Fungsi Komponen dan Cara Kerja Elektronik Power Steering Pada Mobil

<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Fungsi Komponen dan Cara Kerja Elektronik Power Steering</span></h2><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Pada Sebuah Kendaraan bermotor dalam hal ini mobil, sitem steering berfungsi sebagai pengubah arah roda depan kendaraan agar kendaraan bisa berbelok kearah yang diinginkan pengemudi. Prinsip kerja steering system yakni mengubah gaya putar dari roda kemudi menjadi gerakan searah.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Ijr1w3GF2QU/YBI3vxWdXzI/AAAAAAAADZI/v94__OMkVCIFmEIGjI-HiGSNJCcVMnJWwCLcBGAsYHQ/s400/eps.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-Ijr1w3GF2QU/YBI3vxWdXzI/AAAAAAAADZI/v94__OMkVCIFmEIGjI-HiGSNJCcVMnJWwCLcBGAsYHQ/s320/eps.png" width="320" /></a></div><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Pada tipe electric power steering, untuk memperingan pengemudi saat memutar roda kemudi sudah tidak menggunakan tekanan hidrolik namun diganti dengan menggunakan tenaga dari motor elektrik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-CumPKUMsBTg/YBI2nrR01JI/AAAAAAAADY8/fxQf5CbITH4Iu63SOSK2bG7eLN7_nwp9gCLcBGAsYHQ/s552/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="552" src="https://1.bp.blogspot.com/-CumPKUMsBTg/YBI2nrR01JI/AAAAAAAADY8/fxQf5CbITH4Iu63SOSK2bG7eLN7_nwp9gCLcBGAsYHQ/s320/2.png" width="320" /></a></div><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Power steering tipe elektrik ini karena tidak lagi memanfaatkan tenaga putaran dari poros engkol untuk memutarkan pompa power steering sehingga beban mesin akan berkurang.</span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Fungsi komponen elektronik power steering</span></h3><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: helvetica;">Elektronic Controle Module (ECM)/ PCM/ ECU yang berfungsi untuk mengatur kerja dari power steering tipe elektrik ini.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Motor elektrik (motor listrik) yang berfungsi untuk membantu meringankan roda kemudi saat diputar.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Vehicle speed sensor yang berfungsi untuk memberikan data tentang kecepatan kendaraan pada ECM.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Torque sensor berfungsi untuk memberi tahu informasi kepada ECM ketika roda kemudi mulai diputar.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang kemudi.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Noise suppressor berfungsi untuk mendeteksi mesin apakah sedang bekerja atau tidak (menyala atau mati).</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">On-board diagnostic berfungsi memberitahu pengemudi ketika ada masalah pada sistem power steering elektrik ini. Pada umumnya on-board diagnostic ini berupa indikator yang berada di panel instrumen.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-3dfyOvJVHxo/YBI4EU27E_I/AAAAAAAADZQ/ahXQcfIUT7Q2aIWKYHhR8b3dz7tmrtFeACLcBGAsYHQ/s640/eps2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="610" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-3dfyOvJVHxo/YBI4EU27E_I/AAAAAAAADZQ/ahXQcfIUT7Q2aIWKYHhR8b3dz7tmrtFeACLcBGAsYHQ/w381-h400/eps2.png" width="381" /></a></div></span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><div><span style="color: red;">Keterangan pada Gambar:</span></div><div>1. EPS Warning Light</div><div>2. Steering Coloum</div><div>3. Torque Sensor</div><div>4. EPS Motor</div><div>5. EPS Motor Connector</div><div>6. Torque Sensor Connector</div><div>7. Steering gear case Assembly</div><div>8. EPS Control Module Fuse </div><div>9. ECM</div><div>10. EPS Contorl Module</div></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Cara Kerja Elektronik Power Steering</span></h3><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: helvetica;"><span style="color: red;">Pada saat kunci kontak diputar ke posisi On</span> maka ECM elektronik power steering akan mendapatkan aliran listrik pada kondisi standby dan pada saat itu panel lampu indikator elektronik power steering akan menyala.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><span style="color: red;">Pada saat mesin dihidupkan</span> maka noise suppressor akan menginformasikan pada ECM untuk mengaktifkan motor elektrik dan clutch akan menghubungkan batang kemudi dengan motor elektrik.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><span style="color: red;">Pada saat roda kemudi mulai diputar oleh pengemudi</span> maka akan dideteksi oleh torque sensor, kemudian torque sensor akan menginformasikan sejauh mana roda kemudi diputar dan seberapa cepat roda kemudi diputar ke ECM.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Dengan adanya informasi dari torque sensor tersebut, ECM akan mengirimkan arus listrik ke motor listrik sesuai dengan yang dibutuhkan, kemudian motor listrik EPS akan memutarkan gigi kemudi sehingga akan membuat roda kemudi saat diputar menjadi lebih ringan.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Sedangkan Vehicle speed sensor akan menginformasikan kecepatan kendaraan ke ECM, ketika kecepatan kendaraan tinggi yaitu sekitar diatas 80 km/jam, maka ECM akan menghentikan aliran listrik ke motor elektrik (sistem elektronik power steering di non aktifkan) sehingga roda kemudi akan menjadi berat kembali. Hal tersebut dilakukan dengan menjaga tingkat keamanan pengemudi, karena ketika kendaraan berjalan cepat dan roda kemudi ringan dapat membahayakan pengemudi karena roda kemudi akan lebih responsif, oleh karena itu kerja power steering akan dimatikan sementara.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><span style="color: red;">Pada saat terjadi kesalahan pada sistem elektronik power steering</span> ini maka lampu indikator elektronik power steering akan menyala untuk menginformasikan ke pengemudi bahwasannya sistem elektronik power steering terjadi kerusakan. Pada saat itu ECM akan memutuskan aliran listrik ke motor elektrik EPS dan menghentikan arus ke clutch sehingga akan memutuskan hubungan antara motor dengan batang kemudi,</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><span style="color: red;">Pada saat power steering ini tidak berfungsi</span>, roda kemudi masih dapat digunakan walaupun saat memutar kemudi akan terasa lebih berat dari sebelumnya.</span></li></ol></div>

Fungsi Komponen dan Cara Kerja Elektronik Power Steering Pada Mobil

Fungsi Komponen dan Cara Kerja Elektronik Power Steering Pada Sebuah Kendaraan bermotor dalam hal ini mobil, sitem steering berfungsi sebaga...

Baca selengkapnya »

