttle valve menutup dan mesin menyala udara tidak dapat melewati saluran utama, sehingga mesin dipastikan mesin akan mati. Untuk mencegah terjadinya mesin mati maka diperlukan saluran udara langsung ke dalam intake manifold tanpa melewati throttle valve ketika menutup, atau dengan nama lain idle air by-pass.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Idle air by-pass berfungsi untuk menjaga putaran mesin ketika kondisi idle atau saat throttle valve menutup. </div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-d0on0ww9nqc/XyQ-ostgIBI/AAAAAAAACxo/JEIxSYQlTOk0PGhecIBr3oIoTiGTl8qxACLcBGAsYHQ/w334-h168/9b.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Saluran udara by-pass ini juga terdapat idle speed adjusting screw (skrup penyetel putaran idle). Idle speed adjusting screw difungsikan sebagai pengatur besanya jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold melalui saluran by-pass. Saluran by-pass hanya berfungsi ketika throttle valve menutup penuh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">2) Throttle Position Sensor</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Throttle Position Sensor (TPS) adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur derajat sudut buka dan tutup Throttle Valve (katup pedal gas). </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-WbcM2ukjXQw/XyQ_1HRHkuI/AAAAAAAACx4/UpW8KcqxsQsNGJjykw09Q2FkOFuHihWjQCLcBGAsYHQ/w320-h145/10a.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Throttle Position Sensor (TPS) terpasang pada throttle body dan selalu berhubungan dengan throttle valve. Throttle Position Sensor digunakan sebagai data oleh ECU untuk menentukan jumlah bahan bakar yang akan di injeksikan ke mesin.</div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-95PGhvNISgU/XyQ_7Jg5EXI/AAAAAAAACx8/GEEiaSZIuCcnh4j_Xrs8WfHCE23tkd8-wCLcBGAsYHQ/w236-h256/10b.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Selain fungsi utama tersebut, ECM memfungsikan TPS untuk memberikan informasi tentang :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Engine mode ketika posisi throttle menutup (idle), setengah membuka, dan membuka penuh.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Kontrol emisi saat posisi throttle terbuka penuh dan saat switch AC mati.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Koreksi perbandingan campuran udara dan bahan bakar.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Koreksi peningkatan power pada mesin.</div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Mengontrol penghentian bahan bakar ketika deselerasi.3) Air Valve</div></font></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Air valve berfungsi sebagai choke elektrik pada mesin EFI, yaitu dengan memberikan tambahan udara yang masuk ke dalam intake manifold ketika mesin dingin atau baru saja dihidupkan melalui saluran udara tersendiri tanpa melewati throttle. </div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-Kkcx0Nj2Bes/XyRB4MCYdFI/AAAAAAAACyM/nUjQ4ogp2GwTprGV-zrx1QOTM1fRcK2lQCLcBGAsYHQ/w366-h250/11a.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Dengan bertambahnya udara yang masuk maka ECM akan mendeteksi tambahan suplai udara dan RPM mesin akan meningkat. Jika mesin sudah mencapai temperatur kerja air valve akan menutup. Air valve tidak dikontrol oleh ECM melainkan dari kondisi panas mesin. Air valve memiliki dua tipe yaitu tipe bi-metal dan tipe coolant heated wax.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">4) Idle Speed Control</font></div><div style="text-align: center;">Idle Speed Control (ISC) berfungsi untuk mengatur volume udara yang masuk ke dalam intake manifold melalui saluran by-pass yang dikontrol oleh ECM. </div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" height="178" src="https://1.bp.blogspot.com/-HbOPi3UT0Y8/XyRCiNDFibI/AAAAAAAACyY/gjpvkDRZ0mofs5ECe-H1kPlDWRs3V_iYQCLcBGAsYHQ/w162-h178/12a.png" width="162" /></a></div><div style="text-align: justify;">Sekilas sama dengan air valve dan menggunakan saluran air valve tetapi yang membedakan antara ISC valve dan air valve adalah mekanisme pengontrolan, air valve tidak dikontrol oleh ECM dan hanya memanfaatkan beberapa komponen dalam sistem dimesin sedangkan kerja ISC valve sepenuhnya diatur oleh ECM. Air valve hanya berfungsi sebagai choke elektrik dan ISC valve untuk meningkatkan dan menurunkan putaran idle ketika mesin mendapat beban seperti beban dari sistem AC, beban dari transmisi otomatis, ataupun beban kelistrikan yang lain dan juga ada yang dapat berfungsi sebagai choke elektrik. Tanpa adanya ISC valve mesin yang mendapat beban saat putaran idle akan mati</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">f. Intake Manifold</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Intake manifold merupakan saluran masuk udara kedalam masing-masing silinder, jumlah intake manifold sama dengan banyaknya silinder pada engine. </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-jmSey7TpPGk/XyRDT6cJ1iI/AAAAAAAACyg/UQa14wiMe5M8EumSftsUuKOaosFfn3vXQCLcBGAsYHQ/w205-h151/12c.