14 MASALAH PADA AUDIO MOBIL

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">Sistem audio mobil yang di dalamnya terdapat komponen elektronika dan instalasi pasti mengalami proses penurunan kualitas. Bahkan, bukan tidak mungkin terjadi kerusakan pada bagian itu akibat cara pakai yang kurang tepat sampai kelemahan pada produknya sendiri. Ada 14 tanda yang bisa dikatakan masalah pada sistem audio,<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhlKwCZ0Yq4JBqjdmw2xr7BiLkdHBZtKHG2jIap3EHSWeRfdQDDhyphenhyphenEVTc0qTiaesIxYMNsq3dwUqC9WElT77DEnY9oCu40CfcWfRusZkz-0oCNpCB2WQKuZfyCd67KubVz6LYb_7tXTEw/s500/7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="375" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhlKwCZ0Yq4JBqjdmw2xr7BiLkdHBZtKHG2jIap3EHSWeRfdQDDhyphenhyphenEVTc0qTiaesIxYMNsq3dwUqC9WElT77DEnY9oCu40CfcWfRusZkz-0oCNpCB2WQKuZfyCd67KubVz6LYb_7tXTEw/s0/7.png" /></a></div><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: trebuchet;">Tegangan aki drop karena kapasitas air aki berkurang. </span>Masalah itu bisa juga terjadi karena terminal pengisian (ground) longgar atau pengisiannya kurang. Akibatnya, suplai listrik terganggu. </li><li><span style="font-family: trebuchet;">Terminal/kepala aki berkerak menyebabkan kurangnya tegangan dan bisa bikin sistem terganggu. Selain itu, sekring utama (main fuse) meleleh karena pengaruh panas kompartemen mesin akibat bagian pelindung yang juga meleleh. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Kerusakan pada pemutar CD. Hal ini ditandai dengan proses membaca CD yang agak lama, bahkan cenderung diam (atau skip) sebelum masuk ke track lagu. Masalah tersebut dipicu pemakaian CD yang ketebalannya tidak sesuai standar.</span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Tombol volume. Head unit kadang berfungsi, kadang tidak. Jika demikian, maka hal itu ditengarai oleh adanya kabel fleksibel yang putus di dalam. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Kabel ground RCA putus di bagian dalam head unit. Ini membuat gejala storing (noise) muncul dari speaker. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Bunyi sember (kresek-kresek) di speaker. Ada kotoran masuk di antara voice coil dan magnet. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Suara pincang. Suara lebih berat ke salah satu sisi karena salah satu speaker midrange atau tweeter mati. Penyebabnya, solderan pada konektor speaker terlepas. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Speaker berasap. Ada hubungan pendek arus listrik antara kabel speaker (karena sambungan berkarat) ke ground sehingga voice coil panas. Seperti kita ketahui, bila terjadi korsleting pada speaker, kondisi ini akan memengaruhi kinerja power, bahkan menyebabkan malafungsi power amplifier jika tidak dilengkapi short circuit protection. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Kerusakan tweeter. Dalam hal ini, nada high lama-kelamaan menjadi clip (sember). Masalah tersebut bisa terjadi karena faktor cuaca akibat perangkat sering tersorot sinar matahari. Kondisi tersebut dapat membuat diafragma tweeter menjadi getas. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Subwoofer mati total karena voice coil terbakar akibat overpower. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Distorsi. Hal ini biasanya muncul pada subwoofer ketika berbarengan dengan bunyi bass. Soal satu ini muncul karena suspensi subwoofer sudah lemah atau ada kotoran di antara voice coil dan magnet. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Kerusakan pada potensiometer di power menyebabkan suara di speaker berat sebelah.</span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Timbul suara "jedug" saat sistem difungsikan atau dimatikan. Ini terjadi karena ada kerusakan pada komponen power. </span></li><li><span style="font-family: trebuchet;">Karena ada kerusakan pada power, bagian konus pada speaker "melotot" ketika sistem difungsikan. Artinya, yang keluar dari power adalah arus DC (seharusnya AC). Ini lantaran solderan pada papan PCB kendor atau bisa juga disebabkan kotoran yang menempel.</span></li></ol></div>

14 MASALAH PADA AUDIO MOBIL

Sistem audio mobil yang di dalamnya terdapat komponen elektronika dan instalasi pasti mengalami proses penurunan kualitas. Bahkan, bukan tid...

Baca selengkapnya »

MASALAH PALING SERING PADA POWER AMPLIFIER AUDIO MOBIL DAN CARA MENGATASINYA

<h2 style="text-align: center;"><b>MASALAH UMUM YANG TERJADI PADA POWER AMPLIFIER AUDIO MOBIL</b></h2><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sebagian kasus trouble pada sistem audio mobil yang terjadi tidak selalu disebabkan oleh kerusakan internal; misalnya power amplifier macet hanya gara-gara soket/jek yang lepas atau rusak saja orang sudah membawanya ke teknisi. </span></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Memang pada sebagian lagi kasus trouble pada power audio mobil disebabkan oleh kerusakan komponen internal pada power itu sendiri. Untuk itu baca sampai tuntas postingan ini agar Anda jadi tahu apakah masalah power yang timbul memang harus ditangani oleh teknisi, atau sebenarnya Anda bisa mengatasinya sendiri dirumah.</span></div></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgij3BltYtDHIIRMrHLfTVndv8S34OVRtgu3jWvFs1sZD_iqiT72LtazD_Ih3fqWjd87Lk0EKBwOzciLUIWG5eg6eWHyUI50WtpG8wqVzhJ0__x5BwHMixbpl-jW_V8fySWcqp_RSOmrEA/s466/6.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="319" data-original-width="466" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgij3BltYtDHIIRMrHLfTVndv8S34OVRtgu3jWvFs1sZD_iqiT72LtazD_Ih3fqWjd87Lk0EKBwOzciLUIWG5eg6eWHyUI50WtpG8wqVzhJ0__x5BwHMixbpl-jW_V8fySWcqp_RSOmrEA/s0/6.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><span style="font-family: inherit;"><h3 style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;"><b>MASALAH PALING SERING PADA POWER AMPLIFIER AUDIO MOBIL DAN CARA MENGATASINYA</b></span></h3></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">POWER TIDAK HIDUP DAN LAMPU INDIKATOR MATI</b></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Power yang mati bukan berarti ada kerusakan internal, sangat besar kemungkinannya juga dapat disebabkan beberapa hal sepele :</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Cek ground power Anda apakah sudah terpasang dengan betul. JIka ada karatan pada baut-baut yang menghubungkan power dengan masa/ground body mobil, bersihkan dan pastikan terhubung dengan baik.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Cek kabel biru REM, apakah sudah terhubung dengan baik ke jalur yang betul antara head unit dan power. REM ini berfungsi untuk mematikan power ketika head unit di power OFF, jadi ketika kabel REM terputus maka power tak bisa hidup.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Cek sekring dari aki (b+) yang menuju power amplifier</span></div></span></li></ol></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>KERUSAKAN INTERNAL UNTUK SEBAGIAN BESAR KASUS POWER AMPLIFIER MATI</b></span></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Cek apakah sekring yang biasanya terpasang di luar power ampli ada yang putus</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Masalah pada power supply, biasanya MOSFET yang short/koslet menyebabkan sekring putus dan power mati.</span></div></span></li></ol></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Anda bisa membuka casing power Anda, cukup dilihat-lihat saja apakah ada komponen yang gosong atau pecah di sekitar power supply. Biasanya kelihatan gogong, pecah, dan berbau gosong.</blockquote></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>POWER AMPLI PROTEKSI AKTIF</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Power protek ditandai dengan lampu protek yang menyala dan suara audio tak keluar. Lampu tersebut adalah indikator yang berguna untuk mengetahui bahwa sistem proteksi sedang aktif karena ada masalah tertentu pada power. Perlu diketahui bahwa sistem protek ini memang disengaja dibuat oleh pabrik untuk menghindari kerusakan yang lebih fatal pada komponen tertentu yang sangat penting terutama FINAL Output transistor bahkan hingga sistem speaker karena harganya yang mahal.</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Jadi apa saja yang dapat menyebabkan sisytem protek aktif? Ada beberapa penyebab dan solusinya yang mungkin bukan karena kerusakan internal:</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Impedansi speaker (Ω) yang tak sesuai dengan ketentuan power ampli. Misalnya power ampli Anda 2 channel yang memiliki spesifikasi 2x50w @ 4Ω dan bridge mode 1x200w @ 2Ω, maka jika Anda menggunakan 2Ω atau 16Ω pada mode normal(stereo) maka itu salah, dan jika pada bridge mode Anda menggunakan speaker 1Ω, 4Ω, atau 16Ω itu juga salah dan bisa menyebabkan ampli proteksi.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Mungkin cara bridge Anda salah jika dibridge, baca ketentuan pabrik bagaimana cara bridge power audio mobil yang betul. Kesalahan ini juga bisa menyebabkan sistem protek aktif.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kemungkinan ada kabel speaker yang koslet atau speaker terbakar juga bisa. Periksa kabel speaker dan speakernya.</span></div></span></li></ol></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kadang sistem proteksi juga bisa aktif ketika volume dibesarkan. Kerusakan internal yang mungkin terjadi adalah : Pada kebanyakan kasus, speaker protek yang menyangkut kerusakan internal adalah adanya kerusakan/short pada komponen yang ada di modul penguat akhir. Umumnya ada transistor final output yang sudah short/mati, satu atau beberapa damal 1 rangkaian. Mungkin kerusakan transistor ini tak bisa dilihat dengan mata, tapi jika Anda mengerti elektronika Anda bisa mencoba mencopot/unsoldering dan mengetesnya dengan multimeter. Jika anda tak mengerti, silahkan dibawa ke teknisi.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>SUARA AUDIO NGGEBREK/NGGEBER/PECAH</b></span></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kesalahan impedansi speaker juga bisa menyebabkan suara cacat seperti nggebrek. Periksa apakah impedansi speaker sudah sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Untuk itu baca : Cara menyambung banyak speaker.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Daya speaker tak seusai dengan daya power ampli mobil. Misalnya output power Anda 50watt pada mode normal, maka speaker juga harus 50watt. Atau jika ouput power Anda 200watt pada bridge mode, maka speaker subwoofer yang dipakai pada bridge mode juga harus 200watt.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kualitas speaker yang rendah. Bagaimana mengetahui? harga tak pernah bohong dan merk speaker yang bagus biasanya lebih populer dari yang lain. Kalau masalah ini mungkin tak perlu dijelaskan lebih banyak, anda tentu sudah bisa membedakan .</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Khusus apabila suara subwoofer pecah atau terlalu lantang, cobalah periksa pengaturan LPF, pilih frekwensi yang lebih rendah. Meskipun faktor suara terlalu lantang atau pecah bisa disebabkan oleh head unit atau kualitas rekaman lagu.</span></div></span></li></ol></div></span><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">POWER AMPLI MOBIL CEPAT PANAS, BAHKAN LALU MATI SENDIRI</b></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Power cepat panas kemudian mati atau proteksi aktif bisa disebabkan oleh bukaan gain yang terlalu besar. Gain yang terlalu besar akan menyebabkan kerja transistor final output menjadi berat hingga kepanasan dan akhirnya mati. Untuk itu coba periksa bukaan gain, dan kurangi kalau ternyata memang full mentok – biasanya gain diarah pukul 2 sudah cukup besar.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kesalahan impedansi speaker juga bisa menyebabkan masalah ini(masalah kesalahan impedansi sudah dijelaskan diatas). Kesalahan impedansi yang dibiarkan lama-lama akan merusak power itu sendiri bahkan bisa merusak speaker juga.</span></div></span></li></ol></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Jika Anda sudah memeriksa bukaan gain dan sudah memastikan tak ada kesalahan impedansi speaker, mungkin Anda butuh untuk menambah kipas eksternal supaya power Anda tak kepanasan. Ada kipas audio yang bisa anda pakai, tentunya yang sesuai dengan aki mobil yaitu kipas elektrik 12V.</blockquote></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>SUARA POWER MENURUN/ TIDAK KERAS LAGI SEPERTI KEMARIN</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ada beberapa power yang secara otomatis akan membatasi signal ouput ketika power panas atau suhu mencapai batas tinggi untuk melindungi power itu sendiri. Hal ini tentu apabila Anda sudah bisa memastikan tak ada masalah pada speaker, head unit, dan instalasinya.</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Kerusakan pada potensio gain juga bisa menyebabkan masalah suara mengecil sendiri. Periksa apakah potensio gain masih singset/tidak longgar dengan cara memutarnya-mutarnya. Jika ada suara “kemresek” saat anda memutar gain, maka bisa jadi masalah disebabkan oleh potensiometer gain yang longgar atau karbonnya sudah hampir habis(meskipun ini kecil kemungkinannya) kecuali Anda terlalu sering memutar gain tersebut.</blockquote></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>SEKRING PUTUS DAN PUTUS LAGI KETIKA BARU DIGANTI</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Ini bisa dipastikan kalau power Anda ada masalah internal, biasanya terkait komponen modul power supply ada yang short terutama FET. Secara umum ada yang koslet didalam, hingga termasuk TR final yang short. Jika power ampli anda sudah berumur, mungkin masalah kabel yang longgar dan menyentuh body bisa menjadi penyebabnya.</blockquote></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>AMPLIFIER BISA HIDUP LAMPU NYALA, TAPI TIDAK ADA SUARA AUDIO YANG KELUAR</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Hal pertama pastikan kalau power Anda memang masih normal. Caranya, cobalah sentuh input power dengan obeng kecil yang tanpa isolator, bisa juga pakai kawat atau peniti/jarum. Tapi sebelumnya kecilkan dulu gain power Anda misalnya diarah jam 9. Biasanya kalau power normal akan ada suara drut-drut-drut. Kalau masih belum terdengar, tambah lagi gainnya. Kalau sudah mentok tapi tak ada suara, bisa jadi power Anda ada masalah internal. Langsung bawa saja ke teknisi. Kalau ada suara drut-drut yang semakin besar ketika gain ditambah, maka power Anda normal, sementara problem dan cara mengatasinya mungkin salah satu dibawah ini:</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Biasanya kabel RCA/jalur input ada yang longgar atau bahkan putus menyebabkan masalah power tak bersuara. Hal ini umum terjadi, kerusakan RCA bisa disebabkan karena guncangan, pemakaian, dan sering digeser, dan penanganan yang buruk lainnya.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Bisa jadi ada masalah pada head unitnya. Jadi cobalah menggunakan player musik dari luar mobil misalnya CD player atau Handphone.</span></div></span></li></ol></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>CARA MENGATASI :</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Hal pertama cobalah head unit Anda ganti dari perangkat luar untuk memutar musiknya, misalnya CD/DVD player atau Handphone.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kalau masih belum hidup juga, kemungkinan besar jek RCA yang rusak jadi cobalah mengganti dengan jek RCA yang lain. Kalau masih belum mau bunyi juga, bisa jadi masalah ada pada head unit – anda bisa mencoba memindahkannya ke jalur line out yang lain misalnya line out rear/front L/R. Belum mau bunyi juga? Mungkin ini saatnya harus datang ke teknisi audio mobil.</span></div></span></li></ol></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>ADA SUARA DENGUNG/STORING</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Suara dengungan umumnya muncul ketika mobil dihidupkan. JIka sebelumnya tak ada masalah storing ini, maka penyebabnya bisa disebabkan:</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ground power yang tidak terpasang dengan baik. Periksa baut-bautnya.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kabel RCA putus dijalur Ground, coba ganti dengan RCA yang lain.</span></div></span></li><li><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ada masalah dengan sistem pengapian pada mesin mobil Anda.</span></div></span></li></ol></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">KEHATI-HATIAN</b><span style="font-family: inherit;">: <span style="color: red;">Tetap lakukan dengan hati-hati! JIka Anda benar-benar tak mengerti tentang kelistrikan, maka jangan mencoba melakukan sendiri terutama yang berhubungan dengan kabel-kabel. Mintalah bantuan orang yang memang paham untuk itu, karena kosleting listrik pada mobil bisa menyebabkan kebakaran mobil.</span></span></div></span>