Pengertian Power Steering, Fungsi dan Cara Kerjanya

<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Pengertian Power Steering</span></h2><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi. Secara umum kegunaannya untuk mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil. Terutama pada saat berbelok. Power steering akan meringankan beban dari gaya yang dihasilkan mobil saat berbelok.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Setidaknya ada tiga jenis power steering yang digunakan pada sistem kemudi mobil, di antaranya:</span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: helvetica;">Tipe pertama, hydrolic power steering. Tipe ini secara sistem memanfaatkan tekanan fluida (minyak) untuk bekerja. Tipe ini banyak digunakan pada mobil seri pertama dan mobil truk.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Tipe kedua, Electronic Power Steering (EPS). Tipe kedua ini merupakan tipe terbaru yang menggunakan sistem otomatis (motor listrik). Kebanyakan mobil baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power steering yang satu ini.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Tipe ketiga, Hydro-Electric Power Steering. Tipe ketiga ini merupakan tipe gabungan dari sistem hidrolik dan elektrik.</span></li></ol></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Komponen dan Fungsi Power Steering</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Meskipun ada tiga jenis power steering namun ketiganya tetap mempunyai fungsi yang sama. Secara umum berfungsi untuk meringankan beban kemudi saat berbelok. Namun, secara spesifik akan dibedakan berdasarkan masing-masing komponennya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>1. Hydrolic Power Steering</b></span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ada beberapa komponen power steering hidrolik yang saling bekerjasama dalam meringankan beban kemudi saat berbelok. Berikut adalah komponen-komponennya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>a. Reservoir Tank</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan atau menampung cadangan minyak power steering. Pada tutupnya dilengkapi dengan ventilasi untuk mengatur tekanan udara dan stabilitas aliran minyak power steering.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>b. Vane Pump</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Vane pump atau pompa power steering ini berfungsi untuk memompa fluida atau minyak agar mengalir ke seluruh sistem hidrolik.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>c. Control Valve</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida atau minyak yang bertekanan sesuai dengan arah kemudi.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>d. Power Cylinder</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Power cylinder merupakan komponen yang berfungsi menyalurkan aliran fluida atau minyak ke steering gear (rack and pinion).</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>e. Steering Gear</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Steering gear yang terdiri dari komponen rack and pinion memiliki fungsi sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar dari steering colomb ke steering linkage.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>f. Stering Linkage</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Komponen yang satu ini berfungsi untuk meneruskan gerakan steering gear ke roda sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>g. Steering Hose</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Steering hose atau selang power steering berfungsi sebagai saluran fluida atau minyak yang terbuat dari logam. Sehingga, tahan panas dan tahan terhadap tekanan tinggi. Komponen ini terhubung dari vane pump – control valve – steering gear.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>h. Oil Power Steering</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Oil power steering atau minyak power steering merupakan komponen yang memang harus ada pada jenis power steering hidrolik ini. Hal ini dikarenakan sistem kerjanya itu sendiri yang memanfaatkan tekanan dari fluida atau minyak.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">2. Electronic Power Steering (ESP)</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Terdapat beberapa komponen pada electronic power steering yang saling bekerja dalam meringankan beban kendaraan saat berbelok. Komponen-komponen ini sangat jauh berbeda dengan power steering jenis hidrolik. Karena pada dasarnya komponen ini menggunakan sistem otomatis tidak menggunakan fluida atau minyak. </span><span style="font-family: helvetica;">Berikut adalah beberapa komponen electronic power steering:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>a. Electronic Controle Module (ECM)</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Komponen yang satu ini merupakan otak dari sistem electonic power steering. Singkatnya, electronic controle module merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur dan memberikan perintah.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>b. Motor Listrik</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Motor listrik merupakan komponen yang bekerja secara langsung dalam membantu meringankan beban putaran kemudi atau setir.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>c. Vehicle Speed Sensor</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberikan data mengenai kecepatan mobil.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>d. Torque Sensor</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Torque sensor merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberitahu informasi saat kemudi mulai diputar.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>e. Steering Clutch</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan motor listrik dengan batang kemudi (setir). Letaknya sendiri berada di antara keduanya.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>f. Noise Suppressor</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>g. On-board Diagnostic</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>On-board diagnotic merupakan sebuah panel indikator atau komponen yang akan memberi tahu jika terjadi masalah pada sistem ESP. Komponen ini terletak di panel instrumen kendaraan.</blockquote></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">3. Hydro-Electric Power Steering</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Seperti yang disampaikan di atas Hydro-Electric power steering merupakan gabungan antara sistem hidrolik dengan sistem otomatis. Maka komponennya pun merupakan gabungan dari keduanya. </span><span style="font-family: helvetica;">Dimana power steering jenis ini memanfaatkan fluida atau minyak yang digerakan oleh pompa menggunakan motor listrik bukan menggunakan mesin lagi. Adapun fungsi tiap komponennya masih sama.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Cara Kerja Power Steering</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dari ketiga jenis power steering tersebut ketiganya memiliki cara kerja yang berbeda. Hal ini dikarenakan tiap-tiap komponennya yang berbeda.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-osD9ESHAUtI/YBI1YwLRO7I/AAAAAAAADYw/270c4uW1DhQyFGUH7NBX_BZlOn3MRAhqACLcBGAsYHQ/s400/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-osD9ESHAUtI/YBI1YwLRO7I/AAAAAAAADYw/270c4uW1DhQyFGUH7NBX_BZlOn3MRAhqACLcBGAsYHQ/s320/1.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cara Kerja Power Steering</td></tr></tbody></table></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">1. Hydrolic Power Steering</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sistem power steering hidrolik bekerja secara manual sesuai dengan posisi kemudi atau setirnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>a. Posisi Lurus</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"></span><blockquote><span style="font-family: helvetica;">Pada kondisi lurus maka roda pun akan berjalan lurus. Sehingga, control valve berada di posisi netral. Artinya control valve menutup jalan bagi fluida atau minyak dan mengembalikannya mengalir ke vane pump. </span><span style="font-family: helvetica;">Kondisi seperti ini tidak menimbulkan tekanan pada salah satu sisi. Dalam arti tekanan minyak netral pada dua sisi.</span></blockquote><span style="font-family: helvetica;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>b. Posisi Belok</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"></span><blockquote><span style="font-family: helvetica;">Pada posisi berbelok sistem power steering akan mendapatkan tekanan. Baik berbelok ke arah kanan maupun ke arah kiri. Tekanan atau dorongan tersebutlah yang akan membantu mengurangi berat saat berbelok. </span><span style="font-family: helvetica;">Cara kerjanya sendiri pada saat kemudi atau setir dibelokan maka roda akan ikut berbelok. Hal ini memicu control valve ikut bergerak dan membuka jalan bagi minyak yang bertekanan tinggi untuk mendorong piston membantu steering gear untuk mengurangi usaha putar.</span></blockquote><span style="font-family: helvetica;"></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">2. Electronic Power Steering (ESP)</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Electronic power steering atau ESP berbeda dengan jenis hidrolik. Cara kerja ESP dilakukan secara otomatis. Setidaknya dapat dibagi dalam beberapa langkah:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;">Saat kunci kontak berada di posisi “ON” maka Electronic Controle Module (EMC) sudah berada dalam kondisi hidup. Selain itu, panel indikator power steering pun akan ikut menyala dan redup kembali saat mesin telah hidup.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Saat mesin mulai hidup maka EMC memberikan instruksi untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch akan menghubungkan batang kemudi atau setir denga motor elektrik.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Saat kemudi mulai diputar maka torque sensor akan mendeteksi berapa besar mobil berputar dan memberikan informasi tersebut pada EMC. Setelah itu EMC akan memberikan arus listrik pada motor sesuai dengan data yang disampaikan. Dengan demikian motor listrik akan memutar gigi kemudi. Sehingga, beban saat berbelok lebih ringan.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sedangkan peran vehicle speed sensor sendiri akan memberikan informasi apabila kecepatan kendaraan lebih dari 80 Km/Jam. Sehingga EMC akan menghentikan aliran listrik pada motor dan sistem kemudi menjadi berat kembali.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Salah satu keuntungan menggunakan ESP adalah adanya lampu indikator. Jika dalam kerjanya power steering tidak optimal dengan ditandai lampu indikator yang menyala itu artinya ada masalah pada power steering. Anda harus segera memeriksanya atau membawanya ke bengkel.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">3. Hydro-Electric Power Steering</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Cara kerja power steering jenis ketiga ini adalah kolaboratif antara sistem hidrolik dan sistem otomatis. Dimana fluida akan dipompa oleh motor listrik dan selanjutnya sama saja seperti sistem hidrolik.</span></div>

Pengertian Power Steering, Fungsi dan Cara Kerjanya

Pengertian Power Steering Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi. Secara umum kegunaannya untuk mempermudah pe...

Baca selengkapnya »