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pada intake manifold terdapat ruang pengumpul udara supaya tidak terjadi fluktuasi aliran ketika langkah hisap yang menyebabakan getarana yang semakin besar pada mesin. Ruang penyetabil aliran udara ini disebut dengan Intake chamber, komponen ini berada pada diantara intake manifold dan throttle body. </div><div style="text-align: justify;">Intake manifold pada mesin EFI terbagi menjadi dua model, yaitu separate type dan integrated type. Separate type merupakan model intake manifold dan intake chamber yang terpisah, ketika ingin melepas intake chamber tidak perlu intake manifold. Sedangkan pada intake manifold integrated type antara intake manifold dan intake chamber menyatu, sehingga tidak dapat dibongkar sendiri-sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe">D. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)</font></b></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai system bahan bakar adalah pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak. </div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Fungsi sistem bahan bakar pada sistem EFI adalah untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki menuju ke injector.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000"><b>2.1. Diagram system bahan bakar EFI</b></font></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-MAMuLLmBQKo/XyREEYXgl_I/AAAAAAAACyo/D-vW37lyH60ipQABkhcigaj9pgG-SWOnQCLcBGAsYHQ/s0/13.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">2.2. Komponen Sistem Bahan Bakar</font></b></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">a. Fuel Pump</font></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-UKqq3p4bHmw/XyREhcQ4eoI/AAAAAAAACyw/RQB6XcCTLX8Fas95AD0npFZvbYn63t_FwCLcBGAsYHQ/w203-h207/14a.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Terdapat dua tipe pompa bahan bakar, yaitu pompa bahan bakar yang dipasang di dalam tangki dan pompa yang terpasang di luar tangki (in ine type). Kedua pompa tersebut sering disebut wet type karena motor bersatu dengan pompa dan bagian dalam pompa terisi dengan bahan bakar.</div><div style="text-align: justify;"><b>1) In tank type</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-EIH0uJyt0hE/XyRFBcYJDUI/AAAAAAAACy8/3zZAqVVLEE0uCr_3cnsnH-eXEdF5y5YRQCLcBGAsYHQ/w205-h206/14b.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pompa diletakkan atau dipasang di dalam tangki bahan bakar, menggunakan turbine pump yang mempunyai keistimewaan getaran yang terjadi di dalam pompa kecil. Pompa ini terdiri atas : motor, check valve, relief valve dan filter.</div><div style="text-align: justify;"><b>2) In line type</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-8_cFVKqWxn8/XyRFFrgHyvI/AAAAAAAACzA/urcHOGpL7Hcip13goUOFB96qCRAkvHTYACLcBGAsYHQ/w345-h166/14d.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pompa bahan bakar tipe segaris dipasang di bagian luar tangki bahan bakar. Pompa ini terdiri atas motor dan unit pompa, check valve, relief valve, filter, dan silencer. Pompa terdiri atas : rotor yang diputar oleh motor, pump spacer yang berfungsi sebagai flange luar dan roller-roller sebagai seal antara rotor dan pump spacer. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">b. Fuel Filter</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel pump.</blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-YJZ_KNrlIew/XyRFXXlA0qI/AAAAAAAACzM/umc2zUmGoScHOQvZN8DZ7NdPEJdqXLiKwCLcBGAsYHQ/w320-h119/15.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">c. Fuel Pressure Regulator</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector – injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke injector. tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.</blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-gPiluUCEQAA/XyRFvD74B-I/AAAAAAAACzU/T0g1TnF59OIRmJmZCWVbWRPxV0UisSRQgCLcBGAsYHQ/w312-h211/16.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Karena adanya perubahan tekanan pada dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Agar jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">d. Selang/ pipa bahan bakar (Fuel line)</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Selang atau pipa bahan bakar berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan bahan bakar dari komponen sistem bahan bakar.e. Pipa pembagi/ penyalur (Fuel delivery pipe)</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-NgyPKh1tUlw/XyRGISkefjI/AAAAAAAACzc/B6hjZDiRpI00h9c4jLijdFgd88hU96g3ACLcBGAsYHQ/s0/17.