GuidePedia

0
Tipe-tipe rem yang lazim digunakan pada kendaraan ringan dibedakan menjadi beberapa tinjauan. Berdasar tinjauan bidang geseknya dibedakan menjadi dua, yaitu rem tromol dan cakram. 
Gambar 1. Jenis rem tromol
Konstruksi rem tromol ada bermacam-macam, antara lain yaitu : leading trailing, two leading, uni servo dan duo servo. Leading trailing menggunakan satu silinder aksi ganda dan anchor, sebagaimana terilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2. Konstruksi Leading Trailing
Sepatu rem yang mempunyai gerakan searah dengan putaran tromol disebut leading dan yang berlawanan arah putaran tromol disebut trailing. Jadi saat bergerak maju maupun mundur terdapat satu leading dan satu trailing. Sepatu rem leading mempunyai gaya pengereman yang lebih besar karena efek terseretnya sepatu rem oleh putaran tromol. Hal itu biasa disebut self-energizing effect. Model two leading menggunakan dua silinder hidrolik tetap. 

Pada model single action kedua silindernya hanya mempunyai satu piston, sedangkan yang model double action kedua silindernya mempunyai dua piston. Model single action sering disebut two leading sedangkan model double action sering disebut dual two leading.

Gambar di bawah ini memberikan ilustrasi konstruksi modelmodel tersebut. Model ini mempunyai keuntungan gaya pengeremannya lebih baik, karena kedua sepatu rem mempunyai self-energizing effect.
Gambar 3. Konstruksi Two Leading dan Dual Two Leading
Model selanjutnya adalah uni-servo. Model uni-servo menggunakan satu silinder tetap dengan aksi tunggal dan satu adjuster model sliding. Model ini juga mempunyai keuntungan gaya pengeremannya baik pada saat maju, karena kedua sepatu rem mempunyai self-energizing effect, namun saat mundur, kedua sepatu menjadi trailing, sehingga gaya pengereman lemah. Gambar di bawah ini memberikan ilustrasi konstruksi model tersebut
Gambar4. Konstruksi Uni-servo
Kelemahan model uni-servo disempurnakan oleh model duo-servo. Model duo-servo menggunakan satu silinder tetap dengan aksi ganda dan satu adjuster model sliding. Model ini juga mempunyai keuntungan gaya pengeremannya baik pada saat dan mundur. Gambar di bawah ini memberikan ilustrasi konstruksi model tersebut
Gambar 5. Konstruksi duo-servo dan ilustrasi gaya pengeremannya
Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda. Karena self – energizing efect ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga mengembangkan sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil
Gambar 6. prinsip pengereman
Bagian-bagian rem tromol secara umum seperti terlihat pada gambar di bawah ini, sedangkan secara spesifik tergantung dari jenis atau tipenya.
Gambar 7. Nama-nama bagian rem tromol

Komponen-Komponen rem tromol
  1. Tromol Rem (Drum)
  2. Shoe Hold Spring
  3. Leading Shoe (Sepatu Rem)
  4. Return Spring ; Return Spring/ Pegas pembalik
  5. Wheel Cylinder (Silinder Roda)
  6. Backing Plate
  7. Parking Lever (Tuas Mekanik Rem Parkir)
  8. Anchor Pin
  9. Lining (Kanvas atau Pelapis Sepatu Rem)
  10. Trailing Shoe
  11. Adjusting Lever (Clearance Adjuster)
Gambar 8. Konstruksi rem tromol

Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang (gray cast iron) dan gambar penampangnya seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200 derajat C sampai 300 derajat C.
Tromol (drum) berfungsi sebagai tempat bidang gesek dengan kanvas pelapis sepatu rem tromol (lining) yang berputar dan menahan kendaraan saat diam agar tidak melaju.

Backing Plate 
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate
Backing Plate berfungsi sebagai landasan untuk sistem rem tromol, dimana anchor dan silinder roda, sepatu rem, pegas pengembali dan termasuk beberapa penyetel (adjuster), terpasang ke backing plate
Gambar 9. Backing plate
Silinder Roda 
Setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakkan hanya satu sepatu rem. Bila timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan pegas pembalik sepatu rem. Bleeder plug disediakan pada silinder roda gunanya untuk membuang udara dari minyak rem
Sinder Roda atau Wheel Cylinder Silinder roda memiliki fungsi meneruskan tekanan fluida cairan (minyak rem) yang berasal dari master silinder rem yang selanjutnya digunakan untuk mendorong sepatu rem agar kampas rem bergesekan dengan bidang dalam tromol. 
Gambar 10. Silinder roda type double piston

Gambar 11. Silinder roda type single piston

Sepatu Rem dan Kanvas Rem
Sepatu rem (brake shoes) seperti juga tromol (drum) memiliki bentuk setengah lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvas (lining) terbuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.
Kampas rem tromol berfungsi untuk menahan putaran tromol sehingga terjadi gesekan sehingga dapat memperlambat laju tromol saat pengereman
Gambar 12. Kanvas rem

Hold Spring 
Pegas Pengunci (Hold Spring) adalah suatu komponen rem tromol yang berupa pegas yang berfungsi untuk menahan sepatu rem dengan backing plate
Pegas Pengembali atau Return Spring 
Return Spring (Pegas Pengembali) berfungsi untuk mengembalikan kedudukan kampas rem ke posisi awal ketika tidak terjadi pengereman atau pedal rem tidak diinjak
Anchor Pin 
Anchor adalah suatu komponen pada sistem rem tromol terpasang pada backing plate menjadi tumpuan dari sepatu rem. Anchor berfungsi sebagai penyangga sepatu rem tromol. Pada umumnya terdapat dua macam anchors, yaitu anchors pin tetap dan achor pin geser.
Adjusting Lever (Clearance Adjuster) 
Adjusting Lever (Clearance Adjuster) adalah suatu tuas komponen pada rem tromol yang berfungsi sebagai pengatur kerenggangan diameter sepatu rem. Sehingga celah sepatu rem dengan tromol dapat diatur
Kelebihan dan Kekurangan Rem Tromol Dibandingkan dengan Rem Cakram 
a. Kelebihan Rem Tromol 
  • Rem tromol memiliki kelebihan sangat jarang terjadi lock selama pegas pengembali pada rem tromol tidak patah. 
  • Rem ini lebih kokoh menumpu pelek kendaraan. 
  • Memasang seal piston pada rem tromol lebih mudah dibandingkan dengan memasang seal piston pada rem cakram. 
b. Kekurangan Rem Tromol 
  • Konstruksi rem tromol lebih kompleks dibandingkan dengan komponen rem cakram. 
  • Rem tromol mudah cepat panas dibandingkan dengan rem cakram. Karena perangkat rem tromol ditutup dengan tromol. 
  • Pembersihan komponen rem tromol lebih cepat dibandingkan rem cakram. Karena Serpihan kanvas pada rem tromol tidak terbuang keluar sehingga serpihannya melekat pada komponen rem.

Posting Komentar

Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…

 
Top