Poros Propeller

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Fungsi dan Komponen Poros Propeller (Propeller Shaf)</b></span></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Poros propeller (propeller shaft) atau juga sering kita menyebutnya poros kopel merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga dan poros propeller ini terdapat pada tipe kendaraan FR (Front Wheel Rear Drive) dan 4WD (Four Wheel Drive) dimana jarak antara mesin dengan roda penggerak berjauhan sehingga memerlukan komponen tambahan agar dapat meneruskan tenaga putar dari mesin ke roda belakang. Poros propeller terletak diantara transmisi dan differential (gardan). Untuk lebih jelasnya tentang letak poros propeller perhatikan gambar di bawah ini:<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-8Hx6P7AeuV0/X_fDIDJfG_I/AAAAAAAADTY/HbTMjs_Zfx4O5wHJij1Wy9JPfRMFzBRIwCLcBGAsYHQ/s478/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="318" data-original-width="478" src="https://1.bp.blogspot.com/-8Hx6P7AeuV0/X_fDIDJfG_I/AAAAAAAADTY/HbTMjs_Zfx4O5wHJij1Wy9JPfRMFzBRIwCLcBGAsYHQ/s320/5.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;">Fungsi poros propeller yaitu untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential. Kontruksi poros propeller dibuat sedemikian rupa agar saat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan banyaknya beban. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawa ini:<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-QTd7MQU4t6g/X_fDLkr0iQI/AAAAAAAADTc/YputWWM8sdQKz18AJM3XMbKkd5j8qCeAQCLcBGAsYHQ/s648/6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="276" data-original-width="648" src="https://1.bp.blogspot.com/-QTd7MQU4t6g/X_fDLkr0iQI/AAAAAAAADTc/YputWWM8sdQKz18AJM3XMbKkd5j8qCeAQCLcBGAsYHQ/s320/6.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;">Lebih jelasnya, fungsi dari poros propeller antara lain:</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Untuk dapat meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential dengan lembut</li><li>Untuk meneruskan tenaga atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke differential pada saat kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata (naik turun)</li><li>Dapat menyesuaikan terhadap perubahan jarak antara transmisi dengan differential ketika kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata.</li></ul></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pada umumnya poros propeller terbuat dari bahan tabung pipa baja yang memiliki kekuatan tahanan (ketahanan) terhadap gaya puntir. Pada poros propeller juga dilengkapi dengan balance weight (bandul penyeimbang) yang terpasang pada bagian luar pipa poros propeller dengan tujuan pemasangan dari balance weight adalah untuk menjaga poros propeller agar tetap seimbang ketika berputar sehingga tidak terjadi getaran pada poros propeller saat berputar.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-2ilELK7lVWw/X_fDTDtH7_I/AAAAAAAADTg/edtlPnSFaqsfz3nWkZK0xlFiANw7JcJuQCLcBGAsYHQ/s640/7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="411" data-original-width="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-2ilELK7lVWw/X_fDTDtH7_I/AAAAAAAADTg/edtlPnSFaqsfz3nWkZK0xlFiANw7JcJuQCLcBGAsYHQ/s320/7.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Komponen-komponen utama poros propeller dan fungsinya :</b></div><div style="text-align: justify;"><b>Slip yoke</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Slip yoke berfungsi untuk menghubungkan poros output transmisi ke sambungan universal atau universal joint pada bagian depan.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b>Front universal joint</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Front universal joint atau sambungan universal depan berfungsi untuk mengikat slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b>Drive shaft</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Drive shaft atau poros penggerak berfungsi untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint (sambungan universal pada bagian belakang).</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b>Rear universal joint</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Rear universal joint atau sambungan universal belakang berfungsi untuk melenturkan sambungan yang menghubungkan antara poros penggerak (drive shaft) ke yoke.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b>Yoke</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Yoke berfungsi untuk memegang rear universal joint (sambungan universal belakang) dan menghubungkan poros propeller ke differential belakang.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Tipe-tipe poros propeller :</b></div><div style="text-align: justify;">Pada umunya poros propeller terdiri dari 2 tipe, yaitu tipe 2 universal joint dan tipe 3 universal joint.</div><div style="text-align: justify;"><b>Tipe 2 universal joint</b></div><div style="text-align: justify;">Pada poros propeller tipe 2 universal joint, poros propeller ini memiliki 2 buah sambungan universal (universal joint). Perhatikan gambar dibawah ini:<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-IZHoA4ZDJoI/X_fDwfSlFSI/AAAAAAAADT0/lF3N_kAQXB4cp13FkxuzfgKztGCMKlcaQCLcBGAsYHQ/s400/8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="191" data-original-width="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-IZHoA4ZDJoI/X_fDwfSlFSI/AAAAAAAADT0/lF3N_kAQXB4cp13FkxuzfgKztGCMKlcaQCLcBGAsYHQ/s320/8.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Tipe 3 universal joint</b></div><div style="text-align: justify;">Pada poros propeller tipe 3 universal joint, poros propeller ini memiliki 3 buah sambungan universal (universal joint). Perhatikan gambar dibawah ini:</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-q5BrkvRRu1I/X_fD392Qg1I/AAAAAAAADT4/EmeWGPeP7P0may1NhZBu95vKLmJFHvvqwCLcBGAsYHQ/s560/9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="191" data-original-width="560" src="https://1.bp.blogspot.com/-q5BrkvRRu1I/X_fD392Qg1I/AAAAAAAADT4/EmeWGPeP7P0may1NhZBu95vKLmJFHvvqwCLcBGAsYHQ/s320/9.png" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Universal join yang terdapat pada poros propeller harus dapat mengatasi segala kondisi untuk menyalurkan tenaga putar dari transmisi ke differential jika poros propeller sedang berputar tanpa mengalami kerusakan atau patah. Sehingga pada universal joint harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Harus dapat menghindari dari kemungkinan terjadi kerusakan pada saat poros propeller bergerak naik turun.</li><li>Harus dapat berputar halus tanpa adanya suara (berisik).</li><li>Harus memiliki kontruksi yang sederhana dan tidak mudah rusak.</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Jenis-jenis sambungan universal (universal joint)dilihat dari kontruksinya dapat dibedakan menjadi :</div><div style="text-align: justify;"><b>Hooke’s joint</b></div><div style="text-align: justify;">Pada universal joint jenis hooke’s joint terdapat 2 macam yaitu tipe solid bearing cup (sambungan universal yang dapat dibongkar) dan tipe sheel bearing cup (sambungan universal yang tidak dapat dibongkar). Jenis hooke’s joint dapat dilihat pada gambar di bawah ini:<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-v31co2Mvdjk/X_fEMXwF5FI/AAAAAAAADUE/RiFUT7oQiRgy-2kcZ4Jx7fhrT4dTm4G_QCLcBGAsYHQ/s400/10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="248" data-original-width="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-v31co2Mvdjk/X_fEMXwF5FI/AAAAAAAADUE/RiFUT7oQiRgy-2kcZ4Jx7fhrT4dTm4G_QCLcBGAsYHQ/s320/10.png" width="320" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><b>Slip joint</b></div><div style="text-align: justify;">Panjang dari poros propeller dapat berubah-ubah karena disebabkan adanya perubahan jarak atau posisi dari transmisi dan differential. Pada bagian ujung poros propeller yang terhubung pada output transmisi dihubungkan dengan alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini bertujuan agar panjang dari poros propeller dapat menyesuaikan dengan jarak antara output transmisi dengan differential.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Trunion joint</b></div><div style="text-align: justify;">Pada universal joint jenis trunion joint, sambungan ini merupakan kombinasi dari jenis hooke’s joint dengan slip joint. Didalam bodi terdapat alur yang berfungsi sebagai tempat masuknya poros propeller dan ujung pin dipasangkan ball. Model ini sudah jarang digunakan, karena dalam pemindahan tenaga putar dari mesin kurang baik dengan jenis slip joint sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Flexible joint</b></div><div style="text-align: justify;">Pada universal joint jenis flexible joint ini terdiri dari karet kopling yang keras dan terletak diantara dua buah yoke yang berbentuk kaki tiga.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-t5516hy8Lgc/X_fEa-Mgs9I/AAAAAAAADUI/AqcGgBewfF8BdnAUfawoRYdJZkX8tp59gCLcBGAsYHQ/s400/11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="233" data-original-width="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-t5516hy8Lgc/X_fEa-Mgs9I/AAAAAAAADUI/AqcGgBewfF8BdnAUfawoRYdJZkX8tp59gCLcBGAsYHQ/s320/11.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Constant velocity joint</b></div><div style="text-align: justify;">Pada universal joint jenis constant velocity joint dapat memindahkan gaya putar lebih lembut dibandingkan dengan jenis hooke’s joint.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-sLgBicdSvhY/X_fEfZGl1vI/AAAAAAAADUQ/Tj1XkFKBCW4RKFlfpeGQDK9fXtPhDKr6wCLcBGAsYHQ/s400/12.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="205" data-original-width="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-sLgBicdSvhY/X_fEfZGl1vI/AAAAAAAADUQ/Tj1XkFKBCW4RKFlfpeGQDK9fXtPhDKr6wCLcBGAsYHQ/s320/12.png" width="320" /></a></div></div></span>

Poros Propeller

Fungsi dan Komponen Poros Propeller (Propeller Shaf) Poros propeller (propeller shaft) atau juga sering kita menyebutnya poros kopel merupak...

Baca selengkapnya »

Sistem Penggerak

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Jenis atau Tipe Sistem Penggerak FF, FR, RR, MR, 4WD (FWD)</b></span></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mobil dapat bergerak atau berjalan karena adanya sistem pemindah tenaga, yaitu sistem yang dapat memindahkan tenaga putar dari poros engkol (engine) ke roda-roda. Jenis sistem penggerak pada kendaraan khususnya mobil pada umumnya dibedakkan menjadi 5 jenis yaitu: FR (Front Engine Rear Drive), FF (Front Engine Front Drive), RR (Rear Engine Rear Drive), MR (Middle Engine Rear Drive) dan FWD atau 4WD (Four Wheel Drive) atau AWD (All Wheel Drive).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>FF (Front Engine Front Drive)</b></div><div style="text-align: justify;">Kendaraan mobil dengan sistem penggerak jenis FF (Front Engine Front Drive) yaitu kendaraan dengan mesin yang terletak pada bagian depan kendaraan dengan roda depan sebagai penggerak. Komponen-komponen pada sistem penggerak jenis FF yaitu meliputi kopling (clutch), transmisi, differential atau gardan dan front axle. </div><div style="text-align: justify;">Contoh: Honda Jazz, Toyota Yaris, dll.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-39-YUbZi3Rg/X_fAanbWYVI/AAAAAAAADSw/udzFGeDE7OYIYyvd5chanLcmThyKcWEhACLcBGAsYHQ/s320/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="236" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-39-YUbZi3Rg/X_fAanbWYVI/AAAAAAAADSw/udzFGeDE7OYIYyvd5chanLcmThyKcWEhACLcBGAsYHQ/s0/1.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><b>FR (Front Engine Rear Drive)</b></div><div style="text-align: justify;">Kendaraan mobil dengan sistem penggerak jenis FR (Front Engine Rear Drive) yaitu kendaraan dengan mesin yang terletak pada bagian depan kendaraan dengan roda belakang sebagai penggerak. Komponen-komponen pada sistem penggerak jenis FR yaitu meliputi kopling (clutch), transmisi, propeller shaft atau drive shaft, differential atau gardan dan rear axle.</div><div style="text-align: justify;">Contoh: Toyota Avanza, Isuzu Phanter dll.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-OmybX6OwWNA/X_fAkZeW6AI/AAAAAAAADS0/y2qF0DxZcjAO73w47epScIpH_U_frdIkQCLcBGAsYHQ/s320/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="230" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-OmybX6OwWNA/X_fAkZeW6AI/AAAAAAAADS0/y2qF0DxZcjAO73w47epScIpH_U_frdIkQCLcBGAsYHQ/s0/2.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><b>RR (Rear Engine Rear Drive)</b></div><div style="text-align: justify;">Kendaraan mobil dengan sistem penggerak jenis RR (Rear Engine Rear Drive) yaitu kendaraan dengan mesin yang terletak pada bagian belakang kendaraan dengan roda belakang sebagai penggerak. Komponen-komponen pada sistem penggerak jenis RR yaitu meliputi kopling (clutch), transmisi, differential atau gardan dan rear axle.</div><div style="text-align: justify;">Contoh: VW Combi dll.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-h5oY20wyfpY/X_fA1cRUb9I/AAAAAAAADTA/Br2raNYxBF87BEctkyhf32Unsa9tS8sbgCLcBGAsYHQ/s320/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="149" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-h5oY20wyfpY/X_fA1cRUb9I/AAAAAAAADTA/Br2raNYxBF87BEctkyhf32Unsa9tS8sbgCLcBGAsYHQ/s0/3.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><b>MR (Middle Engine Rear Drive)</b></div><div style="text-align: justify;">Kendaraan mobil dengan sistem penggerak jenis MR (Middle Engine Rear Drive) yaitu kendaraan dengan mesin yang terletak pada bagian tengah kendaraan dengan roda belakang sebagai penggerak. Pada kedaraan dengan sistem penggerak jenis MR ini komponen-komponennya sama dengan sistem penggerak jenis FR.</div><div style="text-align: justify;">contoh: suzuki Carry, Daihatsu Espass, dll.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>FWD (Four Wheel Drive)</b></div><div style="text-align: justify;">FWD atau 4WD atau AWD merupakan salah satu jenis sistem penggerak pada kendaraan yang ke empat roda atau ke semua roda sebagai penggeraknya. Komponen-komponen dari sistem pemindah tenaga jenis FWD atau 4WD atau AWD meliputi kopling, transmisi, transfer case. Pada komponen transfer case ini dibagi menjadi 2 yaitu bagian yang menggerakkan roda depan yaitu meliputi front propeller shaft atau front drive shaft, front differential dan front axle. Kemudian bagian yang satu lagi adalah yang menggerakkan roda belakang, yaitu meliputi rear propeller shaft atau rear drive shaft, rear differential dan rear axle. </div><div style="text-align: justify;">Contoh: Toyota Land cruiser, Mitsubishi Triton, dll</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-nQOMrkOSKR8/X_fBAs89kHI/AAAAAAAADTE/W9OBPh9PAyc0VJ4ysEpJXtESac6W_1VQACLcBGAsYHQ/s320/4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="219" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-nQOMrkOSKR8/X_fBAs89kHI/AAAAAAAADTE/W9OBPh9PAyc0VJ4ysEpJXtESac6W_1VQACLcBGAsYHQ/s0/4.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div></span>

Sistem Penggerak

Jenis atau Tipe Sistem Penggerak FF, FR, RR, MR, 4WD (FWD) Mobil dapat bergerak atau berjalan karena adanya sistem pemindah tenaga, yaitu si...