MASALAH PALING SERING PADA POWER AMPLIFIER AUDIO MOBIL DAN CARA MENGATASINYA

MASALAH UMUM YANG TERJADI PADA POWER AMPLIFIER AUDIO MOBIL Sebagian kasus trouble pada sistem audio mobil yang terjadi tidak selalu disebabk...

Baca selengkapnya »

PERMASALAHAN SISTEM KOPLING DAN CARA PERBAIKAN

<p style="text-align: center;"><b><span face="" style="border: 1pt none; color: #333333; font-size: 19pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; padding: 0cm;">BERBAGAI PERMASALAHAN SISTEM KOPLING DAN CARA PERBAIKAN</span></b></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kerusakan pada sistem kopling tidak melulu disebabkan faktor usia kopling. Cara pemakaian dan faktor eksternal juga mempengaruhi timbulnya gejala kopling yang rusak. Faktor eksternal disini contohnya ketika kopling terrendam air, atau saat terjadi kesalahan pengisian fluida penggerak kopling.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>1. Kopling sulit masuk gigi</b></span></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Permasalahan yang umum ditemui pada mobil adalah saat sulit masuk gigi. Walau gejala ini terasa pada sistem transmisi yang sulit saat memindahkan gigi perseneling, namun kebanyakan hal ini menunjukan gejala awal kerusakan sistem kopling.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Saat mengalami hal demikian, kita jangan langsung menyimpulkan kerusakan pada sistem transmisi. Memang gejala sulit masuk gigi dapat menunjukan berbagai kerusakan. Tapi umumnya saat masalah ini terjadi, kopling hanya perlu di step. Dengan kata lain, masalah ini timbul karena kopling belum terbebas sempurna saat pedal kopling diinjak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sehingga untuk mengatasi kopling susah masuk gigi, kita hanya perlu melakukan penyetelan celah kopling. Tapi pada sistem kopling hidrolik, biasanya masalah ini terjadi akibat adanya udara didalam sistem hidrolik. Solusinya, kita perlu melakukan bleeding atau pembuangan udara dari sistem hidrolik.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>2. Timbul bau terbakar pada kopling</b></span></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Untuk gejala kedua, timbul khususnya saat kita bepergian di area pegunungan yang memiliki jalanan naik turun. Bau ini biasanya hadir karena penggunaan setengah kopling. Hal ini bisa terjadi karena saat melakukan setengah kopling, pegas kopling tidak sepenuhnya mendorong kampas kopling. Sehingga kekuatan kopling lebih kecil.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Hal ini menyebabkan adanya selip antara flywheel dan kampas kopling. Bau sangit akan muncul saat gesekan tersebut semakin memanas. Gejala ini sebetulnya bukan sebuah masalah melainkan efek dari penggunaan kopling setengah. Tapi hal ini tentu akan mempercepat umur kampas kopling.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk menghentikan kendaraan disaat bau sangit mulai tercium. Minimalkan penggunaan setengah kopling agar kampas lebih awet.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzp8GGkW6O5mSua3aYFEMGYz5kqN2Sg8gEkQnCqvEN9sd_aHu86KD7scuy7-J2q4O7c25WdFXflge5XxYIpFGTNWKjGVUvN1riiMoZswwv0f2-MUIUeqWq7R1JWizB2KC6Rx1iSnAI89k/s418/1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="278" data-original-width="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzp8GGkW6O5mSua3aYFEMGYz5kqN2Sg8gEkQnCqvEN9sd_aHu86KD7scuy7-J2q4O7c25WdFXflge5XxYIpFGTNWKjGVUvN1riiMoZswwv0f2-MUIUeqWq7R1JWizB2KC6Rx1iSnAI89k/s0/1.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">3. Kopling blong</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Gejala kopling blong ditandai saat pedal rem terasa empuk dan ringan saat diinjak. Masalah ini bisa disebabkan karena masuk angin atau terdapat udara didalam sistem hidrolik, atau bisa saja terjadi kebocoran fluida sistem hidrolik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Untuk menangani hal ini kita perlu melakukan pengecekan di area sistem pengendali kopling.</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: inherit;">Periksa apakah kondisi minyak rem memadai. Sistem hidrolik kopling, menggunakan cairan minyak rem. Sehingga jika terdapat kerusakan sistem hidrolik rem, akan berimbas pada sistem hidrolik kopling.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Periksa kebocoran di beberapa titik antara lain, di ujung master silinder dan sepanjang selang. Kebocoran minyak ini ditandai dengan adanya resapan.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Jika masalah timbup seperti point pertama, kita cukup menambahkan cairan minyak rem dan melakukan proses bleeding. Tapi jika terjadi kebocoran, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Kebocoran ini bisa disebabkan fitting atau hubungan antar komponen yang kurang kencang, dan kebocoran yang disebabkan karena kerusakan komponen yang bersangkutan. Solusi terbaik adalah membawa mobil ke bengkel terdekat.</span></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK3NYYooGzb-mB6HnalNqAhUUkzn4hfQxA-jmh1ifEILZpHM_3cIiYpYeWtyAw_7ZBZl7TSkLIUjuIojGvp_B4UKp3cyYPepZdQx0I1yYOrauWT0h5wyQzehuSPTZAN6KN7eooeb6UXVg/s720/2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="720" height="342" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK3NYYooGzb-mB6HnalNqAhUUkzn4hfQxA-jmh1ifEILZpHM_3cIiYpYeWtyAw_7ZBZl7TSkLIUjuIojGvp_B4UKp3cyYPepZdQx0I1yYOrauWT0h5wyQzehuSPTZAN6KN7eooeb6UXVg/w512-h342/2.png" width="512" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>4. Loss power</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Saat mobil terasa kurang tenaga atau malah tidak ada tenaga, bisa saja bukan permasalahan pada mesin. Loss power bisa terjadi akibat transfer tenaga tidak maksimal dari mesin ke transmisi. Masalah ini timbul karena kampas kopling yang mulai habis atau pegas diafragma yang lemah. Umumnya saat kerusakan ini terjadi, terdapat beberapa gejala yang mengikutinya;</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: inherit;">Mobil meraung saat digas tapi akselerasi lambat.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Terdapat bau terbakar dari area bawah mobil</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Ada bunyi kasar yang berasal dari mesin.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Mobil tetap lbat walau RPM mesin tinggi</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjahAxRgkoAcS_7mw5C-TKaUDW7-jx9O3-7blLE-NXungz-ac0Ym5cDGMjEKPNCPstWBUjpBahfREK4X1WnnQasCUxcfOQuC1zVAtKLNNVVtgSY-B0RX9s1wOLSwlv2r9yedY0iEHXyFHg/s366/3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="231" data-original-width="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjahAxRgkoAcS_7mw5C-TKaUDW7-jx9O3-7blLE-NXungz-ac0Ym5cDGMjEKPNCPstWBUjpBahfREK4X1WnnQasCUxcfOQuC1zVAtKLNNVVtgSY-B0RX9s1wOLSwlv2r9yedY0iEHXyFHg/s0/3.png" /></a></div><br />Cara terbaik untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan penggantian kampas kopling. Penggantian ini bisa memakan waktu hingga seharian tergantung Jenis mobil dan ketersediaan barang.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>5. Bunyi pada kopling</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifgbbfFL49A6rLk1cK8Rf7aENQin2hyphenhyphencR632z0pp9Y2q-JhKDg0M4kG66VzCRzD5GEwYh53voGkYOPt18ySN8M8BFZjiO3oUrSPTO3iEta32PIEZgzYfKppsr-U9qdfgGGYARy3q_ABoY/s640/4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="396" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifgbbfFL49A6rLk1cK8Rf7aENQin2hyphenhyphencR632z0pp9Y2q-JhKDg0M4kG66VzCRzD5GEwYh53voGkYOPt18ySN8M8BFZjiO3oUrSPTO3iEta32PIEZgzYfKppsr-U9qdfgGGYARy3q_ABoY/s0/4.png" /></a></div><br />Bunyi bunyi yang terjadi pada sistem kopling bisa disebabkan karena banyak hal. Antara lain</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>a. Bunyi saat kopling diinjak</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Bunyi yang pertama timbul saat kopling diinjak dan bunyi itu hilang saat dilepas. Kemungkinan terbesar adalah adanya masalah pada release bearing. Untuk memperbaikinya, kita perlu menghubungi bengkel terdekat untuk melakukan penggantian.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>b. Bunyi kopling ketika mesin start</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Bunyi ini muncul ketika mesin menyala saat pedal kopling tidak diinjak. Permasalahan ini terjadi karena terdapat keolengan atau keausan pada pilot bearing. Untuk menghilangkan bunyi tersebut, kita harus melakukan pembongkaran sistem kopling untuk mengetahuinya.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>c. Kopling yang bergetar</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Getaran pada kopling bisa terasa ketika mobil akan berjalan. Getaran ini timbul karena kualitas kampas kopling yang kurang Bagus atau imitasi atau keadaan permukaan flywheel yang tidak rata. Hal ini sering terjadi selpas kita melakuan penggantian kampas kopling.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>d. Bunyi pedal kopling karena kurang pelumasan</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Bunyi terakhir akan muncul khususnya pada Mobil yang jarang digunakan. Bunyi ini mirip decitan pada area pedal saat digerakan. Walau bunyi ini kecil namun menimbulkan perasaan tidak nyaman saat berkendara. Sehingga akan mengganggu. Untuk mengatasinya, berilah pelumas seperti oli atau grease agar bunyi tersebut hilang.</blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">6. Pedal kopling terasa berat bahkan keras saat diinjak.</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Terakhir, pedal kopling juga sering terasa berat bahkan keras ketika diinjak. Hal ini bisa diakibatkan karena pegas pengembali kopling bersifat keras. Sehingga saat ditekan akan menimbulkan perasaan berat. Namun ketika pedal keras saat diinjak, bisa diakibatkan adanya masalah pada sistem kopling. Contohnya, kampas kopling yang menempel pada flywheel. Kasus ini sering terjadi pada mobil yang sudah lama sekali tidak dipakai.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjpD88IM5Z9gsp4nvgngX7BL4a3KGiYkh7S4fBJug_RmAKEdn9oc2PhaOLqLldMjqRz1E0U0xNpkwADZrd4rIUJk7IEyZxXtmwhRMeyM4XjMfhBiuGKwp72M0JVT-DxVTxslXUxMla_DQ/s440/5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="248" data-original-width="440" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjpD88IM5Z9gsp4nvgngX7BL4a3KGiYkh7S4fBJug_RmAKEdn9oc2PhaOLqLldMjqRz1E0U0xNpkwADZrd4rIUJk7IEyZxXtmwhRMeyM4XjMfhBiuGKwp72M0JVT-DxVTxslXUxMla_DQ/s0/5.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Untuk membebaskan kampas kopling, kita perlu melakukan paksaan dengan cara menghidupkan mesin sambil posis gigi dimasukan. Umumnya kampas kopling akan terbebas karena bersifat menyentak. Namun hal ini tentu memiliki resiko, bisa saja kampas terlepas dari pelat kopling. Sehingga hal itu akan menimbulkan masalah baru.</span></div>

PERMASALAHAN SISTEM KOPLING DAN CARA PERBAIKAN

BERBAGAI PERMASALAHAN SISTEM KOPLING DAN CARA PERBAIKAN Kerusakan pada sistem kopling tidak melulu disebabkan faktor usia kopling. Cara pema...

Baca selengkapnya »