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pipa pembagi atau fuel delivery pipe merupakan komponen pada sistem bahan bakar yang berhubungan dengan injektor. Pipa pembagi bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke injektor.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">f. Pulsation Damper</font></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-UR5B05-g7Dc/XyRGc1w4wDI/AAAAAAAACzo/BPhXr_3oeUEYWSiPOB_OseCV4DQB2vgLgCLcBGAsYHQ/s0/18.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">g. Injector</font></div><div style="text-align: justify;">Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-6g9BxhgHi3c/XyRGyS7Az3I/AAAAAAAACzw/7qcR2ZtXQl0XP6Zw1uUYKMhE9KuWe2dpwCLcBGAsYHQ/w338-h166/19.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Apabila signal dari ECU diterima oleh coil solenoid, plunger tertarik melawan tegangan pegas. Needle valve dan plunger merupakan satu unit, maka valve juga tertarik dari dudukan dan bahan bakar akan diinjeksikan melalui ujung injector. Pengaturan volume bahan baker yang diinjeksikan sesuai dengan lamanya signal, sedangkan langkah needle valve tetap.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">h. Cold start injektor</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake chamber, berfungsi untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih dingin. </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-sjmpDHVru6Q/XyRHLkpWN6I/AAAAAAAACz4/dLYyRzw7JbMQjyT3TYsl5rOZyjUYs6HgwCLcBGAsYHQ/w273-h168/20.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Cold start injector bekerja selama mesin distart dan temperatur air pendingin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh start injection time switch untuk mencegah penggenangan bahan bakar. Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas, sehingga katup akan terbuka dan bahan bakar mengalir melalui ujung injector.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">i. Cold start injector time switch</font></div><div style="text-align: justify;">Fungsi cold start injector time switch adalah untuk mengatur lamanya injeksi maksimum dari cold start injector</div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-FGFLbWcXi6E/XyRIDZpYssI/AAAAAAAAC0I/Wd80QLaLw8wX2n3hIP2XN2e3dfgcftqDwCLcBGAsYHQ/w170-h180/21.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pada saat temperatur air pendingin masih rendah, kontak akan tertutup. Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus akan mengalir seperti pada gambar diatas dan bahan bakar akan diinjeksikan</div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-_MB1cDYkepE/XyRIHM62zAI/AAAAAAAAC0M/YIJoYHVX7fM-25A8_KGdJkYvlZi9lGcIQCLcBGAsYHQ/w269-h216/22.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Setelah mesin distarter dan kunci kontak pada posisi ON, injeksi dari cold start injector akan berakhir. Apabila starter motor berputar pada periode yang lama, memungkinkan penggenangan bahan bakar. Oleh karena itu pada saat arus mengalir melalui heat coil elemen bimetal menjadi panas dan kontak akan terbuka. Dengan demikian tidak ada arus yang mengalir ke cold start injector, sehingga lnjeksi bahan bakar terhenti.</div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-WDnw9QWkjW4/XyRIP60CblI/AAAAAAAAC0Q/TKolsKja-UEEo05lzAoaVs9CjOEPnHM6wCLcBGAsYHQ/w269-h216/23.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">j. Pipa pengembali bahan bakar (Return pipe)</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Pipa pengembali bahan bakar berfungsi sebagai tempat menyalurkan kelebihan tekanan bakan bakar pada pipa pembagi untuk kembali ke dalam tangki bahan bakar</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#2b00fe">E. Sistem Pengontrol Elektronik (Electronic Control System)</font></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>ECU/ECM menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-h0vH_6ZttMw/XyRKujVR2GI/AAAAAAAAC0o/Bqwy0Bp7WY4xX0VxqeTaPDs9iPEavr-ZwCLcBGAsYHQ/s0/35.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan seluruh aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">Komponen Electronic Control System</font></b></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">1. ECT (Electronic Control Temperature)</font></div><div style="text-align: justify;">ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda.</div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-uYBg1gPxuIA/XyRLL11eIvI/AAAAAAAAC00/J-4oCnclV1E9jAgujzIcdDLB34_RNOqJwCLcBGAsYHQ/w205-h142/28.png" /></a> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">2. TPS (Throttle Position Sensor)</font></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-quwaFA52KWA/XyRLZWIysnI/AAAAAAAAC08/DAWYT1Z5pEIFkFqJuGpyzcn3ZctucWhIACLcBGAsYHQ/w214-h203/27.