BAB 2 PELUANG USAHA

<div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>A. Peluang Usaha </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Harus diakui bahwa sebenarnya peluang usaha di sekitar kita sangat banyak. Namun tidak semua peluang usaha atau bisnis tepat dilakukan pada sembarang waktu dan tempat. Bagi calon wirausaha yg akan membuka usaha baru, perlu terlebih dahulu melakukan observasi, survei lapangan, dan banyak bertanya mengenai seluk beluk bisnis yang akan digelutinya.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Peluang usaha terdiri dari dua kata, Peluang dan usaha. Peluang berarti kesempatan, dan usaha berarti upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai daya atau sumber daya yang dimiliki. Secara sederhana peluang usaha merupakan suatu kesempatan yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan sumber daya yang miliki. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Tujuan yang hendak dicapai bisa dalam keuntungan, uang, kekayaan, kepuasan batin, popularitas, status sosial dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut seseorang dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Sumber daya itu dapat berupa uang/modal, pengetahuan, skill, relasi yang luas, pengalaman dan lain-lain. Artinya sumber daya ini mencakup segala sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan usaha. </font><span style="font-family: helvetica;">Seorang wirausaha harus berfikir tentang seperti apa peluang usaha yang baik itu. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Berikut adalah ciri-ciri peluang usaha yang baik. </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: helvetica;">Bersifat orisinil </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Harus dapat mengantisipasi peruabahan persaingan dan kebutuhan pasar </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Sesuai dengan minat </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Tingkat kelayakan usaha teruji </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Bersifat ide kreatif </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Ada keyakinan untuk mewujudkan </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Ada rasa senang saat menjalankan </span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dalam kenyataannya peluang yang baik saja tidak cukup, tapi juga harus potensial. Banyaknya peluang usaha di sekitar kita, mengharuskan seorang wirausaha untuk cermat dalam mengkaji mana peluang usaha yang potensial.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ciri-ciri peluang usaha yang Potensial adalah sebagai berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: helvetica;">Memiliki nilai jual</span></li><li><font face="helvetica">Usaha bukan hanya ambisi pribadi semata, dan bersifat nyata </font></li><li><font face="helvetica">Usaha tersebut mamapu bertahan lama di pasar </font></li><li><font face="helvetica">Tidak menghabiskan modal, karena terlalu besar investasinya </font></li><li><font face="helvetica">Bisa ditingkatkan skalanya menjadi industri </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Peluang usaha yang bernilai jual memiliki ciri-ciri sebagai berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Mampu memenuhi kebutuhan konsumen</font></li><li><font face="helvetica">Memiliki keunggulan bersaing </font></li><li><font face="helvetica">Tidak bersifat sementara </font></li><li><font face="helvetica">Ada nilai uang </font></li><li><font face="helvetica">Memenuhi aspek kreatif dan inovatif </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">B. Analisis Peluang Usaha</font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Tidak semua peluang yang ada dihadapan kita secara otomatis bisa dikerjakan. Namun terlebih dahulu harus dilakukan analisis. Analisis peluang usaha adalah suatu analisis untuk mengetahui berbagai kemungkinan dari berbagai macam kesempatan usaha, mana yang bisa dilakukan dan bisa memberikan keuntungan dengan berbagai tingkat resiko yang akan di hadapi. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Untuk dapat menggali dan memanfaatkan peluang usaha, seorang wirausaha harus dapat berfikir secara positif dan kreatif, diantaranya yaitu: </font></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Percaya dan yakin bahwa usaha tersebut dapat dilaksanakan </font></li><li><font face="helvetica">Mau menerima gagasan atau ide-ide baru </font></li><li><font face="helvetica">Memiliki semangat kerja yang tinggi </font></li><li><font face="helvetica">Mampu berkomunikasi dengan baik </font></li><li><font face="helvetica">Bertanya pada diri sendiri </font></li><li><font face="helvetica">Mau mendengarkan saran orang lain </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>C. Persiapan Peluang Usaha </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Untuk melakukan analisis peuang usaha di butuhkan persiapan sebagai berikut. </font></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Meneliti luas usaha yang dipilih </font></li><li><font face="helvetica">Bentuk usaha </font></li><li><font face="helvetica">Jenis usaha yang ditekuni </font></li><li><font face="helvetica">Mengenal