Baca selengkapnya »

Sistem Kemudi Pada Mobil (Steering System)

<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Pengertian dan Fungsi Sistem Kemudi</b></span></h2><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada mobil yang berfungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Cara kerjanya yaitu apabila roda kemudi (steering wheel) diputar, maka batang kemudi (steering column) akan meneruskan tenaga putarnya ke roda gigi kemudi (steering gear).</span></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering linkage. Steering linkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-_2TChN6YH-A/X33PGKTUKlI/AAAAAAAADFQ/P0waFodjH48Y0kMRkDTCc-h0-2rjgaSFACLcBGAsYHQ/s625/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="329" data-original-width="625" src="https://1.bp.blogspot.com/-_2TChN6YH-A/X33PGKTUKlI/AAAAAAAADFQ/P0waFodjH48Y0kMRkDTCc-h0-2rjgaSFACLcBGAsYHQ/s320/1.png" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Jenis sistem kemudi pada mobil ada dua, yaitu model Recirculating Ball yang banyak digunakan oleh kendaraan menengah sampai besar, dan model Rack and Pinion yang banyak digunakan oleh kendaraan ringan.</div><div style="text-align: justify;">Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sistem kemudi dapat sesuai dengan fungsinya, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Kelincahannya baik</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Usaha pengemudian yang baik</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Recovery (pengembalian) yang halus</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin</div></span></li></ul></div><h3 style="text-align: justify;"><b>Konstruksi Sistem Kemudi</b></h3><div style="text-align: justify;">Konstruksi utama pada sistem kemudi pada umumnya ada 3, yaitu :</div><div style="text-align: justify;">1. Steering Column</div><div style="text-align: justify;">2. Steering Gear</div><div style="text-align: justify;">3. Steering Linkage</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;"><b>1. Steering Column</b></h4><div style="text-align: justify;">Steering column atau batang kemudi merupakan tempat posros utama. Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel (roda kemudi) ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan di tempat tersebut dengan sebuah mur. Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadi tabrakan.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-m3PvAuhTY7E/X33PwGOuCZI/AAAAAAAADFY/29-fRX5f0RQrhnjNA0OZtkCIQOlWSUQ5gCLcBGAsYHQ/s500/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="356" data-original-width="500" src="https://1.bp.blogspot.com/-m3PvAuhTY7E/X33PwGOuCZI/AAAAAAAADFY/29-fRX5f0RQrhnjNA0OZtkCIQOlWSUQ5gCLcBGAsYHQ/s320/2.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;">Steering column dipasang pada body melalui bracket column tipe brakeaway sehingga steering column dapat bergeser turun pada saat terjadi tabrakan. Bagian bawah main shaft dihubungkan pada steering gear melalui flexible joint atau universal joint yang berfungsi untuk memperkecil pengiriman kejutan yang diakibatkan oleh keadaan jalan dari steering gear ke steering wheel.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikut cara kerja mekanisme penyerap energi pada steering column<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Mgfe_yEbUvk/X33P3avnhtI/AAAAAAAADFc/QmmTVSiHMgEmJXVLKPqVY0aGR_ZCWBPMgCLcBGAsYHQ/s500/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="268" data-original-width="500" src="https://1.bp.blogspot.com/-Mgfe_yEbUvk/X33P3avnhtI/AAAAAAAADFc/QmmTVSiHMgEmJXVLKPqVY0aGR_ZCWBPMgCLcBGAsYHQ/s320/3.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;">Disamping mekanisme penyerap energi, pada steering column kendaraan tertentu terdapat sistem kontrol kemudi.</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Mekanisme Steering Lock, berfungsi untuk mengunci main shaft.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-grYHdkkK_yE/X33QBc-2ehI/AAAAAAAADFk/BY7O0s_XziMeX0oD5DNRhd80p3PjgFm1gCLcBGAsYHQ/s320/4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="203" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-grYHdkkK_yE/X33QBc-2ehI/AAAAAAAADFk/BY7O0s_XziMeX0oD5DNRhd80p3PjgFm1gCLcBGAsYHQ/s0/4.png" /></a></div><br /></div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Mekanisme Tilt Steering, berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal kemudi.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-lEkP9b34WMc/X33QGbBhLbI/AAAAAAAADFo/-L-fU7VxTT0CaA5mKPHd0FQ6fPtWhJxAwCLcBGAsYHQ/s320/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="227" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-lEkP9b34WMc/X33QGbBhLbI/AAAAAAAADFo/-L-fU7VxTT0CaA5mKPHd0FQ6fPtWhJxAwCLcBGAsYHQ/s0/5.png" /></a></div><br /></div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Mekanisme Telescopic Steering, berfungsi untuk mengatur panjang main shaft agar diperoleh posisi yang sesuai dan sebagainya.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-NKrCJ_NtDFw/X33QMIsczfI/AAAAAAAADFw/QxSbzh83C-Itv_8HQD_V2R5ZJ1tD8pzCACLcBGAsYHQ/s320/6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="202" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-NKrCJ_NtDFw/X33QMIsczfI/AAAAAAAADFw/QxSbzh83C-Itv_8HQD_V2R5ZJ1tD8pzCACLcBGAsYHQ/s0/6.png" /></a></div><br /></div></span></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Ada dua tipe steering column, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><b>a. Model Collapsible</b></div><div style="text-align: justify;">Keuntungan :</div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Apabila kendaraan berbenturan/bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat, main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya</blockquote></div><div style="text-align: justify;">Kerugian :</div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Main shaft kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau mobil berukuran kecil, konstruksinya lebih rumit</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b>b. Model Non-Collapsible</b></div><div style="text-align: justify;">Keuntungan :</div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-mobil kecil, konstruksinya sederhana</blockquote></div><div style="text-align: justify;">Kerugian :</div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Apabila berbenturan dengan keras, kemudinya tidak dapat menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi relatif kecil.</blockquote></div><h4 style="text-align: justify;"><b>2. Steering Gear</b></h4><div style="text-align: justify;">Steering gear berfungsi untuk mengarahkan pada roda depan dan dalam waktu bersamaan, juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Steering gear ada beberapa tipe dan yang banyak digunakan adalah tipe recirculating ball dan tipe rack and pinion.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-W1rav52Duks/X33QUWH9Y0I/AAAAAAAADF0/KqSuG5I_mBQ8bpP8eUC9cEiNtrW7UNaZQCLcBGAsYHQ/s500/7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="500" src="https://1.bp.blogspot.com/-W1rav52Duks/X33QUWH9Y0I/AAAAAAAADF0/KqSuG5I_mBQ8bpP8eUC9cEiNtrW7UNaZQCLcBGAsYHQ/s320/7.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikut ini adalah konstruksi dari steering gear tipe recirculating ball dan tipe rack and pinion.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-1KARhYxvLmM/X33QazUz_GI/AAAAAAAADF8/snA4MeJPiGkETqTlyS3NS_L242_cg-xkwCLcBGAsYHQ/s500/8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="258" data-original-width="500" src="https://1.bp.blogspot.com/-1KARhYxvLmM/X33QazUz_GI/AAAAAAAADF8/snA4MeJPiGkETqTlyS3NS_L242_cg-xkwCLcBGAsYHQ/s320/8.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;">Berat ringannya kemudi ditentukan oleh besar kecilnya perbandingan steering gear dan umumnya berkisar antara 18-20 : 1. Perbandingan steering gear yang semakin besar akan menyebabkan kemudi semakin ringan akan teetapi jumlah puatarannya semakin banyak, untuk sudut belok yang sama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain untuk mengarahkan roda depan, steering gear juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering gear. Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa macam bentuk steering gear box, diantaranya :</div><div style="text-align: justify;"><b>a. Model Worm and Sector Roller</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-67Hel3miaW4/X33Q43--LoI/AAAAAAAADGE/ZhphKqySJ7Y7Wy7lCPnQBcIUrZhwT4_OQCLcBGAsYHQ/s320/9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="125" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-67Hel3miaW4/X33Q43--LoI/AAAAAAAADGE/ZhphKqySJ7Y7Wy7lCPnQBcIUrZhwT4_OQCLcBGAsYHQ/s0/9.png" /></a></div><br />Pada model ini, Worm gear berkaitan dengan Sector Roller di bagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>b. Model Worm and Sector</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-sdQZB5lfoeE/X33Q-GRR37I/AAAAAAAADGI/yCqPAvkDrp0shL8688JpFwsUZaSdiE0OwCLcBGAsYHQ/s320/10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="110" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-sdQZB5lfoeE/X33Q-GRR37I/AAAAAAAADGI/yCqPAvkDrp0shL8688JpFwsUZaSdiE0OwCLcBGAsYHQ/s0/10.png" /></a></div><br />Pada model ini, Worm gear dan Sector berkaitan secara langsung.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>c. Model Screw Pin</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ZXlaShLWjsY/X33RHBkBVrI/AAAAAAAADGM/eiE_O5OlaSI5icE82wRkr8q7ckfHs2XOwCLcBGAsYHQ/s320/11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="138" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ZXlaShLWjsY/X33RHBkBVrI/AAAAAAAADGM/eiE_O5OlaSI5icE82wRkr8q7ckfHs2XOwCLcBGAsYHQ/s0/11.png" /></a></div><br />Pada model ini, pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>d. Model Screw and Nut</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-_Pjh6UZrWJo/X33RNuybiqI/AAAAAAAADGY/yfdL24O8M8gTexpjnMZVIaGgYYIfBDMmwCLcBGAsYHQ/s320/12.