GARIS-GARIS GAMBAR TEKNIK

<div style="text-align: justify;"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 486px;"> <tbody><tr style="height: 15.75pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="height: 15.75pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 121.9pt;" width="163"> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mata Pelajaran </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="height: 15.75pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 242.6pt;" width="323"> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: Gambar Teknik Otomotif</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style="height: 15.75pt; mso-yfti-irow: 1;"> <td style="height: 15.75pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kompetensi Keahlian   </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="height: 15.75pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: Teknik Kendaraan Ringan Otomotif</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style="height: 15.75pt; mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="height: 15.75pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kelas/Semester </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="height: 15.75pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: X /Gasal</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><b style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar</b></div></b><b style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">Kompetensi Inti *)</b></div></b><ol style="font-family: inherit; text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><i>Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar- dasar Teknik Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.</i></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><i>Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-dasar Teknik Otomotif.. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.</i></span></li></ol><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.</span></div></span></blockquote><div style="text-align: justify;"><br /></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>Kompetensi Dasar *)</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"></span></div></span><blockquote><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">KD 3.2 Memahami garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis</span></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">KD 4.2 Membedakan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis</span></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">B. Indikator Pencapaian Kompetensi</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"></span></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">3.2.1 Dapat membedakan jenis garis gambar </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">3.2.2 Dapat membedakan jenis garis non-gambar (sumbu, ukuran, potongan, bantu, arsir, dan putus-putus) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">4.2.1 Dapat membuat jenis garis gambar </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">4.2.2 Dapat membuat jenis garis non-gambar (sumbu, ukuran, potongan, bantu, arsir, dan putus-putus) </span></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">C. Tujuan Pembelajaran</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"></span></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">3.2.1.1 Dapat membedakan jenis garis gambar </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">3.2.2.1 Dapat membedakan jenis garis non-gambar (sumbu, ukuran, potongan, bantu, arsir, dan putus-putus) </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">4.2.1.1 Dapat membuat jenis garis gambar </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">4.2.2.1 Dapat membuat jenis garis non-gambar (sumbu, ukuran, potongan, bantu, arsir, dan putus-putus) </span></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">D. Materi Pembelajaran</b></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu:</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;">Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa. Garis ini misalnya digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1/2 dari tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda, dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong ini.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip, titik,titik,strip” dengan ketebalan1/2 tebal garis biasa. </span></li></ol><span style="font-family: inherit;">Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis tebal, garis sedang dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar ISO memiliki perbandingan 1: 0,7 ; 0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18; 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1; 14; dan 2 mm. </span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0, 18 sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal garis adalah 0,5 atau 0,7.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XneXpRClr3Xb7K88kgrAhn2D9BQElavYhSGxFGdg9q3HmsMZ-dvfYJVmMb_tWSmfe0B7A8wRfvaee8f3KTRXeRmYyFkYTe6tbI4HxZYe4wva7L5IdbiWDWC4zpqyAvQEgr2LjXS1o4s/s252/gbr1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="128" data-original-width="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XneXpRClr3Xb7K88kgrAhn2D9BQElavYhSGxFGdg9q3HmsMZ-dvfYJVmMb_tWSmfe0B7A8wRfvaee8f3KTRXeRmYyFkYTe6tbI4HxZYe4wva7L5IdbiWDWC4zpqyAvQEgr2LjXS1o4s/s0/gbr1.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Keterangan :</span></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">a. Tebal garis</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">b. Jarak antara garis (dianjurkan nilai minimum = 3a)</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">c. Ruang antar garis minimum 0,7 mm</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Jarak minimum antara garis-garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar termasuk arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal dari gambar . Dianjurkan agar ruang antara garis tidak kurang dari 0,7 mm.</span></div></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTFDtwYvRFwQT9wvIBZ6WQG_aCYc4TVzoHGCRbQs6q1a3XuQ6aUfgqT9eG4kZQsrpv5-WAN2BFy055k_Q1MdPToFs40DBy9_1sTHIiIi2Cz2L4B00ATfnCYuSM-5dPHKbUDaCZ33EtkAI/s563/gbr2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="371" data-original-width="563" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTFDtwYvRFwQT9wvIBZ6WQG_aCYc4TVzoHGCRbQs6q1a3XuQ6aUfgqT9eG4kZQsrpv5-WAN2BFy055k_Q1MdPToFs40DBy9_1sTHIiIi2Cz2L4B00ATfnCYuSM-5dPHKbUDaCZ33EtkAI/s0/gbr2.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4QzrU1datTufhbqi4s6z7kRHBGbR0VREON0-J9oK11MmYlEIO-fVg41Rmy2wJO_uY7gCFM9vf2ENis-WDchYmodDO-Sgrp3AlarU6aS7FqnNqquCDf-HkWeZMo6acYepNZuj28VZWyxA/s672/gbr3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="528" data-original-width="672" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4QzrU1datTufhbqi4s6z7kRHBGbR0VREON0-J9oK11MmYlEIO-fVg41Rmy2wJO_uY7gCFM9vf2ENis-WDchYmodDO-Sgrp3AlarU6aS7FqnNqquCDf-HkWeZMo6acYepNZuj28VZWyxA/s640/gbr3.png" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">Skala Gambar</b><span style="font-family: inherit;"> </span></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ada yang kecil dan ada yang besar. Oleh karena itu sering kali tidak memung-kinkan menggambar suatu gambar dalam kertas gambar ukurantertentu, dalam ukuran sebenarnya. Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya besar, dan harus diper-besar jika bendanya terlalu kecil.</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya.</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ada tiga macam skala gambar, yaitu :</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>- Skala pembesaran</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"></span></div></span><blockquote><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari pada benda sebenarnya. Umpama-nya jika bendanya kecil dan rumit seperti misalnya rangkaian kontrol pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk menggambarkan rangkaian ini. </span></div></span><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Penunjukan untuk skala pem-besaran adalah: x:1, sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah :</span></div><div style="text-align: justify;"><b>50:1      20:1      10:1   5:1    2:1</b></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><b></b></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;">- Skala penuh</b></div><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan, agar supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan pemeriksaan. Penunjukkan skala penuh adalah 1:1.</blockquote></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>- Skala pengecilan</b></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><blockquote>Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambar yang dibuat lebih kecil daripada gambar yang sebenarnya sedangkan untuk penunjukkannya adalah 1: x.</blockquote></span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Berikut ini daftar penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan:</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">1: 2 1: 5 1: 10</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">1: 20 1: 50 1: 100</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">1: 200 1: 500 1: 1000</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">1: 2000 1: 5000 1: 10000</span></div></span><span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Bila dibuat pada skala besar, pada saat gambar diperkecil dianjurkan untuk mengacu ke format DIN (Deutsche Industrie </span><span style="font-family: inherit;">Norma/norma industri Jerman) sehingga detail-detail akan tampak jelas</span></div></span>

GARIS-GARIS GAMBAR TEKNIK

Mata Pelajaran  : Gambar Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian    : Teknik Kendaraan Ringan Oto...

Baca selengkapnya »

Aktuator Pada Engine Management System (EMS)