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Sensor posisi throttle dipasang jadi satu dengan throttle body. Sensor ini merubah sudut membukanya throttle menjadi tegangan dan mengirimkan ke ECU. Signal yang dikeluarkan oleh throttle position sensor ada dua, yaitu signal IDL dan signal PSW. Signal IDL digunakan untuk menghentikan aliran bahan bakar dan signal PSW untuk menambah injeksi bahan bakar3. VSS (Vehicle Speed Sensor)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-q6ukwQNzZJk/XyRNdiGZaII/AAAAAAAAC1Q/EramE6GLnFw1_cnjgdtUm2FsPkSQ327VgCLcBGAsYHQ/w157-h164/vhs.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">4. CMP (Camshaft Position Sensor)</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-m6mpntlWNlI/XyRNCHWUPqI/AAAAAAAAC1I/nVzsl8pB_FgtetKB4jHkbYjyiyux0FKCwCLcBGAsYHQ/w256-h206/cmp.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">5. CKP ( Crankshaft Position Sensor ) </font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Crankshaft Position Sensor (CKP) adalah sensor yang berfungsi untuk mengukur kecepatan putaran mesin (RPM). Sesuai namanya, sensor ini akan mengukur putaran crankshaft (poros engkol) guna mengetahui kecepatan mesin per satuan waktu putaran.</blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-y1A8p6S9zdo/XyRNyasjt9I/AAAAAAAAC1Y/ghXe1goOPSgL5kAd8DWklDQ8Xjb5xmWRgCLcBGAsYHQ/w320-h143/ck%255B.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik. Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume. </div><div style="text-align: justify;">Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition timing.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">6. Oxygen Sensor</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECU. </blockquote></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-tXBnxAUgsz0/XyRPpSvkn_I/AAAAAAAAC1k/8ikVI7obvs0KvuW8oil_6ww2oX92y4f6gCLcBGAsYHQ/w400-h116/ox.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya). Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">7. Ignition Coil</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Dalam nenentukan saat pengapian dan putaran mesin, ECU memerlukan masukan dari signal pengapian mesin. Signal tersebut untuk mengkalkulasi penentuan awal volume bahan bakar yang diinjeksikan dan penghentian bahan bakar. Apabila tegangan pada terminal negatif ignition coil mencapai atau melebihi 150 volt, ECU akan mendeteksi signal tersebut.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-J-5GaT_OUyo/XyRRMJyaYiI/AAAAAAAAC1w/CQt0sKA7gNcY5GZZiyBbkEdNQNt28jYBwCLcBGAsYHQ/w512-h157/coil.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">8. Signal starter</font></div><div style="text-align: justify;">Signal starter digunakan apabila poros engkol mesin diputar oleh motor starter. Selama poros engkol berputar, aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak baik (campuran kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang kaya. Signal starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter. Tegangan signal starter sama dengan tegangan yang digunakan pada motor starter.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">9. Relay utama EFI</font></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/#"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-Y2BNSYBAIb4/XyRR9LNH1rI/AAAAAAAAC14/JiDdrCIrId83ENQDNDlyGfArcr_piM6ywCLcBGAsYHQ/w129-h160/34.png" /></a></div><div style="text-align: justify;">Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening relay. Relay tersebut berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila kunci kontak ON, arus akan mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan mengalir dari baterai melalui kedua fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke pompa bahan bakar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">Scan QR Code Materi di atas</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu9LVvcNpVJqdDrTK8ilik03hp4XjpEUX0VZiHrEKk7H_sBtIIgxHcjgIZCcj8rVn82-uh95vjzHjvV66cPYG4f3AG02cOBpOOmb7G5a13ymxjVk4E1jLGwe--1Sq_XFJP3EzEZJcXWYNtXWNVFlJlMjhUjX4mxVuZ7EnW7FLClufjqy-zJhXDSgrm/s164/system%20efi.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="164" data-original-width="164" height="164" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu9LVvcNpVJqdDrTK8ilik03hp4XjpEUX0VZiHrEKk7H_sBtIIgxHcjgIZCcj8rVn82-uh95vjzHjvV66cPYG4f3AG02cOBpOOmb7G5a13ymxjVk4E1jLGwe--1Sq_XFJP3EzEZJcXWYNtXWNVFlJlMjhUjX4mxVuZ7EnW7FLClufjqy-zJhXDSgrm/s1600/system%20efi.png" width="164" /></a></div><br /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div></font>

SISTEM EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION )

A. Pendahuluan Pada sistem pembakaran karburator, percampurannya masih sangat tergantung pada proses hisapan oleh gerak turun piston dan kar...

Baca selengkapnya »