informasi usaha yang diterima </font></li><li><font face="helvetica">Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan</font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Langkah-langkah analisis peluang usaha : </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Membuat sketsa bidang usaha yang ditekuni </font></li><li><font face="helvetica">Penyediaan modal </font></li><li><font face="helvetica">Mengurus izin usaha </font></li><li><font face="helvetica">Menyiapkan tenaga kerja </font></li><li><font face="helvetica">Menyiapkan sarana </font></li><li><font face="helvetica">Menyiapkan bahan baku </font></li><li><font face="helvetica">Menetapkan lokasi </font></li><li><font face="helvetica">Menetapkan metodologi </font></li><li><font face="helvetica">Menetapkan teknologi usaha </font></li><li><font face="helvetica">Menetapkan Manajemen </font></li><li><font face="helvetica">Mencari Mitra Usaha </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red; font-family: helvetica;">D. Tujuan Analisis Peluang Usaha </b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Secara umum tujuan analisis peluang usaha adalah untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak dikerjakan atau tidak. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus cermat, yakin dan berani. </font></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Tujuan analisis peluang usaha : </font></li><li><font face="helvetica">Untuk menemukan peluang usaha. </font></li><li><font face="helvetica">Untuk menemukan potensi usaha. </font></li><li><font face="helvetica">Untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia. </font></li><li><font face="helvetica">Untuk mengetahui berapa lama usaha bertahan </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">E. Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha </font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Seorang wirausaha senantiasa dihadapkan dalam dua kemungkinan, yakni keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan usaha.</blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan keberhasilan dan kegagalan usaha. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><b>1. Faktor-faktor penyebab keberhasilan wirausaha </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan suatu usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang wirausaha dalam mengelola usaha: </font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica">a. Faktor manusia </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">1) Kepribadian</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Kepribadian atau karakter seseorang sangat menunjang keberhasilannya. Karakter bisa bawaan dari lahir namun bisa juga di latih secara terus-menerus. Kemauan keras untuk berubah dan lingkungan sangat berpengaruh bagi pembentukan karakter. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">2) Ilmu Pengetahuan </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Ilmu pengetahuan, membantu kita dalam menghadapi berbagai persoalan. Dalam mengelola usaha seorang wirausaha dihadapkan dengan berbagai macam kondisi. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">3) Pengalaman yang dimiliki </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik. Kita bisa belajar dari pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman orang lain bisa kita amati secara langsung, bisa juga berupa kisah inspiratif bisa di dapatkan melalui buku, maupun media elektronik seperti televisi, internet. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><font color="#ff0000">b. Keuangan </font></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Faktor keuangan merupakan salah satu pendukung keberhasilan dalam usaha. Tanpa adanya modal, usaha tidak mungkin bisa berjalan. Modal tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran, seperti pembelian bahan baku, peralatan, perlengkapan kerja, gaji karyawan, promosi dan kegiatan operasional lainnya. Uang memang bukan segalanya tapi segalanya membutuhkan uang. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica">c. Perencanaan </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Perencanaan yang matang sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan usaha. Agar usaha yang mau dijalankan bisa terarah, dan tidak asal berjalan maka dibutuhkan planning yang matang. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Perencanaan dapat dimulai saat usaha itu mau didirikan, misal: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Produk apa yang mau dibuat</font></li><li><font face="helvetica">Berapa modal yang dibutuhkan</font></li><li><font face="helvetica">Siapa calon konsumen sasarannya </font></li><li><font face="helvetica">Dimana tempat usahanya </font></li><li><font face="helvetica">Siapa yang terlibat dalam kegiatan usaha </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica">d. Pemasaran</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Pemasaran produk merupakan faktor sangat penting. Sebagus apapun produk, bila tidak mampu memasarkannya, maka produk tidak dapat menjangkau konsumen yang dituju. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Oleh sebab itu harus dipikirkan, misalnya:</font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Siapa yang akan memasarkan produk </font></li><li><font face="helvetica">Siapa yang akan beli (pembeli potensial) produk </font></li><li><font face="helvetica">Apa strategi yang digunakan </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Selain faktor diatas, keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usaha menurut Adyaksa Dault harus dilandasi dengan falsafah yang dikenal dengan nama “ DORAEMON”, yaitu sebagai berikut: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Dream : memiliki impian </font></li><li><font face="helvetica">Opportunity : mampu mencari peluang usaha </font></li><li><font face="helvetica">Reform : menyusun perencanaan dan mengimplementasikan secara sistematis </font></li><li><font face="helvetica">Action : melakukan suatu tindakan </font></li><li><font face="helvetica">Energy : memiliki semangat yang tinggi </font></li><li><font face="helvetica">Mapping : bisa melakukan pemetaan usaha dengan analisis SWOT </font></li><li><font face="helvetica">Organizing : bergabung dengan organisasi atau perkumpulan </font></li><li><font face="helvetica">Network : memiliki jaringan atau relasi yang luas </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>2. Faktor-faktor penyebab kegagalan wirausaha </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Keberhasilan dan kegagalan wirausaha sangat tergantung dari kepribadian wirausaha itu sendiri. </blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Menurut Zimmerer yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya adalah: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Tidak kompeten dalam manajerial</font></li><li><font face="helvetica">Kurang berpengalaman</font></li><li><font face="helvetica">Tidak bisa mengelola keuangan</font></li><li><font face="helvetica">Lokasi yang kurang mendukung</font></li><li><font face="helvetica">Gagal dalam perencanaan</font></li><li><font face="helvetica">Sikap yang kurang bersungguh-sungguh</font></li><li><font face="helvetica">Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan</font></li><li><font face="helvetica">Kurang pengawasan peralatan</font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">F. Memanfaatkan Peluang </font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Secara Kreatif Dan Inovatif Salah satu faktor keberhasilan seorang wirausaha adalah kemampuannya dalam memanfaatkan peluang secara kreatif dan inovatif. Kreatifitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan orang yang kreatif adalah mereka yang memiliki daya cipta. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Berdasarkan penelitian kreatifitas dapat diidentifikasikan yaitu: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Menciptakan (to create) adalah proses berupa mencari atau menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. </font></li><li><font face="helvetica">Memodifikasikan (to modify) dalam memodifikasi sesuatu berupa mencari cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaanya oleh orang lain </font></li><li><font face="helvetica">Mengkombinasikan (to combine) yaitu mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan</font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Seorang wirausaha harus bisa berfikir bagaimana memanfaatkan peluang usaha di sekitar secara kreatif dan inovatif, dengan cara: </span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Memanfaatkan barang yang tidak terpakai Misalnya memanfaatkan kain perca, sedotan, stik es krim menjadi produk yang punya nilai jual </font></li><li><font face="helvetica">Memanfaatkan barang yang disediakan oleh alam Misalnya memanfaatkan akar pohon, tanah liat menjadi kerajinan </font></li><li><font face="helvetica">Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada</font></li><li><font face="helvetica">Misalnya saat musim hujan dengan menjual payung dan jas hutan, musim panas menjual masker muka, jaket dll </font></li><li><font face="helvetica">Memanfaatkan segala sesuatu yang bisa memberikan peluang usaha. </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red; font-family: helvetica;">G. Jenis-Jenis Inovasi </b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Pengertian inovasi menurut Stephen Robbins adalah sebuah ide atau gagasan baru yang di terapkan untuk memperbaiki suatu produk. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Adapun ciri-ciri inovasi diantaranya adalah:</font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Memiliki kekhasan atau khusus, artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan </font></li><li><font face="helvetica">Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan pemikiran yang memiliki kadar orisinalitaasi </font></li><li><font face="helvetica">Dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui proses yang tidak tergesa-gesa dan dipersiapkan secara matang terlebih dahulu 4) Memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk strategi untuk mencapai tujuan </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Sedangkan jenis Inovasi menurut Kuratko ada 4 jenis