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Aktuator Engine Management System (EMS) adalah suatu perangkat yang dikontrol secara elektronik menggunakan ECU yang memiliki tugas untuk melaksanakan kerja mesin sesuai dengan masukan atau data dari sensor-sensor kendaraan. Dengan kata lain aktuator EMS merupakan output dari sistem EFI. Tanpa adanya output tentunya sistem EFI tidak dapat bekerja. </span></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Jenis Aktuator Engine Management System (EMS)</b></div><div style="text-align: justify;">Pada Engine Management System (EMS) terdiri dari berbagai jenis aktuator. Berbagai macam aktuator ini berfungsi untuk menjalankan berbagai kerja kendaraan. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan aktuator-aktuator Engine Management System (EMS) yang ada pada kendaraan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><b>1. Injector atau Injektor</b><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu3BmFtlhG7BiyT8CRBAJC6-SZw3wx38TPaMrzaOkylBZwGKPWZ3FTQeq48_D7YGcg1cT8S_TIKc4UIs6d7bcG5ELYYSJ4ZzMCf-vYRNphoe6Y0J0corYj5M1i6zB-yn1iIeN-2j9Bmx0/s258/1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="180" data-original-width="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu3BmFtlhG7BiyT8CRBAJC6-SZw3wx38TPaMrzaOkylBZwGKPWZ3FTQeq48_D7YGcg1cT8S_TIKc4UIs6d7bcG5ELYYSJ4ZzMCf-vYRNphoe6Y0J0corYj5M1i6zB-yn1iIeN-2j9Bmx0/s0/1.png" /></a></div><br />Injektor merupakan salah satu aktuator yang berfungsi untuk menginjeksikan atau mengabutkan bahan bakar. Jumlah dan lamanya proses penginjeksian tergantung kontrol dari ECU sesuai dengan inputan dari sensor-sensor. Semakin lama kontrol ECU maka semakin lama juga injektor bekerja. Sebaliknya apabila semakin pendek kontrol ECU maka proses penginjeksian semakin pendek. Semua hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan mesin.</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan masukan dari berbagai sensor seperti jumlah udara yang masuk dan putaran mesin, ECU mengkalkulasi durasi injeksi dasar ditambah dengan koreksi temperature, pendingin, umpan balik dari close loop control dengan sensor oksigen, maka ECU dapat menentukan lamanya pembukaan injector (sebagai durasi injeksi), menggunakan Pulse Width Modulation (PWM) yang dikirim dari ECU. Semakin lama waktu injeksi bahan bakar (pulse width semakin lama) maka bahan bakar yang disemprotkan oleh injector juga akan semakin banyak.</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIOg5DCpI5f56eD4gb7zYKkx_PBknyjDhe1-ziKCb8yW3qntMJBrapT7sFP3heSdBu0qNYYzrXkAisYW-nLdNfLWVqGSTStoKGZ9EYHxFILpM48gx4NHI8nD84iuDHG6OXr-rV6RKN8oI/s284/2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="196" data-original-width="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIOg5DCpI5f56eD4gb7zYKkx_PBknyjDhe1-ziKCb8yW3qntMJBrapT7sFP3heSdBu0qNYYzrXkAisYW-nLdNfLWVqGSTStoKGZ9EYHxFILpM48gx4NHI8nD84iuDHG6OXr-rV6RKN8oI/s0/2.png" /></a></div><br />Sinyal dari ECU mesin menyebabkan arus mengalir dalam kumparan solenoid, yang menyebabkan plunger ditarik, dan membuka katup untuk menginjeksikan bahan bakar. Karena ketika plunger tidak berubah, jumlah injeksi bahan bakar dikontrol pada saat arus di alirkan ke solenoid</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibIL8NDGZgJgygeme7eRPRbJJkpLvLlRwLDZGElg2V08DwtTsNZHJEHWIgci_odLJOSXiNjgSCbJztg1Boe1mw3QABcmcY3mreh2Aw7JbysKI98RhI1HklIcZng8ca-r7dwbSdiQFjHcg/s400/3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="218" data-original-width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibIL8NDGZgJgygeme7eRPRbJJkpLvLlRwLDZGElg2V08DwtTsNZHJEHWIgci_odLJOSXiNjgSCbJztg1Boe1mw3QABcmcY3mreh2Aw7JbysKI98RhI1HklIcZng8ca-r7dwbSdiQFjHcg/s320/3.png" width="320" /></a></div><br />Pada model penginjeksian Multi Point Injection (MPI), setiap silinder memiliki satu injector, yang terpasang pada satu fuel rail yang sama. Suplai bahan bakar ke setiap injector tersimpan pada fuel rail. Pembukaan injektor dilakukan secara electromagnetic, yaitu dengan mengalirkan listrik pada lilitan injektor, saat listrik mengalir ke lilitan maka lilitan menjadi magnet, dan magnet menarik katup jarum pada injektor, lubang injektor terbuka dan injektor menginjek sikan bahan bakar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2.OCV (Oil Control Valve)</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ2eJQcQdTP9XWKoksrHv__XTG_A3DznXLOQHHJ5V9BfjHTi-HnDLFIhaXkEGt7EKPtzPjPdockniIBsaKCNbBdJ3OZC9adXbuzRIC8kk5j6i8WKp1sQpVST5-3CyGnLZFTz9R3eqLKLE/s280/4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="175" data-original-width="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ2eJQcQdTP9XWKoksrHv__XTG_A3DznXLOQHHJ5V9BfjHTi-HnDLFIhaXkEGt7EKPtzPjPdockniIBsaKCNbBdJ3OZC9adXbuzRIC8kk5j6i8WKp1sQpVST5-3CyGnLZFTz9R3eqLKLE/s0/4.png" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaQHZuo6d07kNNtG_YOBfEFWx1CiM0rCNCsWwtHCzmoJEweZmDjdfrB2jWtxCqnKnnLmDQLh1Vs1d0Yj_LRpNIfHb3e6hI31mpZ9Ezs_Y0Gj-meIuT5AjXDN2R5h5DljQvnVlsgKWTykg/s350/5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="207" data-original-width="350" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaQHZuo6d07kNNtG_YOBfEFWx1CiM0rCNCsWwtHCzmoJEweZmDjdfrB2jWtxCqnKnnLmDQLh1Vs1d0Yj_LRpNIfHb3e6hI31mpZ9Ezs_Y0Gj-meIuT5AjXDN2R5h5DljQvnVlsgKWTykg/s320/5.png" width="320" /></a></div><br />OCV bukan termasuk jenis sensor, melainkan aktuator. Oil control valve ini berfungsi untuk mengatur pembukaan katup tergantung pada tekanan oli.</div><div style="text-align: justify;">Oil control valve dikontrol secara langsung oleh ECU untuk mengatur kinerja dari variable valve timing ignition atau yang dikenal VVTi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3.Pompa Bahan Bakar</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIUCfjpMx4NSuLKEFvy2S9_qqQAc1ErCSfhm7zfybiJIk2B_F2aKY_9kbKs2d1X1pWnd-zbvgBZZ1QxIoQVlGFvIxev0T9InHohjXyXm4C69_3T3he3MMdtbeusg1w9nVQ3t02GnB7A6I/s264/6.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="134" data-original-width="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIUCfjpMx4NSuLKEFvy2S9_qqQAc1ErCSfhm7zfybiJIk2B_F2aKY_9kbKs2d1X1pWnd-zbvgBZZ1QxIoQVlGFvIxev0T9InHohjXyXm4C69_3T3he3MMdtbeusg1w9nVQ3t02GnB7A6I/s0/6.png" /></a></div><br />Pompa bahan bakar (Fuel Pump) berfungsi untuk meberikan tekanan yang sesuai agar bahan bakar dapat bersirkulasi pada system suplay bahan bakar. Pompa bahan bakar yang digunakan pada mesin yang mengaplikasikan engine management system adalah pompa elektrik yang mampu memberikan tekanan bahan bakar antara 3 sampai dengan 5 kg/cm2.</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyYGsArEIwItODBJoUx6kdQWJMXd-kE5q3Ci28UgHpE0GpQ6CbHpsCkpL365bJC0VZD-ERw4aV37Z_pYCeJ6g4EaB0iCLUJFGrzDlVtpuOpdxfNmtTgb0CJgINw5lynvr0tx0ff-jca6A/s297/7.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="297" data-original-width="292" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyYGsArEIwItODBJoUx6kdQWJMXd-kE5q3Ci28UgHpE0GpQ6CbHpsCkpL365bJC0VZD-ERw4aV37Z_pYCeJ6g4EaB0iCLUJFGrzDlVtpuOpdxfNmtTgb0CJgINw5lynvr0tx0ff-jca6A/s0/7.png" /></a></div><br />Pada generasi awal, pompa bahan bakar yang digunakan adalah jenis external fuel pump, dimana pompa terpasang di luar tangki. Dengan pertimbangan keamanan, pendinginan dan suara/noise, selanjutnya lebih banyak menggunakan jenis Inte rnal Fuel Pump. Pada jenis internal ini, pompa selalu terendam didalam tangki bahan bakar sehingga terjadi proses pendinginan dari bahan bakar dan meredam kebisingan suara yang dihasilkan pompa. Pompa bahan bakar digerakkan oleh motor listrik magnet permanen yang dikonstruksikan menjadi satu unit dengan rumah pompa</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbqC13-J0V5e-xfwvever7LdfUGFO29yW1PNgHT3VQzea2Wi4Nd780TMH9LAzV-ltejPV3Epn0k4xNu-z5KsaZT1bbJvqjwvaDgpOS3HJXl0uNgJZMDIsFs6RsRX52UJJk2KmLHAQmSQk/s309/8.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="309" data-original-width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbqC13-J0V5e-xfwvever7LdfUGFO29yW1PNgHT3VQzea2Wi4Nd780TMH9LAzV-ltejPV3Epn0k4xNu-z5KsaZT1bbJvqjwvaDgpOS3HJXl0uNgJZMDIsFs6RsRX52UJJk2KmLHAQmSQk/s0/8.png" /></a></div><br />Bila rotor berputar, bensin yang ada dalam saluran masuk akan tertekan melalui keliling rumah pompa dan menimbulkan tekanan bensin dalam saluran tekan. Penempatan pompa bensin listrik berada dalam tangki bahan bakar merupakan alternatif pemasangan pompa yang terbaik, karena pompa akan terlindung dari kotoran yang menempel, juga bunyi pompa akan bisa diredam, serta pompa tidak memerlukan perawatan khusus.</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi37RD_AfU9gblJIbzVNvbTQBorUj-QLcg3-fn1Lc9_PKlooZ2i0u4qp7kpPLmsIolYCsCYSeo0wpRT9gYCjMXX1n_QJ8ukBEwfiZ_g4xh3maun-Xj-mxAJmBWATr4N98e2BWfdijmukLk/s432/9.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="205" data-original-width="432" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi37RD_AfU9gblJIbzVNvbTQBorUj-QLcg3-fn1Lc9_PKlooZ2i0u4qp7kpPLmsIolYCsCYSeo0wpRT9gYCjMXX1n_QJ8ukBEwfiZ_g4xh3maun-Xj-mxAJmBWATr4N98e2BWfdijmukLk/s320/9.png" width="320" /></a></div><br />Pompa bensin listrik harus dapat mensuplai bensin lebih banyak dari kebutuhan pemakaian bahan bakar maksimum, dengan demikian pompa akan mampu selalu menjaga tekanan kerja sistem bahan bakar dalam segala kondisi kerja motor. Rumah pompa terdiri dari sebuah ruang berbentuk silinder dan di dalam rumah tersebut terpasang sebuah piringan rotor yang berputar eksentris terhadap rumah pompa. Di sekeliling piringan rotor terdapat rongga sebagai dudukan roller baja (bantalan putar). Gaya sentrifugal yang timbul ketika rotor berputar akan mendorong roller menjauhi titik tengah, akibatnya roller akan berfungsi membangun tekanan bensin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4.Idle Speed Control (ISC)</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmc8tyZZn0EgTcRpDftVhXj3S7wyssTSCvPvCTwlVHszk3z-IQKefsEfBOEn2Z_LYSOAK2zfCNLdD5YhJB6avagWly43CCwCF8Pjd01hL4LAWy6cIubcJ3D51CMew20CEvHP8WkEIyw0w/s339/10.