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="132" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-_Pjh6UZrWJo/X33RNuybiqI/AAAAAAAADGY/yfdL24O8M8gTexpjnMZVIaGgYYIfBDMmwCLcBGAsYHQ/s0/12.png" /></a></div><br />Pada model ini, di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasangkan tuas yang terpasang pada rumahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>e. Model Recirculating Ball</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-NUWa2kYWBXU/X33RSK0OXmI/AAAAAAAADGc/D-7S6fbLnkAguOKI4r-CKMfX9y7tf3KDACLcBGAsYHQ/s320/13.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="155" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-NUWa2kYWBXU/X33RSK0OXmI/AAAAAAAADGc/D-7S6fbLnkAguOKI4r-CKMfX9y7tf3KDACLcBGAsYHQ/s0/13.png" /></a></div><br />Pada model ini, terdapat bola-bola kecil di dalam lubang-lubang nut untuk membentuk hubungan yang menggelinding antara nut dan worm gear. Mempunyai sifat tahan aus dan tahan goncangan yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>f. Model Rack and Pinion</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-R9OQbCSTyO0/X33RYN8FN_I/AAAAAAAADGk/5k1ZZ71xPFUwTeAxIvTyzPK7KZGvqJgjACLcBGAsYHQ/s320/14.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="152" data-original-width="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-R9OQbCSTyO0/X33RYN8FN_I/AAAAAAAADGk/5k1ZZ71xPFUwTeAxIvTyzPK7KZGvqJgjACLcBGAsYHQ/s0/14.png" /></a></div><br />Pada model ini, gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan mendatar. Model Rack and Pinion mempunyai konstruksi yang sederhana, sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda depan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;"><b>3. Steering Linkage</b></h4><div style="text-align: justify;">Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa tipe steering linkage, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><b>a. Steering Linkage untuk Suspensi Rigid</b></div><div style="text-align: justify;">Steering linkage tipe ini terdiri dari pitman arm, drag link, knuckle arm, tie-rod, dan tie-rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk menyetel panjangnya rod.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-6Ir42jGxamU/X33Rf6FpUkI/AAAAAAAADGo/r63IaFHUY7MtbXjd3lJgj80aoItEMXOhACLcBGAsYHQ/s625/15.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="455" data-original-width="625" src="https://1.bp.blogspot.com/-6Ir42jGxamU/X33Rf6FpUkI/AAAAAAAADGo/r63IaFHUY7MtbXjd3lJgj80aoItEMXOhACLcBGAsYHQ/s320/15.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>b. Steering Linkage untuk Suspensi Independen</b></div><div style="text-align: justify;">Pada tipe ini terdapat sepasang tie-rod yang disambungkan dengan relay rod (pada tipe rack and pinion, rack berfungsi sebagai relay rod). Sebuah pipa dipasang diantara tie-rod dan tie-rod end untuk menyetel panjangnya rod.</div><div style="text-align: justify;"><b>-Steering Linkage untuk tipe Reirculating Ball</b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-IR_nOeOD0Zs/X33RnAecSFI/AAAAAAAADGw/dkijbH54ewMMXxedJJVKfUvEqZY4x2I3QCLcBGAsYHQ/s625/16.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="455" data-original-width="625" src="https://1.bp.blogspot.com/-IR_nOeOD0Zs/X33RnAecSFI/AAAAAAAADGw/dkijbH54ewMMXxedJJVKfUvEqZY4x2I3QCLcBGAsYHQ/s320/16.png" width="320" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>-Steering Linkage untuk tipe Rack and Pinion</b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Dzcl6QqiyRc/X33Rr9K3z6I/AAAAAAAADG4/1pw-zHcPjBU0DaEp_zMeEOis5N_By1dxwCLcBGAsYHQ/s500/17.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="500" src="https://1.bp.blogspot.com/-Dzcl6QqiyRc/X33Rr9K3z6I/AAAAAAAADG4/1pw-zHcPjBU0DaEp_zMeEOis5N_By1dxwCLcBGAsYHQ/s320/17.png" width="320" /></a></div><br /></div><h4 style="text-align: justify;"><b>4. Steering Wheel</b></h4><div style="text-align: justify;">Ada beberapa macam roda kemudi yang ditinjau dari konstruksinya, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><b>a. Roda Kemudi Besar</b></div><div style="text-align: justify;">Mempunyai keuntungan yaitu mendapatkan momen yang besar sehingga pada waktu membelokkan kendaraan, akan terasa ringan dan lebih stabil.</div><div style="text-align: justify;"><b>b. Roda Kemudi Kecil</b></div><div style="text-align: justify;">Mempunyai keuntungan yaitu tidak memakan tempat dan peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada saat jalan lurus, akan tetapi dibutuhkan tenaga besar untuk membelokkan kendaraan karena mempunyai momen yang kecil.</div><div style="text-align: justify;"><b>c. Roda Kemudi Ellips</b></div><div style="text-align: justify;">Mempunyai keuntungan yaitu model ini dapat mengatasi kedua permasalahan diatas, karena merupakan gabungan dari roda kemudi besar dan roda kemudi kecil.</div><h4 style="text-align: justify;">5. Steering Main Shaft</h4><div style="text-align: justify;">Steering main shaft (poros utama kemudi) berfungsi untuk menghubungkan atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear.</div><div style="text-align: justify;"><b>a. Pitman Arm</b></div><div style="text-align: justify;">Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link. Berfungsi untuk merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju mundur.</div><div style="text-align: justify;"><b>b. Relay Rod</b></div><div style="text-align: justify;">Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie-rod end kiri serta kanan. Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie-rod end.</div><div style="text-align: justify;"><b>c. Tie-Rod</b></div><div style="text-align: justify;">Ujung tie-rod yang berulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end, pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada Recirculating Ball, dengan demikian jarak antara joint-joint dapat disetel.</div><div style="text-align: justify;"><b>d. Tie-Rod End (Ball Joint)</b></div><div style="text-align: justify;">Tie-rod end dipasangkan pada tie-rod untuk menghubungkan tie-rod dengan knuckle arm, relay rod dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"><b>e. Knuckle Arm</b></div><div style="text-align: justify;">Knuckle arm meneruskan gerakan tie-rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle.</div><div style="text-align: justify;"><b>f. Steering Knuckle</b></div><div style="text-align: justify;">Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari suspension arm.</div><div style="text-align: justify;"><b>g. Idler Arm</b></div><div style="text-align: justify;">Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan membatasi geraka relay rod pada tingkat tertentu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><b>Macam-Macam Sistem Kemudi</b></h3><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya sistem kemudi dibedakan menjadi dua, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><b>1. Sistem Kemudi secara Manual</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Sistem kemudi manual dibutuhkan adanya tenaga yang besar untuk mengemudikannya. Akibatnya pengemudi akan cepat lelah apabila mengendarai mobil terutama pada jarak jauh. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">Ada dua tipe yang banyak digunakan yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><b>a. Jenis Recirculating Ball</b></div><div style="text-align: justify;">Cara kerja :</div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Pada waktu roda kemudi diputar, poros utama yang dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama, kerja dari gigi cacing dan mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan maju mundur lengan pitman.</blockquote></div><div style="text-align: justify;">Keuntungan :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Komponen gigi kemudi relatif besar, dapat digunakan untuk mobil ukuran sedang, mobil besar dan kendaraan komersia</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Keausan relatif kecil dan pemutaran roda kemudi relatif ringan</div></span></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Kerugian :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Konstruksinya rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Biaya perbaikan lebih mahal</div></span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b>b. Jenis Rack and Pinion</b></div><div style="text-align: justify;">Cara kerja :</div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie-rod ke langan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.</blockquote></div><div style="text-align: justify;">Keuntungan :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Konstruksinya ringan dan sederhana</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan</div></span></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Kerugian :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang dengan ukuran kecil atau sedang</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Lebih cepat aus</div></span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan</div></span></li></ul></div><h4 style="text-align: justify;"><b>2. Sistem Kemudi Daya (Power Steering)</b></h4><div style="text-align: justify;">Lahirnya sistem kemudi daya (power steering) ini didasari oleh kekurangan yang didapat pada sistem kemudi manual dimana rendahnya kemampuan di dalam pengemudian terutama pada perjalanan yang jauh, dan pada kecepatan rendah sehingga membuat pengemudi cepat lelah. </div><div style="text-align: justify;">Pada umumnya sistem kemudi daya (power steering) dibagi atas dua tipe, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><b>a. Hydraulic Power Steering (HPS)</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Sistem kemudi ini memiliki sebuah booster hidraulis dibagian tengah mekanisme kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b>b. Electric Power Steering (EPS)</b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Tujuan pengembangan EPS adalah meningkatkan efisiensi kerja kendaraan dengan melakukan perubahan proses kerja power steering. Perubahan ini mengalihkan sistem hidraulis ke sistem elektrik.</blockquote></div></span>

Sistem Kemudi Pada Mobil (Steering System)

Pengertian dan Fungsi Sistem Kemudi Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada mobil yang berfungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan ca...