inovasi, yaitu: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Invensi (penemuan baru) </font></li><li><font face="helvetica">Ekstensi (pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya) </font></li><li><font face="helvetica">Duplikasi (penggandaan, memperbanyakproduk yang sudah ada dan terkenal) </font></li><li><font face="helvetica">Sintesis (penggabungan atau mengkombinasikan konsep dan formula yang sudah ada menjadi formula yang baru </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">H. Sumber Peluang Usaha</font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Peluang usaha bersumber atau diawali dengan adanya ide atau Inspirasi yang bersumber dari faktor internal dan eksternal </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><b>1. Faktor internal </b></font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Pengetahuan yg dimiliki </font></li><li><font face="helvetica">Pengalaman dari individu itu sendiri </font></li><li><font face="helvetica">Pengalaman dari orang lain</font></li><li><font face="helvetica">Intuisi/pemikiran yg muncul dari diri sendiri </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>2. Faktor eksternal </b></span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan </font></li><li><font face="helvetica">Kesulitan yang dihadapi sehari-hari </font></li><li><font face="helvetica">Kebutuhan yang belum terpenuhi </font></li><li><font face="helvetica">Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yg baru </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Cara Memanfaatkan Peluang menurut Dr. DJ. Schwartz </span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Percaya & yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan </font></li><li><font face="helvetica">Jangan bergaul pada lingkungan statis yang akan melumpuhkan pikiran </font></li><li><font face="helvetica">Senantiasa bertanya pd diri sendiri, “bagamana saya dapat melakukan usaha yg lebih baik” </font></li><li><font face="helvetica">Banyak bertanya & mendengarkan </font></li><li><font face="helvetica">Perluas pikiran </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: helvetica;"><font color="#2b00fe">Pendekatan Analisis Peluang Usaha </font></b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam menganalisis peluang usaha, yaitu. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><b>1. Analisis SWOT </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Merupakan analisis untuk mengetahui faktor internal (Strenght dan Weaknes) dan eksternal (Opportunity dan Threats) perusahaan. SWOT sangat penting untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman, sehingga wirausaha bisa melakukan strategi yang tepat. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;">Strenght yaitu kekuatan atau kelebihan yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk mendukung usaha, contoh: memiliki produk yang berkualitas dan sudah dikenal masyarakat, memiliki tenaga kerja (SDM) yang kompeten dan loyal </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Weakness yaitu kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, bila tidak diatasi akan menghambat kinerja usaha, contoh: karyawan yang kurang pengalaman, </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Opportunity : Peluang atau kesempatan untuk mengembangkan usaha</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Threat: Ancaman, gangguan, hambatan</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: helvetica;">2. Analisis 5 W + 1 H </b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Analisis ini untuk menjawab pertanyaan What : produk apa? Where : dimana lokasi? When : kapan akan memulai? Why : Mengapa memilih produk ini? Who : Siapa orang yang akan terlibat di dalamnya How : Bagaimana menjalankan usaha ini?</font></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: helvetica;">3. Study Kelayakan Usaha </b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Studi kelayakan bisnis menurut Husein Umar, 2003, yaitu penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan maksimum dalam waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Menurut Yacob Ibrahim, 2009 yang dimaksud studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah menganalisis faktor-faktor bisnis dalam menentukan rencana bisnis tersebut harus dilaksanakan, tidak dilaksanakan ataupun ditunda, dan untuk menilai kelayaka dalam pengembangan sebuah usaha. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Manfaat studi kelayakan bisnis antara lain digunakan untuk: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Merintis usaha baru </font></li><li><font face="helvetica">Mengembangkan usaha yang sudah ada </font></li><li><font face="helvetica">Memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tahapan Studi kelayakan usaha dapat dilakukan dengan cara : </span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica"><b>Tahap penemuan ide</b>. Suatu produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan </font></li><li><font face="helvetica"><b>Tahap penelitian usaha</b>. Dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan </font></li><li><font face="helvetica">T<b>ahap evaluasi. </b>Mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan, mengevaluasi proyek yang sedang dibangun, dan mengevaluasi bisnis yang sudah di operasionalkan secara rutin </font></li><li><font face="helvetica"><b>Tahap pengurutan usulan yang layak</b>. Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis, maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting untuk direalisasikan </font></li><li><font face="helvetica"><b>Tahap perencanaan pelaksanaan</b>. Setelah rencana bisnis di pilih untuk direalisaskan, perlu di buat rencana kerja pelaksanaan proyek. </font></li><li><font face="helvetica"><b>Tahap pelaksanaan</b>. Setelah semua persiapan selesei, tahap berikutnya adalah merealisasikan pelaksanaan</font></li><li><font face="helvetica"><b>Tujuan studi kelayakan bisnis/usaha:</b> </font><span style="font-family: helvetica;">Untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar pada peluang bisnis yang kurang menguntungkan.</span></li></ul></div>

BAB 2 PELUANG USAHA

A. Peluang Usaha  Harus diakui bahwa sebenarnya peluang usaha di sekitar kita sangat banyak. Namun tidak semua peluang usaha atau bisnis tep...

Baca selengkapnya »

BAB 1 Sikap dan Perilaku Wirausaha

<div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>A. Pendahuluan</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Sudah saatnya generasi muda memiliki pola pikir dan cita-cita menjadi seorang wirausaha. Impian menjadi karyawan atau pegawai setelah lulus sekolah jangan sampai dijadikan tujuan satu-satuya. Banyaknya pengangguran di negeri ini utamanya di dominasi oleh lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Kenyataan tersebut hendaknya bisa menyadarkan para generasi muda. Para lulusan setiap tahun bertambah, sementara ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan banyaknya pencari kerja. Kesadaran itu harus dibangun dan dimiliki oleh para generasi muda saat ini. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Dengan menjadi seorang wirausaha akan memberikan banyak manfaat bagi kemajuan negeri ini. Peran wirausaha penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain di lingkungan sekitar. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Demikian juga, ia akan ikut serta membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran di negara kita. Bangsa ini membutuhkan generasi-generasi yang terampil, kreatif dan inovatif.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>B. Pengertian Wirausaha</b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Istilah entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke 18 oleh seorang ekonom perancis yang bernama Richard Cantilon. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Entrepreneur adalah agent who buys means of producition at certain prices in order to combine them. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Etimologi kata wirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira” berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Kata “wira” juga digunakan dalam kata “perwira”. Sedangkan “usaha” berarti “perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan”. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Jadi, secara etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. Seorang wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Berikut ini adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa ahli: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><font color="#2b00fe">1. Syamsudin Suryana</font></span></div><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;"><blockquote>Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorentasi pada masa depan.</blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">2. Prawirokusumo</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Wirasusaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">3. Joseph Schumpeter</font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Wirausaha adalah seorang inovator yang melakukan berbagai perubahan di dalam pasar lewat penggabungan beberapa hal atau sesuatu yang baru. Adapun sesuatu yang baru tersebut bisa dalam bentuk: </blockquote></div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: left;"><li><font face="helvetica">Ada produk baru yang dikenalkan </font></li><li><font face="helvetica">Ada metode produksi baru </font></li><li><font face="helvetica">Dibukanya pasar yang baru </font></li><li><font face="helvetica">Diperolehnya sumber pasokan baru dari komponen yang baru </font></li><li><font face="helvetica">Dijalankannya suatu organisasi baru pada sebuah perusahaan </font></li></ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">C. Karakter Wirausaha</font></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Wirausahawan adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan menanggung resiko seperti kerugian. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">Oleh sebab itu seorang wirausaha harus memiliki kesiapan mental, baik pada saat menghadapi keadaan yang merugikan maupun saat ia mendapatkan untung besar. Karakter wirausaha yang harus dimiliki oleh seorang yang ingin menjadi wirausahawan agar sukses dalam menjalankan usahanya diantaranya adalah: </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Kreatif Kemampuan seseorang untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan pola pikir dan tindakan yang berbeda. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Inovatif Proses menghasilkan sesuatu gagasan atau penemuan baru yang dapat diterima atau dijual ke masyarakat. Terkadang inovasi itu berupa ide yang sederhana dan sepele, asal merupakan sesuatu yang atau sesuatu yang lebih baik dari yang sudah ada. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Berani Seorang wirausaha harus memiliki sifat berani dalam mengambil keputusan dan juga berani dalam mengambil resiko tentunya dengan perhitungan yang cermat. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Kepemimpinan Karakter kepemimpinan berarti seorang wirausaha harus bisa mengelola dan mengatur bisnisnya dalam mencapai tujuan. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Mampu berkomunikasi Seorang wirausaha harus mampu menyampaikan gagasan dan pesan baik secara internal (kepada karyawan) maupun secara eksternal kepada mitra usaha. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Kerjasama Kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan beberapa pihak dalam menjalankan usahanya. Itu artinya ia harus mampu bergandengan tangan untuk melangkah bersama-sama. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Mandiri Seorang wirausaha adalah pribadi yang mandiri, tidak menggantungkan masa depannya pada orang lain. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Percaya diri Percaya pada kemampuan diri itu sangat penting. Rasa percaya diri ini yang menyebabkan ia mantap dalam melangkah dan mewujudakan impiannya. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Jujur Jujur merupakan akar dari semua karakter. Seberapa hebat kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, bila tidak memiliki kejujuran, maka semua akan sirna, kepercayaan orang lain terhadap diri kita akan hilang. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Pantang menyerah Karakter pantang menyerah penting terutama saat menghadapi resiko kegagalan. </div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;">Dalam proses dinamika menjalankan usaha banyak lika liku yang dihadapi. Kegagalan satu ke kegagalan berikutnya. Gagal dan bangkit lagi. </div><div style="text-align: justify;">Karakter wirausaha menurut Bygrave ada sepuluh, dikenal dengan 10 D, yaitu sebagai berikut: </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Dream : memiliki keinginan untuk mewujudkan impian di masa depan </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Decisiviness : mampu membuat keputusan secara cepat dan tepat </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Doers : melakukan tindak lanjut terhadap keputusan yang diambil </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Determination : melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian, tanggung jawab dan pantang menyerah </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Dedication : memiliki dedikasi yang tinggi dan rela berkorban </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Devotion : tidak mengenal lelah, fokus dalam memperhatikan bisnisnya </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Details : mampu menganalisa secara rinci sampai ke hal-hal kecil </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Destiny : mampu merumuskan tujuan yang hendak dicapai </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Dollars : uang bukan semata-mata tujuan yang hendak dicapai </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Distribute : mampu mendistribusikan atau membagi tugas, wewenang dan kepemilikan kepada orang lain.</div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">D. Kreatifitas </font></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kreativitas merupakan salah satu kunci utama keberhasilan seorang entrepreneur. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">Kita bisa saja memulai bisnis tanpa uang, tanpa jaringan, ataupun tanpa kantor, selama memiliki kreativitas yang baik. Sebaliknya, jika kreativitas itu sulit untuk singgah di kepala kita, walaupun kita memiliki banyak modal uang, jaringan, dan lain sebagainya belum tentu hal tersebut bisa kita gunakan dengan maksimal dan mungkin malah habis tanpa sisa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menjadi seorang yang kreatif? </blockquote></div><div style="text-align: justify;">Banyak orang yang merasa dirinya adalah orang yang ‘terlahir’ tidak kreatif dan sebagainya, namun sebenarnya menjadi kreatif adalah masalah kemauan dan latihan. Ingin menjadi seorang entrepreneur yang kreatif? Berikut ini adalah cara-caranya:</div><div style="text-align: justify;">1. Mindset Continuous Improvement </div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Seorang entrerpreneur yang kreatif membiasakan diri untuk memiliki mindset yang berbeda dari kebanyakan orang yaitu menganggap bahwa setiap produk, jasa, layanan, metode, atau apapun itu bisa ditingkatkan lagi kualitasnya. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">2. Diskusi dan Interaksi </div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Sebuah diskusi dan interaksi selain bisa mendapatkan banyak sekali ide juga bisa mendapatkan masukan atas ide yang kita sampaikan. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">3. Brainstorming Session </div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Sebagai entrepreneur umumnya kita tidak melakukan semuanya sendiri namun tentu ada tim yang menemani kita. Dengan melakukan sesi brainstorming atau adu ide anggota tim akan banyak sekali ideide kreatif yang bisa ditemukan. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">4. Travelling dan Bertemu </div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Orang Baru Salah satu cara yang bisa dilakukan agar bisa menjadi seorang entrepreneur yang kreatif adalah dengan menyempatkan diri untuk traveling, bertemu dengan orang baru, atau pergi ke tempattempat baru. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">5. Idea Bank </div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Idea bank merupakan wadah di mana kita bisa mengumpulkan berbagai macam ide atau pikiran-pikiran yang tidak sengaja terlewat, kemudian kita catat dan kita simpan. </blockquote></div><div style="text-align: justify;">6. Tidak Menyerah Menjadi Orang Kreatif </div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Entrepreneur yang tangguh adalah mereka yang tidak menyerah untuk menjadi seorang yang kreatif. Jikalau memang diri sendiri tidak bisa menghasilkan ide-ide baru, kita bisa bersinergi untuk mewujudkan ide-ide cemerlang orang lain. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">E. Manfaat Wirausaha </font></b></div><div style="text-align: justify;">Salah satu usaha yang paling menjanjikan di masa sekarang ini adalah menjadi seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat untuk mengenali produk baru, menentukan cara dan proses produksi baru, menyusun operasi pengadaan produk yang baru, memasarkannya, serta mengatur modal operasinya. </div><div style="text-align: justify;">Berikut ini adalah manfaat menjadi seorang wirausaha : </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan membantu orang lain. Dengan mendirikan sebuah usaha seorang wirausahawan memberikan peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja pada usaha yang diciptakannya. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Memiliki kebebasan mencapai tujuan usahanya Dalam konteks wirausaha, kebebasan adalah bagaimana mengelola waktu, sumber daya manusia, alat dan bahan serta tujuan yang ingin dicapai. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Tidak terikat waktu Menjadi seorang wirausaha tidak akan pernah terikat waktu, apa yang akan kita lakukan dan kerjakan semua tergantung dari kita sendiri. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Memiliki kesempatan menunjukan kemampuan dan potensi diri. Dengan memiliki sebuah usaha, wirausahawan dapat menyampaikan pikiran dan perilaku mereka sendiri. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal Menjadi wirausahawan memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri keuntungan atas investasi dalam usahanya. </div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">F. Fungsi atau Peran Wirausaha dalam Perekonomian Nasional </font></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Wirausahawan adalah orang yang mempunyai jiwa mandiri, motivasi tinggi, serta berkemauan dan berkemampuan untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan demikian, wirausahawan mempunyai peran yang besar dalam kemajuan perekonomian </blockquote></div><div style="text-align: justify;">Peran wirausahawan dalam perekonomian, antara lain sebagai berikut. </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Membuka Lapangan Kerja </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Dengan jiwa wirausaha, faktor-faktor produksi dapat dikombinasikan sehingga dapat menghasikan produk baru. Dengan adanya produksi maka kesempatan kerja menjadi Iebih terbuka dan hal ini memberikan peluang bagus untuk mengurangi tingkat penganguran. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Meningkatkan pendapatan nasional </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Dengan munculnya produk-produk baru, baik berbentuk barang maupun jasa, dapat memberikan sumbangan bagi naiknya pendapatan nasional melalui peningkatan jumlah produksi barang dan jasa. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Dengan munculnya banyak kesempatan berproduksi maka kesenjangan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat dikurangi. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Dengan makin banyaknya wirausahawan yang dapat mengolah kekayaan alam, berarti akan membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Penghasilan berupa devisa </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Wirausaha yang bergerak dalarn produksi barang dan jasa yang diekspor akan memiliki peran dalam menghasilkan devisa.. Dengan demikian, perkembangan ekonomi nasional dapat dipercepat. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Pengadaan Penanaman Modal (Investasi) Dalam Negeri </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Dengan makin besarnya investasi dalam negeri, selain makin menambah produksi nasional juga akan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing. Semuanya mi akan membuat makin tangguhnya perekonom ian nasional. </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Penghasilan Berupa Pajak </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Wirausaha yang memiliki usaha maju dan besar merupakan pembayar pajak yang besar pula. Pajak yang dikumpulkan merupakan sumber penerimaan negara yang bermanfaat bagi usaha memajukan perekonomian nasional. </div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">G. Perilaku Kerja Prestatif </font></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Perilaku kerja prestatif adalah perilaku yang selalu ingin maju dan antusias. Siswa yang prestatif juga bersemangat dalam belajar, tidak mudah mengeluh dan tidak cepat puas. Apakah kamu termasuk siswa yang seperti itu? </blockquote></div><div style="text-align: justify;">Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah : </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Memiliki kemampuan memimpin </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Komitmen tinggi terhadap pekerjaannya </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Bertanggung jawab </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Motivasi untuk lebih unggul </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Kreatif dan fleksibel </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Mempertahankan minat kewirausahaan dalam dirinya </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Yakin pada diri sendiri </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Berorientasi pada masa depan </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Mau belajar dari kegagalan </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Peluang untuk mencapai obsesi </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Toleransi untuk mencapai risiko ketidakpastian </div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;">Apabila karakteristik prestatif di atas diterapkan oleh seorang wirausaha di dalam bisnis, maka : </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Wirausaha memiliki tekad kuat berusaha tetapi bukan karena terpaksa </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Wirausaha akan mawas diri dan bertekad bulat untuk maju </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Wirausaha berpikir ada kemungkinan gagal,tapi ia tidak gentar </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Wirausaha ingin maju/mandiri,walaupun resiko tinggi </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Wirausaha berpikir positif karena ingin berkreatif </div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;">Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif menurut Stephen Covey di dalam bukunya "<i>First Thing's First</i>" ada 4 sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju,yaitu : </div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Self awareness (sikap mawas diri) </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Conscience (mempertajam suara hati) </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Independent will (pandangan independen untuk bakal bertindak) </div></font></li><li><font face="helvetica"><div style="text-align: justify;">Creative Imagination (berpikir mengarah kedepan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat) </div></font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><font color="#ff0000">H. Aspek-aspek Kerja </font></b></div><div style="text-align: justify;">Prestatif Aspek Prilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan dalam mengelola usahanya adalah sebagai berikut. </div><div style="text-align: justify;"><font color="#2b00fe">1) Kerja Ikhlas </font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kerja ikhlas adalah bekerja dengan baik bersungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus. Contohnya : seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">2) Kerja Mawas Diri </font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Contoh : seorang pemimpin perusahaan yang memiliki masalah pribadi dirumah dengan keluarganya,tidak boleh membawa masalah ke perusahaan. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">3) Kerja Cerdas </font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat. Contoh : seorang wirausaha harus memiliki kemampuan mengkalkulasi, berkomunikasi dan negosiasi. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">4) Kerja Keras </font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal Contoh : seorang penjual makanan keliling ke sekolah-sekolah. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000">5) Kerja Tuntas </font></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Kerja tuntas adalah kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal. Contoh : seorang pelajar menyeleseikan tugas yang diberikan oleh guru.</blockquote></div></font>

BAB 1 Sikap dan Perilaku Wirausaha

A. Pendahuluan Sudah saatnya generasi muda memiliki pola pikir dan cita-cita menjadi seorang wirausaha. Impian menjadi karyawan atau pegawai...

Baca selengkapnya »