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="209" data-original-width="339" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmc8tyZZn0EgTcRpDftVhXj3S7wyssTSCvPvCTwlVHszk3z-IQKefsEfBOEn2Z_LYSOAK2zfCNLdD5YhJB6avagWly43CCwCF8Pjd01hL4LAWy6cIubcJ3D51CMew20CEvHP8WkEIyw0w/s320/10.png" width="320" /></a></div><br />Idle Speed Control (ISC) merupakan pengontrol jalur udara tambahan yang digunakan untuk mensuplai udara ke dalam intake manifold pada saat Throtle valve menutup. </div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ1xihWgmAhf7vwTI11qZvBB3DtuRNOjn8wnQx17UWvYenj2Q10zCVlCZcdW-vojc11MwS9_sr_hGdwPiKy4hTQB17GVhnI4dqCoRqcrpa15mrZP20Sjo1kxGEcsWl8bH4-Lc24XleL1o/s327/11.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="218" data-original-width="327" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ1xihWgmAhf7vwTI11qZvBB3DtuRNOjn8wnQx17UWvYenj2Q10zCVlCZcdW-vojc11MwS9_sr_hGdwPiKy4hTQB17GVhnI4dqCoRqcrpa15mrZP20Sjo1kxGEcsWl8bH4-Lc24XleL1o/s320/11.png" width="320" /></a></div><br />Dengan demikian ISC berfungsi pada saat mesin bekerja pada putaran idle, dan pada saat terjadi penambahan beban mesin seperti pada saat mengaktifkan AC, memutar steer saat idle dan aktifasi beban-beban listrik yang besar seperti lampu kepala maupun Radiator fan . ISC bekerja untuk menjaga agar engine dapat bekerja dengan halus pada putaran idle yang ditetapkan meskipun ada tambahan beban engine, baik beban mekanis maupun beban elektrik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>5.Electronic Spark Advance (ESA)</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPs4_CUrUsbV-aVKJxWBsnLw9gWwborysAi40uJr1sOiAWKOaiNteaduEfbtMNGFe4uNBygGiLCL6Kv_vQmfFVcr6l-HYn_QmCj-0Xp5usTUq9zgAoLlhkm3qvCGu3DXysFfZkXUVB0e0/s372/12.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="218" data-original-width="372" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPs4_CUrUsbV-aVKJxWBsnLw9gWwborysAi40uJr1sOiAWKOaiNteaduEfbtMNGFe4uNBygGiLCL6Kv_vQmfFVcr6l-HYn_QmCj-0Xp5usTUq9zgAoLlhkm3qvCGu3DXysFfZkXUVB0e0/s320/12.png" width="320" /></a></div><br />Electronic spark advance merupakan salah satu jenis aktuator. ESA memiliki fungsi sebagai pengontrol waktu atau saat pengapian. Hal ini bertujuan agar proses pembakaran terjadi secara maksimal. Saat pengapian diatur berdasarkan sensor-sensor yang terdapat pada kendaraan kemudian diolah dan dijadikan output untuk mengontrol ESA.</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHaPwxL1iHamzTaba1oy5EBZD7GmFRoM8Cxbdul1pb5E-XMbroNSTk3CBr4Xlf56bBcg9pUSUTo9p3akieKrQKe26ZoDjlPewhkA3LIYQUoe_oAjfF0DwCbsW6QLUj_OsWxSoFWgXNKkY/s335/13.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="216" data-original-width="335" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHaPwxL1iHamzTaba1oy5EBZD7GmFRoM8Cxbdul1pb5E-XMbroNSTk3CBr4Xlf56bBcg9pUSUTo9p3akieKrQKe26ZoDjlPewhkA3LIYQUoe_oAjfF0DwCbsW6QLUj_OsWxSoFWgXNKkY/s320/13.png" width="320" /></a></div><br />Pada saat kunci kontak mengalirkan arus listrik ke + coil, dan – coil mendapatkan pemasaan dari system control (ECU), maka pada kumparan primer akan menghasilkan medan magnet pada inti besi coil. Pada saat yang sama, akan menghasilkan induksi medan magnet dan pada kumparan sekunder menghasilkan tegangan tinggi, yang besarnya sesuai dengan perbandingan lilitan kedua kumparan tersebut. Tegangan tinggi ini diteruskan ke busi melalui distributor sesuai dengan urutan pengapiannya</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6.Exhaust Gas Recirculating (EGR)</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7HLi26qQC00PTZ2X_L3JzR-sqFhbQBSlGJ14TVERUD64A8vYrANnwykONRypFm3Nmvywzg4e5Mdh8KAV63tH-8ZvFMnFNKcDC3qmSgtPalCD6ElLNodmpPPA6qvKx0hz-BfGL_z4otxY/s308/14.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="259" data-original-width="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7HLi26qQC00PTZ2X_L3JzR-sqFhbQBSlGJ14TVERUD64A8vYrANnwykONRypFm3Nmvywzg4e5Mdh8KAV63tH-8ZvFMnFNKcDC3qmSgtPalCD6ElLNodmpPPA6qvKx0hz-BfGL_z4otxY/s0/14.png" /></a></div><br />Exhaust gas recirculating merupakan salah satu jenis aktuator. EGR berfungsi untuk mengembalikan gas buang ke dalam intake manifold agar dilakukan pembakaran lebih lanjut. Hal ini dikarenakan kandungan NOx yang banyak. Dengan begitu perlu dilakukan proses pembakaran untuk mengurai gas NOx ini sehingga emisi gas buang menjadi lebih sedikit</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>7.Kontrol Electric Fan</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCE4klNchczb1TjLpxzOzJBDL_dev2POsmokqC4lAlchunMeeAJZP8bzXjXsxPhpJpVNUt7FCAQAFEkz8UslSvVyMmvdHTUVH86xBK4GoLXo_76H-Dm3XBz1el7eF2Xa54PgvA5tTxWQ4/s293/15.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="217" data-original-width="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCE4klNchczb1TjLpxzOzJBDL_dev2POsmokqC4lAlchunMeeAJZP8bzXjXsxPhpJpVNUt7FCAQAFEkz8UslSvVyMmvdHTUVH86xBK4GoLXo_76H-Dm3XBz1el7eF2Xa54PgvA5tTxWQ4/s0/15.png" /></a></div><br />Kontrol electric fan merupakan salah satu jenis aktuator. Kontrol electric fan ini memiliki fungsi untuk menyalakan dan mematikan kipas pendingin sesuai dengan kebutuhan mesin. Kipas pendingin atau electric fan akan bekerja saat temperatur mesin sudah mencapai temperatur kerja, adanya kerusakan pada sistem pendingin (thermostat atau wts), saat sistem AC dinyalakan. Kontrol electric fan akan mendapatkan kontrol output dari ECU untuk menyalakan atau mematikan kipas pendingin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>8.Kontrol Cut AC</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7N2yidGgaKl-JK_vzG4HBv_ULXrYiPV7eEv1LMZ3lLWSGe3zCK_Pskmv8ihLgxBhvlEoUcP4F3-Gx26S0hEjE00HWCLOdOnObNwjy4qjivXOkbilyd38AKrMp2nACj4ofmpp-lUGkWRc/s327/20.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="318" data-original-width="327" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7N2yidGgaKl-JK_vzG4HBv_ULXrYiPV7eEv1LMZ3lLWSGe3zCK_Pskmv8ihLgxBhvlEoUcP4F3-Gx26S0hEjE00HWCLOdOnObNwjy4qjivXOkbilyd38AKrMp2nACj4ofmpp-lUGkWRc/s320/20.png" width="320" /></a></div><br />Kontrol cut AC merupakan salah satu jenis aktuator. Kontrol cut AC berfungsi untuk mematikan sistem AC apabila terjadi kondisi mesin overheating, atau kecepatan kendaraan yang tinggi. Hal ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin terutama pada sistem AC</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>9.VSV (Vacuum Switching Valve) Atau EVAP</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRa1pYi62HUMYAq6kKtV-4BS5a8XwANm4oqe5ux4SRW8RlLyU1djdcAgzty2kJiN6cPMBEh-YQUGeI6RYHGn7oM9jKoGDpCfo9N6cYVc3GcLx0_lVFgI09fVYdZnh7khIiNHj9wsWksCE/s261/16.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRa1pYi62HUMYAq6kKtV-4BS5a8XwANm4oqe5ux4SRW8RlLyU1djdcAgzty2kJiN6cPMBEh-YQUGeI6RYHGn7oM9jKoGDpCfo9N6cYVc3GcLx0_lVFgI09fVYdZnh7khIiNHj9wsWksCE/s0/16.png" /></a></div><br />VSV bukan termasuk sensor tetapi aktuator, fungsi katup VSV (EVAP) adalah untuk membuka saluran uap bensin dari tanki melalui charcoal canister, uap bensin dari tanki tersebut akan ikut terbakar didalam mesin. Katup VSV biasanya bekerja setelah kondisi mesin sudah panas.</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOWptUaxK-tAEY_Sj0i772CYMPtGj-5wtCUTR3WvT-MeQZrXkX2C0TmtVs9Dl-nzZYzmO0I2oR0GR3gn-otqYu7CM9a71MjYlE9q5SlLZ14jnaSZEO8lqCbwn5LCxc1b0IBVmZ24wp5Do/s234/17.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="189" data-original-width="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOWptUaxK-tAEY_Sj0i772CYMPtGj-5wtCUTR3WvT-MeQZrXkX2C0TmtVs9Dl-nzZYzmO0I2oR0GR3gn-otqYu7CM9a71MjYlE9q5SlLZ14jnaSZEO8lqCbwn5LCxc1b0IBVmZ24wp5Do/s0/17.png" /></a></div><br />VSV dipasang diantara tangki dan intake manifold atau saluran masuk akan dihubungkan dengan sebuah selang yang dijembatani oleh katup VSV ini. Uap bahan bakar yang dikeluarkan dari tangki akan ikut dibakar di dalam ruang bakar mesin. Katup VSV ini bekerja saat mesin sudah mencapai suhu kerja normal</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>10.Malfunction Indikator Lamp (MIL)</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOpVf_DRDLwPvpDefGETghRO1or6xbqgRwhRSXQYXOeLc-tNZVASNR3XJuRBCUfvQnmocQY-_pGbMcSVk55Q2RZ2C95rP-gXYWDBgeF5QfVdHcFl274yRAWKvVobrYYIIDihk_hWw2tvM/s393/18.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="138" data-original-width="393" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOpVf_DRDLwPvpDefGETghRO1or6xbqgRwhRSXQYXOeLc-tNZVASNR3XJuRBCUfvQnmocQY-_pGbMcSVk55Q2RZ2C95rP-gXYWDBgeF5QfVdHcFl274yRAWKvVobrYYIIDihk_hWw2tvM/s320/18.png" width="320" /></a></div><br />Malfuction indikator lamp merupakan salah satu jenis aktuator. MIL berfun gsi sebagai indikator ketika adanya trouble atau kerusakan pada sistem EFI. Dengan begitu pengendara akan lebih cepat dilakukan respon agar tidak terjadi kerusakan yang lebih lanjut</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>11.Data Link Connector (DLC)</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6bQyn_pJmpsFKUYqPNOreaiHVEaUh5n5D2pwNxIwaLOPCakNOCI1KQcZ57q3rddAHOQAdFeal4JD-aLDVfnLp6lncSRm2xR8kS50ebAHs9GNb9ypj9xCMcBxqtYtrzBlUC5Us5kp57xI/s315/19.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="214" data-original-width="315" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6bQyn_pJmpsFKUYqPNOreaiHVEaUh5n5D2pwNxIwaLOPCakNOCI1KQcZ57q3rddAHOQAdFeal4JD-aLDVfnLp6lncSRm2xR8kS50ebAHs9GNb9ypj9xCMcBxqtYtrzBlUC5Us5kp57xI/s0/19.png" /></a></div><br />Data link connector merupakan salah satu jenis aktuator. DLC berfungsi sebagai socket untuk mendeteksi kerusakan atau kondisi pada sistem EFI. Socket ini biasanya dihubungkan pada scanner sehingga bisa dilakukan proses scanning mengenai keadaan sistem EFI.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">Scan QR Code Materi di atas</span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4tGeo-1WetsmLicU83aR81uXIO6d_xTiS2wnXixsn_RRcMrUQoJzy7LG3NDM2fwq4LRoWv72jkWfFhIwXATPQTLU9v7xyfytJE-i_5rRCkwrTulNM67dxfpinSGhQrEOBww68NzdX7nLgEWHnUE4-Ze1hTmfCeVWFlaDjxVWLxff8D2aA9EPLsQJF/s164/Aktuator%20EMS.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="164" data-original-width="164" height="164" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4tGeo-1WetsmLicU83aR81uXIO6d_xTiS2wnXixsn_RRcMrUQoJzy7LG3NDM2fwq4LRoWv72jkWfFhIwXATPQTLU9v7xyfytJE-i_5rRCkwrTulNM67dxfpinSGhQrEOBww68NzdX7nLgEWHnUE4-Ze1hTmfCeVWFlaDjxVWLxff8D2aA9EPLsQJF/s1600/Aktuator%20EMS.png" width="164" /></a></div><br /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><br /></span></div></span>