Baca selengkapnya »

Perbaikan dan perawatan ban dalam dan ban luar

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>Materi. 3 Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara</b></span></div><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #2b00fe;">A. Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type) </span></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam. Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #2b00fe;">B. Ban Tubeless </span></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Ban Tubeless (ban tanpa ban dalam) tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil (air valve) langsung dipasang pada pelek.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-gyp5oU0eJ4w/XyxAomTdcxI/AAAAAAAAC-g/jSRu3ymDuSYfOcoLy_c5sv5J_L2gv3g1gCLcBGAsYHQ/s353/M.3.G.1.png" imageanchor="1" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="174" data-original-width="353" src="https://1.bp.blogspot.com/-gyp5oU0eJ4w/XyxAomTdcxI/AAAAAAAAC-g/jSRu3ymDuSYfOcoLy_c5sv5J_L2gv3g1gCLcBGAsYHQ/s0/M.3.G.1.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Ganbar Ban Tubeless</span><br /></td></tr></tbody></table></blockquote></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan ban dengan ban dalam dan tanpa ban dalam:</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-s_i55G5VTEs/XyxBFso41sI/AAAAAAAAC-o/MibfW_D248UM2l-CyyRdr66Xs9a1HyPaACLcBGAsYHQ/s565/M.3.G.2.png" imageanchor="1" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="290" data-original-width="565" src="https://1.bp.blogspot.com/-s_i55G5VTEs/XyxBFso41sI/AAAAAAAAC-o/MibfW_D248UM2l-CyyRdr66Xs9a1HyPaACLcBGAsYHQ/s0/M.3.G.2.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Gambar perbedaan Ban dalam dan tubeles</span><br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b style="background-color: #fcff01;">Perbedaan Ban Tube Type dengan Ban Tubeless</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-bd8NxzTeEik/XyxDd5OAuLI/AAAAAAAAC-0/t_3cDBtPH_UBX2QRB2seAi2IkYckjLWNwCLcBGAsYHQ/s740/qq.png" imageanchor="1" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="107" data-original-width="740" src="https://1.bp.blogspot.com/-bd8NxzTeEik/XyxDd5OAuLI/AAAAAAAAC-0/t_3cDBtPH_UBX2QRB2seAi2IkYckjLWNwCLcBGAsYHQ/s640/qq.png" width="640" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><b>Keuntungan Ban Tubeless :</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;">Bila ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes sekaligus karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Sekalipun tertusuknya pada saat kendaraan berjalan, biasanya tekanan udaranya tidak turun tiba-tiba sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan.<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-AMC6u6FnnRU/XyxD0TJHp8I/AAAAAAAAC-8/rHkPv_p8_lsRVXrIfsJQOosMhAww8L-4ACLcBGAsYHQ/s409/M.3.G.3.png" imageanchor="1" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="308" data-original-width="409" src="https://1.bp.blogspot.com/-AMC6u6FnnRU/XyxD0TJHp8I/AAAAAAAAC-8/rHkPv_p8_lsRVXrIfsJQOosMhAww8L-4ACLcBGAsYHQ/s0/M.3.G.3.png" /></a></div></div></span></li><li><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;">Karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim, transfer radiasi panas akan lebih baik. Dengan dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban menjadi lebih ringan. </div></span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">PENTING ! </span></b></div><div style="text-align: justify;"></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #fcff01;">Ban tubeless tidak berarti tahan terhadap tusukan, tetapi hanya kebocoran udaranya saja yang lambat dibandingkan dengan ban biasa. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #fcff01;">Mengendarai dengan ban tubeless yang masih ada pakunya sangat berbahaya, terutama pada kecepatan tinggi, paku akan terlempar keluar, suhu akan meningkat (disebabkan adanya gesekan yang kempes), menyebabkan ban akan rusak sebelum ditambal.</span></div></blockquote><div style="text-align: justify;"></div></span><div><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b></b></span></span></div>

Perbaikan dan perawatan ban dalam dan ban luar

Materi. 3 Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara A. Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type)  Di dalamnya terdapat ban dalam untuk...

Baca selengkapnya »