Aktuator Pada Engine Management System (EMS)

Aktuator Engine Management System (EMS) adalah suatu perangkat yang dikontrol secara elektronik menggunakan ECU yang memiliki tugas untuk me...

Baca selengkapnya »

Perbaikan dan perawatan ban dalam dan ban luar

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>Materi. 3 Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara</b></span></div><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #2b00fe;">A. Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type) </span></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam. Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #2b00fe;">B. Ban Tubeless </span></b></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Ban Tubeless (ban tanpa ban dalam) tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil (air valve) langsung dipasang pada pelek.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ_GODpzONs2Ghpa-VP5ej95KaOkF8XsAbCQS-j_x10o7kWMXjMmndvjqQaVbcwRFgjCpQMbZTeaPAIWJSgp-ukGFus7EyerUBv1GzaIYw3Jo7QRMxXa2lUdNdFF1gwwSsUY8mjNk5yjw/s353/M.3.G.1.png" imageanchor="1" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="174" data-original-width="353" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ_GODpzONs2Ghpa-VP5ej95KaOkF8XsAbCQS-j_x10o7kWMXjMmndvjqQaVbcwRFgjCpQMbZTeaPAIWJSgp-ukGFus7EyerUBv1GzaIYw3Jo7QRMxXa2lUdNdFF1gwwSsUY8mjNk5yjw/s0/M.3.G.1.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Ganbar Ban Tubeless</span><br /></td></tr></tbody></table></blockquote></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan ban dengan ban dalam dan tanpa ban dalam:</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoEC-jsQ7G3TNEpi3xNwUnO3RrCOM2Vo32ijvTLOdwPeMPiw1vdc55lERgVvev8wkbrWXlltqRj6assOi90_1mG7CyhK8CcH4y6BI-JsVu9rOgbumuPtCcGMHazp-5sTHMWv4NfIqeYso/s565/M.3.G.2.png" imageanchor="1" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="290" data-original-width="565" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoEC-jsQ7G3TNEpi3xNwUnO3RrCOM2Vo32ijvTLOdwPeMPiw1vdc55lERgVvev8wkbrWXlltqRj6assOi90_1mG7CyhK8CcH4y6BI-JsVu9rOgbumuPtCcGMHazp-5sTHMWv4NfIqeYso/s0/M.3.G.2.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Gambar perbedaan Ban dalam dan tubeles</span><br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b style="background-color: #fcff01;">Perbedaan Ban Tube Type dengan Ban Tubeless</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5nLSi1lVVEUorN44pO9SJgyjWtaYdOBQkxwlanCW_Bu6yJhBTY-4yqSfrgSTKPDpLfnrLSet_FoyWGs81gpSDT8kO0Qc1xt76dyh19_bTL9HhVvEawURegkXE3jiF7noVj2VjHl7K-PU/s740/qq.png" imageanchor="1" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="107" data-original-width="740" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5nLSi1lVVEUorN44pO9SJgyjWtaYdOBQkxwlanCW_Bu6yJhBTY-4yqSfrgSTKPDpLfnrLSet_FoyWGs81gpSDT8kO0Qc1xt76dyh19_bTL9HhVvEawURegkXE3jiF7noVj2VjHl7K-PU/s640/qq.png" width="640" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><b>Keuntungan Ban Tubeless :</b></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;">Bila ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes sekaligus karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Sekalipun tertusuknya pada saat kendaraan berjalan, biasanya tekanan udaranya tidak turun tiba-tiba sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan.<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijDGLipTiyzjp33TamydvyYi4fYEzHQBaycR9bGbg7asrRVQNcuUatTwLCS2lpQjCw049NaKobcOn21_bO1e3nmx-7kFGGHzY0p4Lu35y3y7RR3lFB8Rqjm6k9X0u-Dn742StmXAEqO_g/s409/M.3.G.3.png" imageanchor="1" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="308" data-original-width="409" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijDGLipTiyzjp33TamydvyYi4fYEzHQBaycR9bGbg7asrRVQNcuUatTwLCS2lpQjCw049NaKobcOn21_bO1e3nmx-7kFGGHzY0p4Lu35y3y7RR3lFB8Rqjm6k9X0u-Dn742StmXAEqO_g/s0/M.3.G.3.png" /></a></div></div></span></li><li><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;">Karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim, transfer radiasi panas akan lebih baik. Dengan dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban menjadi lebih ringan. </div></span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">PENTING ! </span></b></div><div style="text-align: justify;"></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #fcff01;">Ban tubeless tidak berarti tahan terhadap tusukan, tetapi hanya kebocoran udaranya saja yang lambat dibandingkan dengan ban biasa. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #fcff01;">Mengendarai dengan ban tubeless yang masih ada pakunya sangat berbahaya, terutama pada kecepatan tinggi, paku akan terlempar keluar, suhu akan meningkat (disebabkan adanya gesekan yang kempes), menyebabkan ban akan rusak sebelum ditambal.</span></div></blockquote><div style="text-align: justify;"></div></span><div><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b></b></span></span></div>

Perbaikan dan perawatan ban dalam dan ban luar

Materi. 3 Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara A. Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type)  Di dalamnya terdapat ban dalam untuk...

Baca selengkapnya »

BAB 2 PELUANG USAHA

<div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>A. Peluang Usaha </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Harus diakui bahwa sebenarnya peluang usaha di sekitar kita sangat banyak. Namun tidak semua peluang usaha atau bisnis tepat dilakukan pada sembarang waktu dan tempat. Bagi calon wirausaha yg akan membuka usaha baru, perlu terlebih dahulu melakukan observasi, survei lapangan, dan banyak bertanya mengenai seluk beluk bisnis yang akan digelutinya.</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Peluang usaha terdiri dari dua kata, Peluang dan usaha. Peluang berarti kesempatan, dan usaha berarti upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai daya atau sumber daya yang dimiliki. Secara sederhana peluang usaha merupakan suatu kesempatan yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan sumber daya yang miliki. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Tujuan yang hendak dicapai bisa dalam keuntungan, uang, kekayaan, kepuasan batin, popularitas, status sosial dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut seseorang dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Sumber daya itu dapat berupa uang/modal, pengetahuan, skill, relasi yang luas, pengalaman dan lain-lain. Artinya sumber daya ini mencakup segala sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan usaha. </font><span style="font-family: helvetica;">Seorang wirausaha harus berfikir tentang seperti apa peluang usaha yang baik itu. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Berikut adalah ciri-ciri peluang usaha yang baik. </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: helvetica;">Bersifat orisinil </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Harus dapat mengantisipasi peruabahan persaingan dan kebutuhan pasar </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Sesuai dengan minat </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Tingkat kelayakan usaha teruji </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Bersifat ide kreatif </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Ada keyakinan untuk mewujudkan </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Ada rasa senang saat menjalankan </span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dalam kenyataannya peluang yang baik saja tidak cukup, tapi juga harus potensial. Banyaknya peluang usaha di sekitar kita, mengharuskan seorang wirausaha untuk cermat dalam mengkaji mana peluang usaha yang potensial.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ciri-ciri peluang usaha yang Potensial adalah sebagai berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: helvetica;">Memiliki nilai jual</span></li><li><font face="helvetica">Usaha bukan hanya ambisi pribadi semata, dan bersifat nyata </font></li><li><font face="helvetica">Usaha tersebut mamapu bertahan lama di pasar </font></li><li><font face="helvetica">Tidak menghabiskan modal, karena terlalu besar investasinya </font></li><li><font face="helvetica">Bisa ditingkatkan skalanya menjadi industri </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Peluang usaha yang bernilai jual memiliki ciri-ciri sebagai berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Mampu memenuhi kebutuhan konsumen</font></li><li><font face="helvetica">Memiliki keunggulan bersaing </font></li><li><font face="helvetica">Tidak bersifat sementara </font></li><li><font face="helvetica">Ada nilai uang </font></li><li><font face="helvetica">Memenuhi aspek kreatif dan inovatif </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">B. Analisis Peluang Usaha</font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Tidak semua peluang yang ada dihadapan kita secara otomatis bisa dikerjakan. Namun terlebih dahulu harus dilakukan analisis. Analisis peluang usaha adalah suatu analisis untuk mengetahui berbagai kemungkinan dari berbagai macam kesempatan usaha, mana yang bisa dilakukan dan bisa memberikan keuntungan dengan berbagai tingkat resiko yang akan di hadapi. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Untuk dapat menggali dan memanfaatkan peluang usaha, seorang wirausaha harus dapat berfikir secara positif dan kreatif, diantaranya yaitu: </font></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Percaya dan yakin bahwa usaha tersebut dapat dilaksanakan </font></li><li><font face="helvetica">Mau menerima gagasan atau ide-ide baru </font></li><li><font face="helvetica">Memiliki semangat kerja yang tinggi </font></li><li><font face="helvetica">Mampu berkomunikasi dengan baik </font></li><li><font face="helvetica">Bertanya pada diri sendiri </font></li><li><font face="helvetica">Mau mendengarkan saran orang lain </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica"><b>C. Persiapan Peluang Usaha </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Untuk melakukan analisis peuang usaha di butuhkan persiapan sebagai berikut. </font></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Meneliti luas usaha yang dipilih </font></li><li><font face="helvetica">Bentuk usaha </font></li><li><font face="helvetica">Jenis usaha yang ditekuni </font></li><li><font face="helvetica">Mengenal informasi usaha yang diterima </font></li><li><font face="helvetica">Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan</font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Langkah-langkah analisis peluang usaha : </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Membuat sketsa bidang usaha yang ditekuni </font></li><li><font face="helvetica">Penyediaan modal </font></li><li><font face="helvetica">Mengurus izin usaha </font></li><li><font face="helvetica">Menyiapkan tenaga kerja </font></li><li><font face="helvetica">Menyiapkan sarana </font></li><li><font face="helvetica">Menyiapkan bahan baku </font></li><li><font face="helvetica">Menetapkan lokasi </font></li><li><font face="helvetica">Menetapkan metodologi </font></li><li><font face="helvetica">Menetapkan teknologi usaha </font></li><li><font face="helvetica">Menetapkan Manajemen </font></li><li><font face="helvetica">Mencari Mitra Usaha </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red; font-family: helvetica;">D. Tujuan Analisis Peluang Usaha </b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Secara umum tujuan analisis peluang usaha adalah untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak dikerjakan atau tidak. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus cermat, yakin dan berani. </font></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><font face="helvetica">Tujuan analisis peluang usaha : </font></li><li><font face="helvetica">Untuk menemukan peluang usaha. </font></li><li><font face="helvetica">Untuk menemukan potensi usaha. </font></li><li><font face="helvetica">Untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia. </font></li><li><font face="helvetica">Untuk mengetahui berapa lama usaha bertahan </font></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">E. Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha </font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Seorang wirausaha senantiasa dihadapkan dalam dua kemungkinan, yakni keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan usaha.</blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan keberhasilan dan kegagalan usaha. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><b>1. Faktor-faktor penyebab keberhasilan wirausaha </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan suatu usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang wirausaha dalam mengelola usaha: </font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica">a. Faktor manusia </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">1) Kepribadian</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Kepribadian atau karakter seseorang sangat menunjang keberhasilannya. Karakter bisa bawaan dari lahir namun bisa juga di latih secara terus-menerus. Kemauan keras untuk berubah dan lingkungan sangat berpengaruh bagi pembentukan karakter. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">2) Ilmu Pengetahuan </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Ilmu pengetahuan, membantu kita dalam menghadapi berbagai persoalan. Dalam mengelola usaha seorang wirausaha dihadapkan dengan berbagai macam kondisi. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">3) Pengalaman yang dimiliki </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik. Kita bisa belajar dari pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman orang lain bisa kita amati secara langsung, bisa juga berupa kisah inspiratif bisa di dapatkan melalui buku, maupun media elektronik seperti televisi, internet. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><font color="#ff0000">b. Keuangan </font></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Faktor keuangan merupakan salah satu pendukung keberhasilan dalam usaha. Tanpa adanya modal, usaha tidak mungkin bisa berjalan. Modal tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran, seperti pembelian bahan baku, peralatan, perlengkapan kerja, gaji karyawan, promosi dan kegiatan operasional lainnya. Uang memang bukan segalanya tapi segalanya membutuhkan uang. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica">c. Perencanaan </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Perencanaan yang matang sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan usaha. Agar usaha yang mau dijalankan bisa terarah, dan tidak asal berjalan maka dibutuhkan planning yang matang. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Perencanaan dapat dimulai saat usaha itu mau didirikan, misal: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Produk apa yang mau dibuat</font></li><li><font face="helvetica">Berapa modal yang dibutuhkan</font></li><li><font face="helvetica">Siapa calon konsumen sasarannya </font></li><li><font face="helvetica">Dimana tempat usahanya </font></li><li><font face="helvetica">Siapa yang terlibat dalam kegiatan usaha </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><font color="#ff0000" face="helvetica">d. Pemasaran</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Pemasaran produk merupakan faktor sangat penting. Sebagus apapun produk, bila tidak mampu memasarkannya, maka produk tidak dapat menjangkau konsumen yang dituju. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Oleh sebab itu harus dipikirkan, misalnya:</font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Siapa yang akan memasarkan produk </font></li><li><font face="helvetica">Siapa yang akan beli (pembeli potensial) produk </font></li><li><font face="helvetica">Apa strategi yang digunakan </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Selain faktor diatas, keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usaha menurut Adyaksa Dault harus dilandasi dengan falsafah yang dikenal dengan nama “ DORAEMON”, yaitu sebagai berikut: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Dream : memiliki impian </font></li><li><font face="helvetica">Opportunity : mampu mencari peluang usaha </font></li><li><font face="helvetica">Reform : menyusun perencanaan dan mengimplementasikan secara sistematis </font></li><li><font face="helvetica">Action : melakukan suatu tindakan </font></li><li><font face="helvetica">Energy : memiliki semangat yang tinggi </font></li><li><font face="helvetica">Mapping : bisa melakukan pemetaan usaha dengan analisis SWOT </font></li><li><font face="helvetica">Organizing : bergabung dengan organisasi atau perkumpulan </font></li><li><font face="helvetica">Network : memiliki jaringan atau relasi yang luas </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>2. Faktor-faktor penyebab kegagalan wirausaha </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><blockquote>Keberhasilan dan kegagalan wirausaha sangat tergantung dari kepribadian wirausaha itu sendiri. </blockquote></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Menurut Zimmerer yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya adalah: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Tidak kompeten dalam manajerial</font></li><li><font face="helvetica">Kurang berpengalaman</font></li><li><font face="helvetica">Tidak bisa mengelola keuangan</font></li><li><font face="helvetica">Lokasi yang kurang mendukung</font></li><li><font face="helvetica">Gagal dalam perencanaan</font></li><li><font face="helvetica">Sikap yang kurang bersungguh-sungguh</font></li><li><font face="helvetica">Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan</font></li><li><font face="helvetica">Kurang pengawasan peralatan</font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">F. Memanfaatkan Peluang </font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Secara Kreatif Dan Inovatif Salah satu faktor keberhasilan seorang wirausaha adalah kemampuannya dalam memanfaatkan peluang secara kreatif dan inovatif. Kreatifitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan orang yang kreatif adalah mereka yang memiliki daya cipta. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Berdasarkan penelitian kreatifitas dapat diidentifikasikan yaitu: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Menciptakan (to create) adalah proses berupa mencari atau menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. </font></li><li><font face="helvetica">Memodifikasikan (to modify) dalam memodifikasi sesuatu berupa mencari cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaanya oleh orang lain </font></li><li><font face="helvetica">Mengkombinasikan (to combine) yaitu mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan</font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Seorang wirausaha harus bisa berfikir bagaimana memanfaatkan peluang usaha di sekitar secara kreatif dan inovatif, dengan cara: </span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Memanfaatkan barang yang tidak terpakai Misalnya memanfaatkan kain perca, sedotan, stik es krim menjadi produk yang punya nilai jual </font></li><li><font face="helvetica">Memanfaatkan barang yang disediakan oleh alam Misalnya memanfaatkan akar pohon, tanah liat menjadi kerajinan </font></li><li><font face="helvetica">Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada</font></li><li><font face="helvetica">Misalnya saat musim hujan dengan menjual payung dan jas hutan, musim panas menjual masker muka, jaket dll </font></li><li><font face="helvetica">Memanfaatkan segala sesuatu yang bisa memberikan peluang usaha. </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red; font-family: helvetica;">G. Jenis-Jenis Inovasi </b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Pengertian inovasi menurut Stephen Robbins adalah sebuah ide atau gagasan baru yang di terapkan untuk memperbaiki suatu produk. </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Adapun ciri-ciri inovasi diantaranya adalah:</font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Memiliki kekhasan atau khusus, artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan </font></li><li><font face="helvetica">Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan pemikiran yang memiliki kadar orisinalitaasi </font></li><li><font face="helvetica">Dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui proses yang tidak tergesa-gesa dan dipersiapkan secara matang terlebih dahulu 4) Memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk strategi untuk mencapai tujuan </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Sedangkan jenis Inovasi menurut Kuratko ada 4 jenis inovasi, yaitu: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Invensi (penemuan baru) </font></li><li><font face="helvetica">Ekstensi (pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya) </font></li><li><font face="helvetica">Duplikasi (penggandaan, memperbanyakproduk yang sudah ada dan terkenal) </font></li><li><font face="helvetica">Sintesis (penggabungan atau mengkombinasikan konsep dan formula yang sudah ada menjadi formula yang baru </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><font color="#ff0000">H. Sumber Peluang Usaha</font></b></span></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><blockquote>Peluang usaha bersumber atau diawali dengan adanya ide atau Inspirasi yang bersumber dari faktor internal dan eksternal </blockquote></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><b>1. Faktor internal </b></font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Pengetahuan yg dimiliki </font></li><li><font face="helvetica">Pengalaman dari individu itu sendiri </font></li><li><font face="helvetica">Pengalaman dari orang lain</font></li><li><font face="helvetica">Intuisi/pemikiran yg muncul dari diri sendiri </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>2. Faktor eksternal </b></span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan </font></li><li><font face="helvetica">Kesulitan yang dihadapi sehari-hari </font></li><li><font face="helvetica">Kebutuhan yang belum terpenuhi </font></li><li><font face="helvetica">Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yg baru </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Cara Memanfaatkan Peluang menurut Dr. DJ. Schwartz </span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Percaya & yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan </font></li><li><font face="helvetica">Jangan bergaul pada lingkungan statis yang akan melumpuhkan pikiran </font></li><li><font face="helvetica">Senantiasa bertanya pd diri sendiri, “bagamana saya dapat melakukan usaha yg lebih baik” </font></li><li><font face="helvetica">Banyak bertanya & mendengarkan </font></li><li><font face="helvetica">Perluas pikiran </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: helvetica;"><font color="#2b00fe">Pendekatan Analisis Peluang Usaha </font></b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam menganalisis peluang usaha, yaitu. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><b>1. Analisis SWOT </b></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Merupakan analisis untuk mengetahui faktor internal (Strenght dan Weaknes) dan eksternal (Opportunity dan Threats) perusahaan. SWOT sangat penting untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman, sehingga wirausaha bisa melakukan strategi yang tepat. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;">Strenght yaitu kekuatan atau kelebihan yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk mendukung usaha, contoh: memiliki produk yang berkualitas dan sudah dikenal masyarakat, memiliki tenaga kerja (SDM) yang kompeten dan loyal </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Weakness yaitu kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, bila tidak diatasi akan menghambat kinerja usaha, contoh: karyawan yang kurang pengalaman, </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Opportunity : Peluang atau kesempatan untuk mengembangkan usaha</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Threat: Ancaman, gangguan, hambatan</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: helvetica;">2. Analisis 5 W + 1 H </b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Analisis ini untuk menjawab pertanyaan What : produk apa? Where : dimana lokasi? When : kapan akan memulai? Why : Mengapa memilih produk ini? Who : Siapa orang yang akan terlibat di dalamnya How : Bagaimana menjalankan usaha ini?</font></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: helvetica;">3. Study Kelayakan Usaha </b></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Studi kelayakan bisnis menurut Husein Umar, 2003, yaitu penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan maksimum dalam waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru</font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica"><br /></font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Menurut Yacob Ibrahim, 2009 yang dimaksud studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah menganalisis faktor-faktor bisnis dalam menentukan rencana bisnis tersebut harus dilaksanakan, tidak dilaksanakan ataupun ditunda, dan untuk menilai kelayaka dalam pengembangan sebuah usaha. </font></div><div style="text-align: justify;"><font face="helvetica">Manfaat studi kelayakan bisnis antara lain digunakan untuk: </font></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica">Merintis usaha baru </font></li><li><font face="helvetica">Mengembangkan usaha yang sudah ada </font></li><li><font face="helvetica">Memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan </font></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tahapan Studi kelayakan usaha dapat dilakukan dengan cara : </span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><font face="helvetica"><b>Tahap penemuan ide</b>. Suatu produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan </font></li><li><font face="helvetica"><b>Tahap penelitian usaha</b>. Dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan </font></li><li><font face="helvetica">T<b>ahap evaluasi. </b>Mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan, mengevaluasi proyek yang sedang dibangun, dan mengevaluasi bisnis yang sudah di operasionalkan secara rutin </font></li><li><font face="helvetica"><b>Tahap pengurutan usulan yang layak</b>. Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis, maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting untuk direalisasikan </font></li><li><font face="helvetica"><b>Tahap perencanaan pelaksanaan</b>. Setelah rencana bisnis di pilih untuk direalisaskan, perlu di buat rencana kerja pelaksanaan proyek. </font></li><li><font face="helvetica"><b>Tahap pelaksanaan</b>. Setelah semua persiapan selesei, tahap berikutnya adalah merealisasikan pelaksanaan</font></li><li><font face="helvetica"><b>Tujuan studi kelayakan bisnis/usaha:</b> </font><span style="font-family: helvetica;">Untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar pada peluang bisnis yang kurang menguntungkan.</span></li></ul></div>

BAB 2 PELUANG USAHA

A. Peluang Usaha  Harus diakui bahwa sebenarnya peluang usaha di sekitar kita sangat banyak. Namun tidak semua peluang usaha atau bisnis tep...

Baca selengkapnya »