Cara Membalance Roda Menggunakan Wheel Balancer

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>Tanda-Tanda Roda Mobil Yang Memerlukan Balancing</b></span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="arial">Laju mobil mengarah ke kiri atau ke kanan</font></li><li><font face="arial">Getaran di lingkar kemudi</font></li><li><font face="arial">Kemudi atau setir terasa berat</font></li><li><font face="arial">Mobil terasa miring dan ban seolah kempis</font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>Berikut Ini Cara Membalance Roda Menggunakan Wheel Balancer</b></span></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="arial"><b>A. Keselamatan Kerja</b></font></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="arial">Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya</font></li><li><font face="arial">Gunakan pakaian kerja / wear pack</font></li><li><font face="arial">Ikutilah instruksi dari instruktur atau prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja</font></li><li><font face="arial">Gunakan tekanan kompresor yang sesuai dengan tekanan yang diijinkan</font></li><li><font face="arial">Bila perlu,mintalah buku manual ban yang menjadi training object</font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><font color="#2b00fe">B. Alat Dan Bahan</font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="arial">Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan langkah kerja, ialah :</font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-PPtVLf1PzCE/Xx0Dgq52W6I/AAAAAAAAB9w/Te1v4oIAKBQbkus2cQA2a7aJ_jazbfIPQCLcBGAsYHQ/s224/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="144" data-original-width="224" src="https://1.bp.blogspot.com/-PPtVLf1PzCE/Xx0Dgq52W6I/AAAAAAAAB9w/Te1v4oIAKBQbkus2cQA2a7aJ_jazbfIPQCLcBGAsYHQ/s0/1.png" /></a></div></span><span style="font-family: arial;"><div style="text-align: center;">Gambar 1 Wheel Balancer</div></span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: arial;">Kunci Roda.</span></li><li><font face="arial">Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).</font></li><li><font face="arial">Width Measuring Gauge.</font></li><li><font face="arial">Amplas.</font></li><li><font face="arial">Timbel/Beban/Bobot Balancer.</font></li><li><font face="arial">Sepasang roda</font></li><li><font face="arial">Timah temple dan timah ketok</font></li><li><font face="arial">Tang potong</font></li><li><font face="arial">Sekrap</font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><font face="arial"><b>C.  Langkah Kerja</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="arial">Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain :</font></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="arial">Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda.</font></li><li><font face="arial">Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.</font></li><li><font face="arial">Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari kendaraan.</font></li><li><font face="arial">Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan peleg.</font></li><li><font face="arial">Kemudian, memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin Balance Roda (<i>Wheel Balancer</i>) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda, serta memastikan roda sudah terpasang dengan kuat.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-vVPYJw9DH0c/Xx0EIIqp1ZI/AAAAAAAAB94/Kerw5-7F0akeKKgr62dOj15BRagkKraOQCLcBGAsYHQ/s240/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="182" data-original-width="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-vVPYJw9DH0c/Xx0EIIqp1ZI/AAAAAAAAB94/Kerw5-7F0akeKKgr62dOj15BRagkKraOQCLcBGAsYHQ/s0/2.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 2 Pemasangan Roda Ke Wheel Balancer</td></tr></tbody></table><br /></font></li><li><font face="arial">Kemudian Nyalakan Wheel Balancer</font></li><li><font face="arial">Setelah itu atur angka angka yang ada pada papan <i>wheel balancer</i>. <font color="#ff0000">Angka yang letaknya paling kiri, menunjukkan jarak wheel balancer dengan roda.</font> <font color="#2b00fe">Angka yang letaknya di tengah ,menunjukkan lebar pelek.</font> <font color="#ff00fe">Angka yang letaknya paling kanan,menunjukkan diameter pelek</font>.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-qydoNoJj8pM/Xx0Eo0NzVgI/AAAAAAAAB-E/d6Wpth6XdzwdFwX0SqAmWNC2iCNap2N5gCLcBGAsYHQ/s222/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="222" data-original-width="221" src="https://1.bp.blogspot.com/-qydoNoJj8pM/Xx0Eo0NzVgI/AAAAAAAAB-E/d6Wpth6XdzwdFwX0SqAmWNC2iCNap2N5gCLcBGAsYHQ/s0/3.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 3 Angka Angka Yang Ada Di Wheel Balancer<br /><br /></td></tr></tbody></table></font></li><li><font face="arial">Atur angka yang ada di sebelah kiri dengan menarik tuas <i>wheel balancer</i> ke roda. Setelah itu Lepaskan tuasnya. Maka angka yang ada di sebelah kiri <i>wheel balancer</i>, otomatis berubah sesuai pengukuran. Jika angkanya tidak sesuai dengan pengukuran, maka ubah angkanya dengan menekan tombol a+ atau a-.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-qyqNZLK2XvQ/Xx0E2yyl_JI/AAAAAAAAB-I/uOzXDZE2M8otrHuke_7F5Vdpshq_O9KCwCLcBGAsYHQ/s237/4.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="219" data-original-width="237" src="https://1.bp.blogspot.com/-qyqNZLK2XvQ/Xx0E2yyl_JI/AAAAAAAAB-I/uOzXDZE2M8otrHuke_7F5Vdpshq_O9KCwCLcBGAsYHQ/s0/4.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 4 Pengukuran Wheel Balancer Ke Roda</td></tr></tbody></table><br /></font></li><li><span style="font-family: arial;">Setelah itu, atur angka yang letaknya di tengah. Angka yang letaknya di tengah merupakan lebar roda. Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan lebar dan diameter pelek. Jika kodenya hilang atau tidak terlihat, maka ukurlah lebar pelek menggunakan <i>Width Measuring Gauge</i>. Setelah itu, atur angkanya dengan menekan tombol b+ atau b-.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-qJSKz6jn1_4/Xx0FCMhEL7I/AAAAAAAAB-Q/pSmZ4xMWf981NqVSeUx0emyasTtsUvUbACLcBGAsYHQ/s320/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-qJSKz6jn1_4/Xx0FCMhEL7I/AAAAAAAAB-Q/pSmZ4xMWf981NqVSeUx0emyasTtsUvUbACLcBGAsYHQ/s0/5.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 5 Pengukuran Lebar Pelek</td></tr></tbody></table><br /></span></li><li><span style="font-family: arial;">Setelah itu, atur angka yang letaknya dikanan. Angka yang letaknya di kanan merupakan diameter roda. Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan lebar dan diameter pelek. Jika kodenya hilang atau tidak terlihat,maka ukurlah diameter pelek menggunakan <i>Width Measuring Gauge</i>. Setelah itu, atur angkanya dengan menekan tombol c+ atau c-.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-czZgmo4tl4U/Xx0FlhO1VdI/AAAAAAAAB-g/X-AhEN2tbAo_tj9PmnNfAzY7pJCG-hL7ACLcBGAsYHQ/s240/6.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="220" data-original-width="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-czZgmo4tl4U/Xx0FlhO1VdI/AAAAAAAAB-g/X-AhEN2tbAo_tj9PmnNfAzY7pJCG-hL7ACLcBGAsYHQ/s0/6.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 6 Pengukuran Diameter Pelek</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-bv7mV0LVNZk/Xx0FzawI9cI/AAAAAAAAB-o/TsjJ7npi62QePR27wQfArjiINEQxGl4NACLcBGAsYHQ/s240/7.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="235" data-original-width="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-bv7mV0LVNZk/Xx0FzawI9cI/AAAAAAAAB-o/TsjJ7npi62QePR27wQfArjiINEQxGl4NACLcBGAsYHQ/s0/7.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 7 Pengaturan Diameter Pelek Pada Wheel Balancer</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></span></li><li><span style="font-family: arial;">Setelah itu, tutup penutup ban</span></li><li><font face="arial">Lalu tekan tombol start<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-yoUI33AVXE8/Xx0F_5XLocI/AAAAAAAAB-w/e3m-K-czcT8qMv1Wc4Kad2yMcC-sCVNZQCLcBGAsYHQ/s320/8.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-yoUI33AVXE8/Xx0F_5XLocI/AAAAAAAAB-w/e3m-K-czcT8qMv1Wc4Kad2yMcC-sCVNZQCLcBGAsYHQ/s0/8.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 8 Saat Menekan Tombol Start</td></tr></tbody></table><br /></font></li><li><span style="font-family: arial;">Setelah itu, mesin bekerja.</span></li><li><font face="arial">Setelah mesin berhenti, buka penutup ban dan baca hasilnya.</font></li><li><font face="arial">Setelah itu, ambil bobot balancer dan pasang pada roda sesuai dengan angka yang ditunjukkan pada mesin.Sebelum memasangnya pada roda,putar roda terlebih dahulu sampai tanda di sebelah angka tsb penuh/satu garis lurus. Setelah itu, pasang bobot balancer. Angka sebelah kiri menunjukkan bobot balance yang akan dipasang pada sebelah kiri roda sebesar …gram. Begitu juga sebaliknya.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-LML1LpfFDNo/Xx0GYm3IcLI/AAAAAAAAB-8/enIbZbFjFCE2kwZW8mlui7XIndwV0d4FwCLcBGAsYHQ/s256/9.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="256" data-original-width="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-LML1LpfFDNo/Xx0GYm3IcLI/AAAAAAAAB-8/enIbZbFjFCE2kwZW8mlui7XIndwV0d4FwCLcBGAsYHQ/s0/9.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 9 Pemasangan Bobot Balancer Pada Roda<br /><br /></td></tr></tbody></table></font></li><li><span style="font-family: arial;">Setelah terpasang, tutup penutup ban lalu tekan tombol start lagi.</span></li><li><font face="arial">Lihat hasil pemeriksaan,jika hasilnya ”<i>Gud</i>” sebelah dan yang sebelahnya menunjukkan angka tertentu maka balancing belum jadi. Putar roda lagi sampai tanda disebelah angka full. Setelah itu ,pasang lagi bobot balancer.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-gc787mC9omQ/Xx0Gx3TD3TI/AAAAAAAAB_E/Fu2SaZuiN6sDqV1ZKDVJIwEKfaidxbirwCLcBGAsYHQ/s282/10.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="282" src="https://1.bp.blogspot.com/-gc787mC9omQ/Xx0Gx3TD3TI/AAAAAAAAB_E/Fu2SaZuiN6sDqV1ZKDVJIwEKfaidxbirwCLcBGAsYHQ/s0/10.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 10 Pemasangan Ulang Bobot Balancer<br /><br /></td></tr></tbody></table></font></li><li><span style="font-family: arial;">Setelah itu, tutup penutup ban dan tekan tombol start.maka mesin bekerja.</span></li><li><font face="arial">Setelah mesin berhenti,lihat hasil pemeriksaan.Jika hasilnya”Gud….<i>Gud</i>”. Maka roda telah berhasil dibalance.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-B7nmcqbzkHk/Xx0HANqpWRI/AAAAAAAAB_I/CHbfxFGk4C8Pj1cxh_ixv0nfx_2StR2cQCLcBGAsYHQ/s240/11.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="222" data-original-width="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-B7nmcqbzkHk/Xx0HANqpWRI/AAAAAAAAB_I/CHbfxFGk4C8Pj1cxh_ixv0nfx_2StR2cQCLcBGAsYHQ/s0/11.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 11 Hasil Balancing Roda Pada Wheel Balancer Yang Sukses</td></tr></tbody></table><br /></font></li><li><span style="font-family: arial;">Setelah proses balance selesai, lepas roda dari Mesin Balance Roda (<i>Wheel Balancer</i>), dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda,</span></li><li><font face="arial">Setelah itu, lakukan pemasangan roda pada kendaraan.</font></li></ol></div>

Cara Membalance Roda Menggunakan Wheel Balancer

Tanda-Tanda Roda Mobil Yang Memerlukan Balancing Laju mobil mengarah ke kiri atau ke kanan Getaran di lingkar kemudi Kemudi atau setir teras...

Baca selengkapnya »

BALANCING RODA MOBIL

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b><font color="#ff0000">A. Pengertian Balance </font></b></span></div><font face="verdana">Roda Balance adalah kondisi yang seimbang dari sebuah obyek yang berputar. </font><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Balance dibagi menjadi dua jenis yaitu static balance dan dynamic balance. </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="verdana">Static balance adalah keseimbangan bobot dalam arah radial pada kondisi statis, </font></li><li><font face="verdana">Dynamic balance adalah keseimbangan bobot dalam arah aksial pada kondisi berputar</font></li></ul><font face="verdana"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-w-B2xumUPs8/XyGG4ZMpTiI/AAAAAAAACFk/3dWxaKPS81cmYdBJq0-SfQN51K2ZI1ubgCLcBGAsYHQ/s436/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="215" data-original-width="436" src="https://1.bp.blogspot.com/-w-B2xumUPs8/XyGG4ZMpTiI/AAAAAAAACFk/3dWxaKPS81cmYdBJq0-SfQN51K2ZI1ubgCLcBGAsYHQ/s320/1.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 1. Ilustrasi tipe balan roda</font></td></tr></tbody></table></font></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><b>Static Balance </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Titik yang berjarak/berjari-jari sama dari poros harus mempunyai bobot yang sama, sehingga jika roda diputar titik sembarang/ tertentu dari roda akan dapat berhenti pada sembarang posisi. Kondisi inilah yang disebut static balance</font></div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-6-vDINKynbA/XyGHeYoBJFI/AAAAAAAACFs/IOmK0nJUyDs750AqIDTJyv5_u1-s4PMxgCLcBGAsYHQ/s350/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="286" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-6-vDINKynbA/XyGHeYoBJFI/AAAAAAAACFs/IOmK0nJUyDs750AqIDTJyv5_u1-s4PMxgCLcBGAsYHQ/s320/2.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font face="verdana" size="2">Gambar 2. Ilustrasi tipe unbalance roda</font></td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-IXMWuQfUnig/XyGHsaO1lNI/AAAAAAAACFw/T4rNZuXH9oYGpaNslV2DeuAvZCD5R925ACLcBGAsYHQ/s529/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="203" data-original-width="529" src="https://1.bp.blogspot.com/-IXMWuQfUnig/XyGHsaO1lNI/AAAAAAAACFw/T4rNZuXH9oYGpaNslV2DeuAvZCD5R925ACLcBGAsYHQ/s320/3.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font face="verdana"><font size="2">Gambar 3. Kondisi balance dan unbalance</font> </font></td></tr></tbody></table><font face="verdana"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jika roda yang dalam keadaan unbalance berputar maka gaya centrifugal yang bekerja pada titik unbalance akan lebih besar, sehingga akan cenderung menarik keluar dari poros dan menyebabkan gaya pada poros menjadi tidak seimbang. Hal tersebut dapat menyebabakan poros menjadi bengkok dan atau menyebabkan getara radial pada saat roda berputar.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-mma-x32jC30/XyGIBG-fq7I/AAAAAAAACF8/n36L0nnW43gLkQdyGyIwyXgwjcKw-7fCwCLcBGAsYHQ/s403/4.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="256" data-original-width="403" src="https://1.bp.blogspot.com/-mma-x32jC30/XyGIBG-fq7I/AAAAAAAACF8/n36L0nnW43gLkQdyGyIwyXgwjcKw-7fCwCLcBGAsYHQ/s320/4.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 4. Ilustrasi kondisi unbalance saat berputar </font></td></tr></tbody></table></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Dengan menempelkan beban yang sama dengan bobot unbalance pada titik yang posisinya berlawanan (180 derajat ) maka ketidakbalanan (unbalance) dapat dihilangkan sehingga efeknya juga akan ikut hilang, karena gaya centrifugal yang bekerja pada semua arah sama besarnya. <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-hX0R7uFPdL8/XyGIV1BQuaI/AAAAAAAACGE/YI7Q9z8p5D8rXHHhsep569J5OaJJupsHgCLcBGAsYHQ/s374/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="179" data-original-width="374" src="https://1.bp.blogspot.com/-hX0R7uFPdL8/XyGIV1BQuaI/AAAAAAAACGE/YI7Q9z8p5D8rXHHhsep569J5OaJJupsHgCLcBGAsYHQ/s320/5.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 5. Pengimbangan gaya menjadikan kondisi balan</font></td></tr></tbody></table></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Pada aplikasinya, memasangkan bobt balance di telapak ban sangat sulit dilakukan, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut pemasangan bobot balance dibagi menjadi 2 dan di pasang pada sisi pelek.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-_iJEjVFNAE0/XyGIgeBGT_I/AAAAAAAACGI/VtAudhbHZa8Z9f7Hb2f7bfhqsJvl6rTaQCLcBGAsYHQ/s420/6.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="344" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-_iJEjVFNAE0/XyGIgeBGT_I/AAAAAAAACGI/VtAudhbHZa8Z9f7Hb2f7bfhqsJvl6rTaQCLcBGAsYHQ/s320/6.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 6. Pemasangan bobot balan</font></td></tr></tbody></table></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><b>Dynamic Balance</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Keseimbangan bobot dalam arah aksial pada saat roda berputar dinamakan dynamic balance.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-8H6KnDck4hI/XyGSB9mvxnI/AAAAAAAACGY/tVh0a9kdcxETDQXLatRYkLArhTsnoSetgCLcBGAsYHQ/s478/7.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="478" data-original-width="340" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-8H6KnDck4hI/XyGSB9mvxnI/AAAAAAAACGY/tVh0a9kdcxETDQXLatRYkLArhTsnoSetgCLcBGAsYHQ/s320/7.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 7. Kondisi unbalance<br /><br /></font></td></tr></tbody></table></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Dari gambar di atas misalnya, bobot ekstra A dan B menyebabkan roda tidak balance. Garis yang mengubungkan pusat bobot dari gaya berat G1 dan G2 tidak berada pada sekeliling garis pusat roda, sehingga saat berputar titik g1 dan g2 cenderung mendekati garis pusat roda. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Setiap roda berputar 180 derajat seluruh gaya yang ditimbulkan oleh kecenderungan tersbut menjadikan timbulnya getaran lateral mengikuti ayunan putaran roda. Kondisi ini menyebabkan steering wheel shimmy, yaitu ayunan menlingkar dari steering wheel.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-3zB2a3crb24/XyGST8pNDXI/AAAAAAAACGg/to41qvMk71kVEsvd5HazqDX3lev-ToZPACLcBGAsYHQ/s442/8.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="275" data-original-width="442" src="https://1.bp.blogspot.com/-3zB2a3crb24/XyGST8pNDXI/AAAAAAAACGg/to41qvMk71kVEsvd5HazqDX3lev-ToZPACLcBGAsYHQ/s320/8.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 8. Dynamic balance</font></td></tr></tbody></table></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Pemasangan bobot balance pada kondisi dynamic unbalance adalah dengan memasangkan bobot yang sebanding dengan ketidakbalannnya pada arah yang berseberangan. Pada aplikasinya di roda, bobot dipasangkan pada pelek roda, sebagaimana terlihat pada gambar berikut :<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Jb0YGCUbE4g/XyGSnuB79JI/AAAAAAAACGo/4ZpFVJvK4NM97mI46ltebdKleuqTjLXigCLcBGAsYHQ/s575/9.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="352" data-original-width="575" src="https://1.bp.blogspot.com/-Jb0YGCUbE4g/XyGSnuB79JI/AAAAAAAACGo/4ZpFVJvK4NM97mI46ltebdKleuqTjLXigCLcBGAsYHQ/s320/9.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 9. Pemasangan bobot balan untuk dynamic unbalance</font></td></tr></tbody></table></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="verdana"><b>B. Dimensi Roda</b> </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Pengenalan dimensi/ukuran roda diperlukan untuk melakukan proses balancing roda dengan menggunakan mesin balancer. Ukuran roda yang dijadikan informasi saat melakukan balancing adalah diameter pelek dan lebar pelek. Dengan membaca dimensi yang tertulis pada sisi pelek kita dapat mengetahui ukurannya. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Misalkan tertulis 5.00 S x 20 F.B. mempunyai arti : </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"></font></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">5.00 : Lebar pelek dalam inch </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">S : Bentuk flens pelek (lihat tabel) </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">20 : Diameter pelek </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">F.B. : Nama pelek (Flat Base) </font></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Misalkan pada sisi ban tertulis 195/ 70 R 14 86 H mempunyai arti :</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"></font></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">195 : lebar ban dalam mm </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">70 : persentase perbandingan antara tinggi dan lebar ban </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">R : ban jenis radial </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">14 : diameter pelek dalam inch </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">86 : indek beban (lihat tabel load index) </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">H : indek kecepatan (lihat tabel speed index)</font></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"></font></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="verdana"><b>C. Mesin Balance </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Alat yang digunakan untuk mengetahui besarnya unbalance/imbalance dari suatu roda dinamakan mesin balance. Mesin balance ada dua tipe yaitu on the car balance dan off the car balance. Untuk menjamin hasil yang optimal sebaiknya menggunakan mesin balance yang off the car karena ketelitiannya tinggi dan lebih mudah dioperasionalkan. Mesin balance sekarang ini merk dan modelnya bermacam-macam.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-zkhffmiwleU/XyGTW1dNUJI/AAAAAAAACG0/dF6pEEPpE54hlIZ_iK89GoDXM6vJXsMHwCLcBGAsYHQ/s809/10.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="416" data-original-width="809" src="https://1.bp.blogspot.com/-zkhffmiwleU/XyGTW1dNUJI/AAAAAAAACG0/dF6pEEPpE54hlIZ_iK89GoDXM6vJXsMHwCLcBGAsYHQ/s320/10.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 10. Mesin balan</font></td></tr></tbody></table> </font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Dalam menjalankan mesin balance secara umum membutuhkan empat macam input data yaitu : tipe pelek, diameter pelek, lebar pelek dan jarak roda dari acuan mesin balance. </span></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Secara urutan proses balancing dengan mesin balancer dapat dilihat pada postingan dibawah ini</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><a href="https://tkrosmknplupuh.blogspot.com/2020/07/cara-membalance-roda-menggunakan-wheel.html" id="Balance" name="Balance" rel="nofollow" target="_blank">Cara Membalance Roda Menggunakan Wheel Balancer</a><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe" face="verdana"><b>D. Run-Out </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana">Hal lain yang perlu diperhatikan pada pengecekan roda adalah run-out. </font><span style="font-family: verdana;">Lingkaran roda tidak benar-benar bundar. Variasi radius putar (run-out) yang belebihan akan mengakibatkan getaran pada body, sehingga harus dibatasi nilainya.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-W22wF1UfYwg/XyGURfgNmII/AAAAAAAACHA/BQnKVPAFZ9k32_u4HYY07rcxirC9zYymQCLcBGAsYHQ/s363/11.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="212" data-original-width="363" src="https://1.bp.blogspot.com/-W22wF1UfYwg/XyGURfgNmII/AAAAAAAACHA/BQnKVPAFZ9k32_u4HYY07rcxirC9zYymQCLcBGAsYHQ/s320/11.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><font size="2">Gambar 11. Pemeriksaan Run-Out</font></td></tr></tbody></table></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="verdana"><blockquote>Run-out adalah frekuensi dimensi roda selama berputar. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Ada dua macam run-out yaitu radial run-out dan lateral run-out. </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="verdana">Radial run-out adalah kesempurnaan bentuk lingkaran dari roda. Ketidaksempurnaan tersebut disebabkan oleh kondisi ban, pelek dan posisi axle hub yang tidak tepat. Roda dengan radial run-out jika berputar, radius putarnya akan berubah-ubah sehingga akan menggetarkan body dan steering. </font></li><li><font face="verdana">Lateral run-out adalah fluktuasi ban pada arah aksial yang akan mengakibatkan keausan ban tidak normal pada ban dan pengemudian menjadio tidak stabil. Penyebab lateral runout adalah dinding sampin ban yang bengkok, rim yang rusak dan posisi axle hub yang tidak tepat</font></li></ol></div>

BALANCING RODA MOBIL

A. Pengertian Balance  Roda Balance adalah kondisi yang seimbang dari sebuah obyek yang berputar. Balance dibagi menjadi dua jenis yaitu sta...

Baca selengkapnya »